Chapter 8

973 76 3
                                    

Seungcheol benar-benar menjauhiku.

Saat kami bertemu di lift, ia diam tanpa menyapaku.

Daan.. disekolah. Ia tak lagi menyapaku. Sama.Sekali.Tidak.

Tak pernah lagi aku berbicara kepadanya. Ia menghindariku.

*

Aku tak tahu kenapa, mendadak suhu tubuhku tinggi. Mungkin saat jalan kemarin aku capek? Tapi ini sudah hari ke3 sejak hari itu.

"yah, Heyeon. Mukamu pucat," kata Jieun saat aku datang ke sekolah pagi ini.

"kau kenapa?" tanya Mina. Ia menempelkan tangannya didahiku.

"kau demam.." ujar Mina. "ke UKS saja?"

"tidak usah.." aku melirik ke Seungcheol yang memasang tampang tak peduli sambil melihat ke jendela.

"suaramu serak. Sudahlah, kau istirahat di UKS saja.." ujar Jieun.

"tak usah. Aku tidak apa-apa..." tiba-tiba kepalaku terasa berat. "..kok." pandanganku kabur, aku jatuh dan hal terakhir yang kulihat adalah Mina dna Jieun meneriakkan namaku.

*

Perlahan aku membuka mata.

Bau ini.. UKS kan...

Mataku terbuka sepenuhnya. Aku terbaring di kasur UKS. Kepalaku masih berat.

siapa yang kuat menggotongku kesini..? aku duduk dikasur dan memegang kepaalaku yang sakit.

"uggh.." aku mengelus kepalaku dan tersadar.

Akan sesosok orang yang tertidur di pojok bawah kasur, badannya duduk di bangku UKS.

Aku tersenyum kecil lalu mengelus rambut Seungcheol.

"kau sudah bangun?" tanyanya.

"kau yang membawaku kesini?" tanyaku.

Ia menguap dan mengangkat kedua tangannya, lalu mengucek matanya.

"hah apa?" tanyanya.

"kau yang membawaku kesini?"

"yaa... iya. Kau berat." ujarnya.

Aku nyengir. "makasih loh,"

"hmm.. yaaa." lalu ia diam.

Aku juga diam.

"guru UKS bilang kau kurang makan dan capek. Habis ngapain?" tanya Seungcheol.

"kurang...makan..?" aku berfikir.

Oh. Aku ingat. Akhir-akhir ini nafsu makanku turun. Oh jadi gara-gara itu aku sakit..

"akhir-akhir ini aku tak suka makan.." ujarku. "hehe.."

"kau kenapa sih..."

"kenapa gimana..?" tanyaku.

"kau menjauh dariku,"

"justru kau yang menjauh." sanggahku.

"aku kan punya alasan mengapa aku menjauh," ujarnya.

"kenapa kau menjauh?" tanyaku.

"yah, tidak apa-apa sih. Kau ingin kubelikan sesuatu dari kantin?" tanyanya lalu ia berdiri.

"makanan. Apa saja. Aku lapar," ujarku.

"ooke." ia berdiri, jalan menuju pintu. Tapi ia berbalik badan, dan menujuku.

"hm? Apa?" aku masih duduk diatas kasur.

strange ✲ c.s.cTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang