Hate

572 73 4
                                    

# Author POV

Ketika Prilly dan Ali merasakan jika ada yang sedang menatap mereka, mereka membalikkan badannya dan ternyata ada luis yang menatapnya dengan tatapan penuh amarah, luis pun berjalan mendekati mereka, dan hanya membisikkan suatu kalimat di telinga prilly yaitu " aku tunggu kamu nanti malam di cafe dekat rumah kamu jam 5 sore ", prilly hanya terdiam, yang menurut luis itu adalah petanda setuju, dan luis pun berjalan dengan santai. ali yang tak mengerti hanya terus terdiam, dan memberanikan diri untuk bertanya " apa yang dikatakan luis tadi ?, ali berbicara dengan datar, prilly juga hanya menjelaskan apa yang dikatakan luis tadi.

Bel pulang sekolah berbunyi, ali mengajak prilly pulang bersamanya, karena ketiga sepupunya itu telah meninggalkannya, sopir prilly pun belum kunjung datang, Prilly hanya mengangguk tanda setuju, semenjak kejadian tadi prilly hanya kebanyakan terdiam, karena masih merasa sedikit lemas dan lesuh, Ia pun menaiki motor ninja merah Ali.setelah lima belas menit kemudian dengan pertanyaan ali yang sangat bertumpuk karena tidak tahu jalan kerumah prilly,Prilly pun sampai tepat di depan rumahnya.

# Prilly POV

Saat sampai dirumah aku segera bergegas untuk bertemu dengan luis, karena jam telah menunjukkan pukul tiga, orang seprtiku yang tak ingin tampak jelek di depan orang lain, butuh waktu 2 jam lebih untuk mempersiapkan diri. setelah dua jam kemudian aku selesai dengan segala perlengkapanku,aku hanya menggunakan pakaian berwarna pink, celana jeans yang cukup ketat, dan tas berwarna pink, jam yang telah menunjukkan pukul setengah enam,membuatku berangkat menuju cafe yang hanya berjarak berapa meter dari rumahku, sesampaika disana aku telah menemui luis yang mungkin sudah menunggu lama, aku pun mendekatinya dan duduk di dekatnya.

ruangan terasa hening, karena tidak ada percakapan diantara kami, aku juga merasa gugup karena biasanya luis yang memulai percakapan, beberapa menit aku dikagetkan dengan suara luis.

"Prilly mungkin dimatamu aku hanya pria yang tak tahu malu, yang sudah berusaha mengecar cinta seorang cewek sebanyak 102 kali, yang tak pernah dibalas, dan hanya terus di acuhkan. malam ini aku kembali berusaha mencoba dan jika aku akan mendapatkan balasan yang menyakitkan atau sebaliknya, mungkin ini terakhir dalam hidupku untuk mengejar cinta seseorang yang hanya terus mengacuhkanku, dan hanya satu pertanyaan ku mau kah kamu menjadi pacarku ?, aku sungguh benar-benar mencintaimu. luis terlihat sangat gugup, aku tak tahu harus menjawab apa lagi, rasanya jantungku bergetar 2x lebih kencang dari biasanya.

" OLALA BABY, mungkin kamu pikir mengacuhkanmu itu tidak mudah ?, kenyataanya tidak, aku harus melawan perasaanku dengan egoku, tujuanku tidak buruk bukan bermaksud memberimu hukuman, hanya saja aku tak ingin terperangkap dalam kesalahan yang sama,aku tahu kamu memang mungkin sangat lelah dengan semua ini, tapi bisakah kita tidak saling memiliki, bukankah cinta memang bisa tumbuh, tapi tidak saling memiliki, jika memang kamu cinta sama aku, kita tidak usah saling memiliki, aku benar-benar minta maaf tapi rasa ini belum tumbuh, aku masih tak bisa merasakannya, aku benar-benar tak tahu lagi apa yang harus aku perbuat saat ini, mungkin luis akan sangat benci dengan ku semanjak saat ini.

"sudah kuduga kamu akan menolakku lagi untuk ke-103 kalinya lagi prilly, tak usah berbohong jika kamu tahu kalau aku sangat lelah, kau hanya pura-pura mengerti dengan perasaanku, buktinya kalau kamu mengerti pasti kau akan menerimaku dari dulu, tapi nyatanya apa ?, kamu tidak pernah menjadikan aku yang pertama,sedangkan kamu selalu ku jadikan yang utama, sebegitu tidak pentingnyakah aku ?, Prilly andai kamu merasakan bagaimana sakitnya diacuhkan mungkin kamu tak akan melakukan," tak pernah ku bayangkan kalau luis akan berkata seperti itu.

"Luis, aku sudah bilang cinta tak bisa di paksakan, kalau aku memang tak mencintaimu kamu mau apa ?, kalau aku bisa memilih aku juga ngga mau kal au kamu suka sama aku, aku ngga pernah tebar pesona depan kamu," aku tidak terlalu menganggap ini semua serius, karena aku memang orang yang suka becanda

"eghh prilly, kalau aku bisa memilih aku sangat menyesal pernah cinta sama kamu, cinta sama orang yang ngga  tau terima kasih, cuman bisa ngungkit-ngungkit kesalahan orang lain, bilang aja kalau kali ini kamu menolak aku cuman karena siswa baru itu kan, ingatnya prilly aku ngga akan terima kalau kamu telah menurunkan derajatku, aku baru sadar aku kan cowok yang ganteng kenapa harus mempertahankan orang yang tidak harus dipertahankan" ini pertama kalinya luis menunjuk nunjuk aku dengan raut wajah emosi.tak sadar aku mengeluarkan air mata.

"ingat ya luis, aku ngga pernah nyuruh kamu untuk suka sama kamu, terus kalau aku suka sama murid baru itu kenapa ?, aku juga ngga pernah butuh kehadiranmu didekatku."aku benar-benar tak menyangka luis yang sudah ku kenal semenjak 2 tahun yang lalu bisa berperilaku seperti ini, luis yang di depanku seakan-akan bukan luis yang aku kenal.

"sekarang entah apa yang ku rasakan, mungkin rasa yang ku rasakan saat ini adalah rasa benci ku yang sangat mendalam terhadap kamu, yang telah menutupi rasa sayangku sama kamu.", luis sangat berubah entah kenapa sifatnya menjadi sperti ini, ia baru mempermasalahkannya sekarang kenapa bukan dari 102 kali sebelum ia menembak aku.

"terserah kamu mau benci sama aku, karena aku juga ngga butuh sma kamu."aku berlari meninggalkan luis, dan tak tahu lagi apa yang terjadi dengannya.tanpa ku sadari aku belum menghapus air mataku, aku adalah orang yang paling ngga suka dibentak, satu kali dibentak air mataku langsung keluar.

tiba-tiba saja di depan pintu cafe ada orang yang menarik tanganku, entah siapa itu.

Penasaran dengan orang itu tunggu kelanjutan ceritanya yaa !!

Sorry ceritanya agak pendek dan gak jelas, please coment and vote ceritaku

For a WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang