PART 8

1K 60 14
                                    

Aku bingung memikirkan akan pergikah aku nanti malam ke pesta ulang tahun teman baruku,Charlotte,atau tidak.Ketika jam istirahat tadi,dia menepati ucapannya di cafe kemarin,dia memberiku undangan pesta ulang tahunnya,yang akan di selenggarakan nanti malam.Charlotte juga mengatakan dia sangat berharap aku datang ke pestanya,katanya itung-itung perayaan pertemanan baru kami.Entah sejak kapan dia menganggapku sebagai temannya,yang pasti ketika dia meminta duduk di sebelahku saat di lapangan rabu tempo hari,dia selalu ramah terhadapku.Entah itu saat berpapasan di koridor ataupun saat kemarin kami bertemu.Tapi sungguh,anggaplah aku teman yang jahat atau apa,karena aku tidak ingin dengan datangnya aku ke pesta Charlotte nantinya aku melihat adegan mesra Kelvin dan Charlotte ketika potongan kue pertama yang Charlotte potong akan di berikan kepada Kelvin lalu setelahnya Kelvin mencium keningnya,persis seperti adegan sinetron yang sering di tonton bang Dipta.Membayangkannya saja membuatku yang tak bersemangat karena pelajaran matematika yang sedang berlangsung sekarang menjadi makin tak bersemangat.Dan fyi,bang Dipta suka sekali menonton sinetron cinta meye-meye.Kalau kalian bertemu dengan abangku,jangan percaya pada covernya yang tinggi,tegap dan ganteng dengan alis tebalnya itu.Karena aslinya hatinya,seperti hati barbie.Hihi.Aku cekikikan sendiri mengingat tingkah abangku yang suka menitikkan air mata ketika ada adegan sedih di sinetron-sinetron yang sering dia tonton.

"Sania Putri Rayendra"seseorang memanggil nama lengkapku dengan suara tajam penuh ancaman.Aku mendongak ke arah depan,dan yang pertama kali aku lihat adalah tatapan seisi kelas yang melongo ke arahku,kecuali Gio,dia malah terlihat menahan tawa.Memang sinting sahabatku yang satu itu,entah sedang ingin menertawakan siapa.Aku menoleh ke arah Dinda di sebelahku,meminta penjelasan.Dan mata Dinda memberi kode,agar aku melihat ke arah depan kelas.
Aku melihat Pak Anton berkacak pinggang dan menatapku tajam.Pastilah yang tadi itu suara Pak Anton,matilah aku.

"Iya pak?"tanyaku memberanikan diri.

"Maju kamu ke depan!"ujar Pak Anton tak bisa di bantah.

"Ada apa ya pak"tanyaku sesampainya aku di hadapannya.

"Lanjutkan pengerjaan soal di papan tulis ini"perintah Pak Anton,memberikan spidol merahnya padaku.

Aku melihat judul materi yang tertera di papan tulis.Matriks.Aku tidak mengerti dengan cara pengerjaannya.Karena sepertinya baru hari ini materi ini diberikan,dan sedari tadi aku tidak memperhatikan karena lamunanku untuk malam nanti.Aku menelan ludahku yang sekarang malah terasa kering.

"Saya tidak mengerti pak"cicitku.Setelah memandang nanar papan tulis berisi pelajaran matematika itu.Oh matematika,enyah sajalah dirimu itu.

"Melamun ketika jam pelajaran berlangsung,cekikikan sendiri ketika teman-temanmu memperhatikan saya di depan,dan dengan enaknya kamu mengatakan tidak bisa mengerjakan soal level cincay matriks ini?"beuh,marah kan guru ganteng di depanku ini,gantenglah orang masih muda juga.
Astaga,di saat seperti ini aku malah memikirkan kegantengan guru matematikaku ini.

"Dan sekarang kembali melamun lagi di hadapan saya?keluar kamu dari kelas,sekarang!"perintah Pak Anton sedikit berteriak.Seumur hidup baru kali ini aku di usir oleh guruku dari kelas.Pak Anton yang kejam,aku tarik lagi kata-kataku yang mengatakan dirinya ganteng.Dan berharap dirinya cepat tua dan cepat keriput.Oups,dia itu gurumu Sania.

"Tunggu apalagi?"tanyanya menaikkan alis kanannya.Seisi kelas menatapku dengan pandangan kasihan,kecuali Gio.Dia melihatku dan masih menahan tawanya?aku yakin dia ingin menertawaiku.Dasar Gio kurang asem.

"Pak,tapi..."

"Keluar"ulangnya final.

"Baik pak"kataku pada akhirnya,lalu keluar dari kelasku sendiri.Oh,berasa di usir ibu tiri dan aku mendapatkan pelajaran hari ini,pelajaran bahwa aku harus lebih berhati-hati dengan guruku yang satu itu kalau tidak mau kejadian tadi terulang lagi.
Sesampainya di luar kelas,aku di kejutkan oleh suara seseorang yang membuat jantungku berdegup kencang tak karuan dan membuatku seilah membeku di tempat.Sejak kapan dia ada di belakangku?

Pencinta RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang