Chapter 6

897 79 1
                                    

Aku mengecek handphoneku. Astaga mereka berisik sekali..

200+ unread

Jieun: Aku penasaran apa yang mereka lakukan

Mina: mungkinkah heyeon menjadi ada rasa dengan seungcheol???

Mina: mari saksikan esok hari.

197 more.

Aku memejamkan mata.

*

Mukaku terasa panas. Oh, cahaya matahari menerobos korden. Jam berapa ini..

Masih setengah 7. Aku malas ke sekolah..

Aku kembali menenggelamkan wajah ke bantal. Bau Seungcheol bantalnya..

Seketika aku teringat. Aku masih dirumah Seungcheol.

Aku bangkit dari kasur, ganti baju, lalu keluar.

Dan melihat Seungcheol tidur di sofa.

mengapa ia tak tidur dikamar orangtuanya saja? batinku.

Aku membuka kulkas. Ada roti. Kuoleskan roti tawar dengan selai blueberry.

"kau tidak membuatkan untukku?"

Aku menoleh dengan roti di mulut.

Terpampanglah Seungcheol dengan kaus lengan panjang yang kedodoran. Bahunya tegap. Astaga.

"nih," aku memberikan sepiring roti.

"makasih," ujarnya lalu menerima roti tersebut.

"hm.." ujarku.

"oh, ya," ujarnya sambil mengambil kemeja putih sekolahnya.

"huh?"

"bagaimana kabar," ia membuka kausnya. astaga jangan ganti baju disini. "tugasmu?" ia mengancingi kemejanya.

Mataku membesar 3 kali lipat.

"OOH IYAAAA!!!"

"Yah, paboya.. dikumpulkan kapan?"

"hari ini..." jawabku.

"aish.." ia menengadahkan tangannya.

"..apa?" aku menatap bingung.

"mana sini. Aku ajarkan kau. Masih jam segini."

Aku mengangguk dan bergegas mengambil kertas dikamar.

"ini," ia menunjuk salah satu soal. "dibagi dulu baru kau tahu hasilnya. Ini blablablabla,"

*

"yah! Heyeon!!" panggil Jieun dari mejanya. Ada Mina juga.

"yaa.." aku membanting tas ke kursi.

"laporan." ujar Mina.

"laporan apa.."

"kejadian kemarin."

"ia melihat handphoneku dan berkata 'aku melihat namaku' paboya ini gara-gara kalian!"

"yaah. tidak ada kejadian manis?" tanya Jieun.

"tidak.." aku termenung sebentar. Teringat saat jatuh dari sofa.

"bengongin apaan..?" tanya Mina.

"muka Heyeon meraah~~" goda Jieun.

"ti-tidak ada apa-apa kok kemarin!"

"Heyeon, jujurlah.." ujar Mina, memegang bahuku.

"huh... oke. Aku terjatuh dari sofa bersamanya. Puas?"

"someone's falling in love..." ujar Mina.

"aih Heyeon.." ujar Jieun.

"yah! Aku tidak menyukainya.." ujarku.

"Heyeon.. jangan kekanak-kanakan lah.." ujar Mina.

"aku serius.. aku tidak menyukainya.."

"lalu kau suka siapa?" tanya Jieun.

Mina dan Jieun menunggu dengan mimik berseri-seri.

Aku menelan ludah.

"ti-tidak suka siapa-siapa, kok!"

"kok gugup?" Mina menyipitkan matanya.

"ti-ti-tidak apa-apa.. tidak apa apa kok!!"

"yah Heyeon.. jujurlah pada dirimu sendiri.." Mina memegang dadaku dimana jantungku berdegup kencang. "yakinkan satu hal, jangan takut. Itu normal kok.."

Jieun mengerutkan dahi. Kadang Mina susah dimengerti..

Tapi kali ini aku mengerti.

jujurlah pada dirimu sendiri, jangan takut, itu normal kok..

Jadi, selama ini perasaan aneh ini normal?

Aku menggeleng-gelengkan kepala.

"gak ngerti, ah!" ujarku lalu duduk dimejaku. Seungcheol sedang tidur dimeja depanku.

Lalu aku mendengar Jaeyong- perempuan berambut gelombang panjang warna blonde-dicat-dan ber.. ew.. eyelashes lentik, ditambah blush on menyala, bibir mengkilap dan kuku berhiaskan kuteks warna warni-berjalan dikoridor kelas. Melirik ke dalam, kearah Seungcheol dan kudengar ia berbisik dengan kawanan nya sembari tertawa-tawa.

"wajahnya saat tidur lucu sekali!!"

Aku menghela nafas. Yah! Aku pernah melihatnya bangun tidur, muka bantal, aku pernah hampir berciuman dengan nya, aku pernah melihatnya shirtless. Kau norak sekali. Gerutuku dalam hati.

"Yaa~" panggil Mina. Aku menoleh.

"cemburu, kah?" tanya Jieun.

"cemburu karena apa? Cih." ujarku lalu memalingkan wajah.

"our Heyeonnie falling in love~"

"yaa! Aniya! Aku tak menyukainya!!"

"uu? Benarkah?"

"b-be-benar!!"

"ah," Mina menoleh ke arah pintu lalu berjalan kearah pintu. Oh, ada Seokmin. Pantas.

"Mina dan Seokmin jadian?" tanyaku.

Jieun mengangkat bahu. "sepertinya baru dekat saja.." jawabnya.

Mina kembali, dan berdiri disamping meja Jieun.

"yah, kau jadian dengan Seokmin?" tanyaku.

"eu? Anii.. kita hanya teman kok. Tapi, ya.. barusan dia mengajakku jalan sabtu besok."

"oh ya? Kemana? Aku dan Mingyu juga. Ke theme park yang baru dibuka didekat sini." ujar Jieun.

"aku juga. Kita pergi bareng, yuk?" lalu Mina menoleh kearahku. "kau mau ikut?" tanya Mina.

"tidak, nanti aku jadi lampu taman." jawabku.

"heey, Seokmin bilang ia juga mengajak teman-temannya kok. Emm.. Jeonghan, Jihoon, Joshua, Soonyoung.. masih banyak lagi. Ikut ya, ya?" pelas Mina.

Aku menghela nafas berat. "yaa.."

"kalau kau tak ingin sendiri, ajak saja Seungcheo-ubgggh" aku menutup mulut Jieun.

"berapa kali aku harus bilang, aku tak suka padanya."

"setahuku Seokmin dan Seungcheol lumayan dekat, mungkin saja ia diajak?" ujar Mina.

"lagipula aku belum tentu ikut," ujarku.

bel berbunyi.

strange ✲ c.s.cTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang