# Prilly POV
saat aku merasa tertarik, tak ada yang bisa ku perbuat hanya mengikuti arah orang yang membawa ku itu. dia membawaku ke taman di dekat cafe itu, saat sampai disana ia membalikkan badannya dan ternyata itu adalah Ali, aku sangat terkejut mengapa bisa Ali ada di sini ?, apa yang ia lakukan ?
"OLALA BABY, ngapain sih kamu disini", aku berteriak sekencang mungkin, air mata ku pun dengan segera ku hapus.
"ngga usah banyak nanya,tadi itu aku cuman lagi jalan-jalan sama tristan, terus saat aku udah mau keluar dari cafe itu, aku juga melihat kamu yang sedang nangis, ngga usah alay degh cuman karena cowok kamu nangis,itu yang kamu banggakan dari diri kamu ?" aku ngga nyangka ali pengertian banget, tapi ceritanya tadi ngga masuk akal sih.
"OLALA BABY siapa sih yang nangis gara-gara luis,aku tuh tipe cewek yang paling ngga bisa dibentak, lagian gue juga nggu butuh sama dia" aku memang tidak pernah nangia cuman karena cowok
" kamu tahu ngga prilly, rasanya menunggu walau sebenarnya tak mampu, rasanya memilih menunggu walau tak diberi kepastian, dan rasanya memilih untuk membeci karena di tinggalkan tanpa alasan ?dan itulah yang luis rasakan, setalah perjuangan yang ia lakukan hanya untukmu, kau hanya memberikannya ketidakpastian" ternyata ali juga sedikit membela luis
"Aku memang tidak mengerti tentang semua itu, tapi apa yang harus aku lakukan ketika aku tidak menyukainya, haruskah aku berpura-pura seakan akan aku suka dengannya,itu hanya akan membuatnya semakin terluka jika itu aku lakukan karena kasihan dengannya, seandainya kamu ada di posisi aku, kamu akan berbuat apa ?" Semua terasa legah ketika aku telah mencurahkan sebagian yang kurasakan dengan ali.
" aku tahu ini semua sepenuhnya bukan salah kamu kok, ngga usah terlalu dipikirin" ali berusaha menenangkanku dia memberikan senyuman termanisnya untukku.
" OLALA BABY, aku ngga nyangka kamu juga bisa berkata bijak kayak gitu, terima kasih yaa ali, kamu udah memberikan masukanmu yaa walaupu ngga terlalu penting." Mungkinitu tak berharga bagi ali, tapi suatu kebanggaan kalau ada yang mau nemanin aku saat lagi terpuruk kayak gitu.
" ngga papa kok, aku juga makasih udah nemanin malam aku, owhh iya kamu mw ngga besok kita bareng-bareng aja kesekolah"ali menaikkan alisnya didepanku seperti wajah menggodan.
" OLALA BABY, aku mau kok,tpi kamu on time ya, soalnya aku ngga biasa di hukum" rasanya lebih nyaman jika aku dekat dengan ali, walau aku baru saja mengenalnya.
"Ok, aku antar kamu pulang yaa " aku hanya mengangguk tanda setuju, aku dan ali berjalan menuju motornya, walau rumahku sangat dekat dengan cafe ini, ali sangat malas jalan dan memutuskan untuk menaiki motornya.*...........
Pagi ini ku bergegas lebih cepat, karena tak ingin membuat ali lama menunggu, saat aku turun dari kamarku yang berada di lantai 2, dan membuka gerbang rumah sudah ada ali dengan motor ninja merahnya, kami pun berangkat menuju sekolah.
"Ali kamu ngga berangkat dengan sepupu kamu ?aku bertanya dengan ali karena merasa heran, biasanya ia berangkat bersama sepupunya
" sepupu ku yang mana ? Aku heran dengan ali masa dia sendiri ngga tau siapa sepupunya.
" masa kamu ngga tahu siapa sepupu kamu, itu loo tristan, liora, dan ricky"dasar cowok aneh, sepupu sendiri ngga tw
" aduhh, mereka tuh bukan sepupu aku, mereka bertiga itu..emm saudara, yang tinggal kebetulan di sebelah rumahku, dan baru saja pindah dari bali"aku masih tidak percaya,karena ali mengatakannya dengan agak gugup, dan terbatah-batah tapi aku terus berusaa untuk percaya karena ngga mungkin ali bohong sama aku.
"Owhh jadi mereka hanya tetangga kamu, aku kira mereka adalah sepupu kamu, berarti mereka adalah kembar yang tidak identik" ali hanya mengangguk tanda benar.saat sampai di sekolah kami berjalan menuju kelas, saat di jalan kami bertemu dengan luis yang bersama dengan seorang cewek, cewek itu adalah bendahara dikelasnya namanya sinta, dari dulu sampai sekaang aku tak pernah tahu kalau lusi dekat dengan seorang cewek, entah apa tujuannya itu, bukannya aku ke geeran tapi menurutku dia hanya ingin membuatku cemburu, dia pikir aku akan penduli, nggak akan lahh.
Aku dan Ali hanya berjalan dengan santai seakan akan tak ada luis di depan kami.saat sampai di kelas aku duduk di samping jesika,karena gireta duduk bersama dengan chelsy.
" kamu kok bisa barengan datang sama ali ? " aku baru sadar ternyata ketiga sahabat ku tak tahu apa yang telah terjadi dengan ku tadi malam.
"Kamu ngga tahu ya jes, tadi malam itu aku ketemuan sama luis, dan ternyata luis hanya marah- marah dengan ku karena dia udah muak di acuhkan sama akun, dan aku kembali menolaknya yang ke 103 kali, padahal kan bukan aku yang maksa dia untuk suka sama aku,jadi bukan salahku kalau aku ngga terima dia." aku menjelaskan semuanya dengan panjang lebar.
" aku ngga nyangka kalau luis bisa kayak gitu sama kamu, padahal kalau dilihat dari dua tahun yang lalu,luis orang yang paling ngga mau ngelihat kamu sedih," aku hanya tertawa sembari mengingat tingkah laku luis selama dua tahun yang lalu.
Tiba-tiba ruangan terasa hening karena di kagetkan oleh suara sepatu Mrs.rina, yang merupakan guru mata pelajaran matematika kami,hari ini di jam pelajaran Mrs.Rina, semua siswa merasa heran karena hampir semua pertanyaan yang dilontarkan Mrs.Rina hanyalah ali yang bisa menjawabnya, aku baru sadar bahwa ali adalah murid yang cerdas dan rajin, aku semakin kagum dengan nya, tapi kagum ku bukan berarti suka.
Saat bel keluar main berbunyi, semua teman-temanku tidak terkecuali dengan chelsi,dan gireta membentak jesi, seakan akan selalu mencari kesalahan jesi, jesi yang hanya terdiam tiba tiba mengeluarkan air mata, jesi juga merupakan cewek yang sngat ngga suak dibentak, ia menundukkan kepalanya dan menyandarkannya di tangnya yang terlipat di atas meja, guna menutup wajahnya karena malu terlihat menangis di depan orang-orang.Apa yang terjadi dengan jesi? Mengapa semua orang membentaknya? Penasaran ? Tunggu kelanjutan ceritanya yaa
Sorry ceritanya agak alay dan ngga terlalu panjang yaa, please coment and vote cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
For a Wolf
FanfictionMereka harus berusaha untuk bersatu dan merangkai cinta yang abadi, tapi apakah perbedaan bangsa mereka bisa disatukan ? apakah serigala dan manusia bisa bersatu ?, atau apakah dia harus berubah jadi serigala untuk menggapainya ? atau bahkan dia har...