"Udah kok, ini baru aja kelar" balas Prilly sembari berjalan menghampiri orang itu.Al masih menatap bingung pada orang dihadapannya.
Jujur sebenarnya Prilly bingung kenapa Ali bisa ada disini,tapi Prilly juga bersyukur, dengan adanya Ali ia tak harus berlama-lama dengan Al.
"Dia teman kamu?" Tanya Ali sembari menatap ramah kearah Al.
Prilly menghela nafas kasar, kenapa Ali malah membahas Al bukannya cepat-cepat membawanya pergi dari sini.
"Iya, kenalin dia Al partner kerja aku, dan Al kenalin ini Ali suami gue" ucap Prilly dengan terpaksa memperkenalkan kedua orang pria ini.
Al sempat terkejut, ternyata dialah suami Prilly, namun sesaat kemudian Al tersenyum kecil membalas senyuman Ali.
"Kita pulang yuk, aku capek banget" ucap Prilly manja sembari memeluk lengan Ali.
Ali mengerinyitkan dahinya bingung. Sejak kapan gadis jutek ini berubah menjadi gadis manja.
"Yaudah, kami duluan ya" pamit Ali pada Al yang dibalas Al dengan anggukan sembari tersenyum kecil.
Ali dan Prillypun segera berlalu dari Al. Al menghela nafasnya kasar. Ia benar-benar masih mencintai Prilly. Dan ia juga yakin Prilly merasakan hal yang sama. Namun kini penghalang diantara mereka sudah sangat besar. Al tau ini adalah kesalahannya, semua berawal darinya yang tak mampu mempertahankan hubungan mereka. Tapi demi apapun sekarang Al sangat menyesal.
**********
"Masuk" ucap Ali agar Prilly masuk kedalam mobilnya yang pintunya sudah dibukakan Ali. Prilly hanya diam sembari melipat Kedua tangannya didepan dada. Pandangannya diedarkan kesepanjang jalan.
"Katanya tadi mau pulang"
"Gue pulang pakai taksi" balas Prilly ketus. Memang ia tadi tidak membawa mobil.
"Aku kesini buat jemput kamu disuruh mama. Masa kamu pakai taksi" ucap Ali.
Prilly masih diam tak bergeming."Ya tapi terserah kamu sih. Kamu kan tau sendiri tempat pemotretan kamu didalam gang, gak ada taksi yang lewat. Palingan ojek. Kalau gitu aku pulang duluan ya" Ali hendak menutup kembali pintu mobilnya, namun tiba-tiba Prilly terlebih dahulu masuk. Ali terkekeh kecil melihat sikap istrinya itu. Menggemaskan sekali.
******
Ali fokus menyetir sementara Prilly fokus pula menatap keluar jendela. Tentu saja suasana hening yang menyelimuti mereka.
"Li" panggil Prilly tanpa menoleh pada Ali dengan pandangan masih fokus keluar jendela.
"Hmm?" Ali menggumam sembari melirik Prilly sesaat.
"Gue laper deh, bisa makan dulu gak? Kayaknya ntar kita bakal kejebak macet" pinta Prilly.
Ali tersenyum kecil mendengar ucapan prilly. Ntah kenapa ia merasa senang jika istrinya meminta sesuatu.
"Boleh, kita cari makan ya" balas Ali lembut. Prillypun membalas dengan anggukan kecil.
Ali langsung mencari tempat makan, akhirnya mereka memutuskan untuk makan disalah satu cafe.
Prilly mengetuk ngetuk jarinya diatas meja membuat Ali terkekeh geli. Sepertinya Prilly benar-benar lapar.
"Sabar dong" ucap Ali. Prilly memutar bola matanya malas.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya makanan mereka sampai juga. Prilly langsung menatap steaknya dengan mata yang berbinar.
Namun sesaat setelah itu Prilly memanyunkan bibirnya membuat Ali yang tadinya hendak memakan makanannya malah menatap Prilly heran.