. Terlebih lagi ia tidak ingin sekolahnya tahu jika ia terlibat masalah dengan sekolah musuh. Itu sama saja membuat Angga babak belur.
"lo lupa? Atau pura pura lupa hah...? gak minta maaf pula, disekolah lo gak diajarin sopan santun atau tata krama ya?" ia sudah tidak tahan lagi atas perlakuan Ronald.
"oh.. masalah sepele aja lo gede gedein, bilang aja lo kesini mau ketemu gue kan?" ronald menutupi kekagetannya dengan seringai lebar dan diikuti oleh pasukannya.
"ketemu lo? Cuihhh.. gasudi gue, jangan buang buang waktu berharga gue buat ngeladenin cowok kaya lo!" ucap Raya geram, ia sudah tidak sabar untuk melangkahkan kakinya pergi dari tempat nya berdiri sekarang dan dengan perasaan dongkol ia pergi berlalu begitu saja.
"gitu aja nald? Gue kira kita bakalan main main ama diaL " ucap salah satu yang bertubuh tambun.
"ini urusan gue" lalu membanting rokoknya dan menjalankan motornya dengan kecepatan penuh.
***
Wanita cantik itu membawakan handuk di tangannya, sembari memperhatikan anak laki laki nya yang sedang berenang tenang. Ia memikirkan bagaimana cara yang tepat agar anaknya mau mengerti. Karena ini bukanlah masalah yang sepele, walaupun anaknya sudah besar pastinya ia akan melakukan perlawanan seperti yang dilakukannya tempo hari.
***
"ting tong.. ting tong..." suara bel rumah Angga yang dibunyikan Raya berkali kali, tidak lama kemuadian keluarlah Angga dengan bertelanjang dada, dan rambutnya terlihat basah, ujung rambutnya ,anitikan air. Angga melihatperempuan cantik yang hanya mengenakan tanktop putih dengan memakai cardigan tipis berwarna biru laut dan hot pants yang memamerkan kaki panjangnya dengan flat shoes berwarna senada. Raya berjalan dibelakang Angga dengan perasaan deg degan karena ia baru kali ini melihat Angga tanpa mengetakan busana. Ia merasa mukanya memanas. Ketika melihat handuk yang tergeletak sembarangan ia melemparkan kearah Angga.
"lo ngapain sih gapake baju aya gitu? Mau mamerin badan lo yang bagus itu? Sorry deh ganapsu" ucap Raya tanpa menoleh ke arah Angga.
Angga yang kebingungan melihat gelagat Raya hanya tersenyum jahil, tiba tiba sebuah ide terbesit di otaknya. Raya yang tidak menyadarinya masih asyik meindahkan potongan kue yang baru saja dibelinya untuk dipindahkan ke piring dan diletakan di kulkas supaya tidak cair, tiba tiba ada yang memeluknya dari belakang, Angga yang baru saja mandi masih meninggalkan efek dingin di kulitnya ketika bersentuhkan dengan kulit Raya. Raya terkaget kaget dengan sikap sahabatnya tersebut yang membuatnya menjadi gugup.
"apaan sih lo, lepas gak" ancam Raya
"Ray, dingin nih makanya tahan sebentar dong biar gue angetan dikit" ucap Angga setengah memelas.
Rasa melepaskan pegangan Angga di pinggangnya yang mulai mengendur, lalu membalikan badan dan menjauhi cowok tersebut, perlakuan Angga barusan membuat hatinya tidak karuan. Angga hanya trsenyum jahil melihat tingkah sahabatnya itu, ia pun membenahkan diri nya.
"eh kan gue kemaren itu belom sempet cerita sama lo" perkataan Angga mampu membuat Raya berhenti maanyuakan kue ke mulutnya.
"yaudah cerita aja, gue dengerin kok" Raya sudah bersiap mendengarkan dan ia juga sudah menyiapkan hatinya.
"Claudia tuh cantik, manis, dia juga suka katanya sama gue . Yah semua cewek kan suka sama gue" Angga menyeringai senang.
"engga, gue gasuka sama lo" ucap Raya tenang
"iyalah Raya sayang, kan gue sahabat lo jadi gamungkin lo suka sama gue" perkataan Angga tersebut mampu membuat Raya membulatkan tekadnya untuk melupakan Angga.
"lo juga bukan tipe gue" jawab Raya santai setelah ia bisa menguasai kembali dirinya.
"hahha, terus menurut lo cewe urakan, cuek, kaya lo itu tipe gue? Gue tuh sukanya sama yg feminin, lembut, gak kaya lo pokoknya" ucap Angga cuek
Raya terlihat biasa saja tetapi sebenarnya ia mati matian menahan tangisnya yang sebentar lagi akan pecah. Ia merasa sudah tidak ada lagi orang yang mencintainya, ayah nya yang selalu sibuk dengan pekerjaan nya sekarang lebih memilih untuk menikah lagi dengan wanita lain. Matanya mulai memanas dan iapun lari ke toilet meninggalkan Angga yang hanya menatapnya dengan heran.
"kenapa sih yang selama ini gue harapin tuh malah berantakan kaya gini, ayah yang lebih milih untuk menikah lagi itu artinya gue bakalan punya mama tiri. Terus sekarang Angga, orang yang selama ini selalu sayang, perhatian, sama gue dia malah suka sama cewe lain dan nyuekin gue... HEBAT!" kalimat ini tidak terdengar dari mulutnya, Raya hanya menangis tanpa suara sembari menutup mulutnya dengan kedua tangan untuk menahan isakannya.
Setelah kurang lebih 20 menit di dalam kamar mandi, Raya merasa lebih tenang dan memutuskan untuk keluar ruangan. Ia melihat Angga sedang berbicara dengan handphone di salah satu telinganya, sembari senyum senyum sendiri. "pasti dia lagi telfonan sama Claudia" gumamnya. Cewe bermata indah ini merasakan sakunya bergetar, ia pun mengeluarkan handphonenya dan mendekatkan benda ia di telinganya.
"Halo Raya sayang" ucap sang penelfon tersebut dengan suara berat khas perokok
"halo" jawab Raya pendek
"Papa malam ini mutusin buat ke Indonesia, soalnya papa kangen sama kamu kemungkinan sampe di Indonesia besok pagi" lelaki itu berkata dengan suara gembira
"yaudah iya pa, papa hati hati ya"
"iya sayang, kamu baik baik ya" lelaki itupun mematikan saluran yang menghubungkan mereka berdua.
Raya hanya menghela nafas, ia mengetahui bahwa ayahnya menemuinya bukan hanya karena merindukannya tetapi juga ingin membahas masalah pernikahan ayahnya dengan calon ibu tirinya.
***
"apa mama nyuruh aku ikut sama mama besok?" tanya seorang laki laki bertubuh atletis, dengan kulit putih, berwajah indo
"yah, kalo kamu gamau nemenin mama besok kamu anterin mama aja, nanti kamu muter muter aja di mall nya. Ayolah masa anak mama satu satunya ini gamau nganterin mama nya" wanita itu tersenyum hangat sembari mengelus rambut coklat anak kesayangannya itu
"hhh,, okey ma. Besok aku anterin mama, jangan paksa aku buat ikut sama mama karna aku belum siap"
"okeyy" sambil mengecup salah satu pipi anak semata wayangnya
***
Ronald menjalankan motor nya gila gilaan, ia tidak menyangka hidupnya akan lebih rumit lagi. Ketika masih di bangku SD ia harus kuat menghadapi pertengkaran kedua orang tuanya setiap hari, yang diakhiri perceraian. Hal inilah yang membuat ia menjadi anak pemberontak, bahkan setelah ia berusaha memperbaiki semuanya dan merasa jauh lebih baik tetapi kini cobaan lain datang. Ronald memutuskan memberhentikan motornya di warung yang tidak jauh dari sekolahnya dan merokok.
Ia ingin meluapkan rasa kesalnya, satu satunya cara ia meluapkan rasa kesalnya adalah dengan berkelahi. Ronald merebahkan tubuhny di sebuah pohon besar, ketika sedang menghembuskan asap rokok ia melihat gadis yang tidak asing lagi di matanya. Wajahnya menunduk lesu, tubuhnya seperti tidak bertenaga. Wajah tampan Ronald kemudian menyunggingkan sebuah seringai
Raya sedang malas berangkat kesekolah, kalau saja salah seorang temannya tidak menelfonnya dan memberitahukan kalau hari ini akan ada ulangan. Mungkin sekarang ia masih berada di atas kasur kesayangannya, terlebih lagi taxi yang digunakannya untuk kesekolah malah salah jalur dan menabrak sebuah batu besar yang membuatnya harus berjalan kaki lebih jauh untuk mencapai sekolahnya. Memikirkan itu semua membuatnya tidak menyadari sesuatu, dan
BRUKKK...
Tubuhnya yang tidak bertenaga itu menabrak sesuatu yang membuatnya limbung dan hilang keseimbangan, Ronal yang sudah memprediksikan hal itu dengan sigap menangkap tubuh mungil itu. Raya tersadar dengan apa yang terjadi, kemuadian mata mereka saling bertemu Ronald mengedipkan sebelah matanya yang dapat membuat Raya segera melepas dengan kasar tangan Ronald yang bertengger manis di pinggang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta Sama Lo?IMPOSSIBLE
Randomhallo guys.. ini pertama kalinya gue nulis cerita di wattpad dan di published. cerita ini tentang persahabatan yang melibatkan sebuah perasaan cinta dan juga terdapat konflik keluarga. semoga cerita ini dapat kalian nikmati ya. jangan lupa juga di v...