Hi guys...
makasih ya buat kalian yang udah ngasih vote dan comment nya, maaf ya baru bisa lanjutin ceritanya sekarang:)... happy reading:*
***
"ehh cewe aneh, lo cari gara gara terus ya sama gue" ucap Ronald sembari menyelipkan sebatang rokok di bibirnya
"apa? gue? Cari gara gara sama cowo mesum kaya lo? bukannya lo yang cari kesempatan buat megang megang gue! Hah!" emosi nya yang sedang tidak stabil membuat gadis ini benar benar marah dengan sikap cowo dihadapannya ini
"kecilin suara lo itu kalo lo gamau temen temen gue dateng buat nyulik atau ngeroyokin lo" bisik nya ditelinga gadis dihadapannya. Raya seketika pucat pasi mendengar kata kata Ronald barusan, otak nya langsung memutar ulang kejadian tempo hari saat ia sedang membeli kue. Ronald yang menunggu reaksi dari gadis dihadapannya sudah mulai geram karena sang lawan bicara hanya mematung, dengan refleks ia menyemburkan asap rokok dihadapan Raya. Dan sukses membuat gadis itu mengeluarkan suara karena asap tersebut membuatnya terbatuk - batuk
"lo gila ya, lo mau bikin gue mati?" tanya Raya sewot
"gausah berlebihan deh, ini tuh cuma asep rokok doang, gaakan bikin lo mati"
"lo bego? Atau tolol? Atau lo disekolah gapernah belajar Cuma kerjaannya tawuran aja. Lo sadar gak secara gak langsung lo ngebuat gue tuh jadi perokok pasif, susah ngomong sama orang kaya lo!" Raya berjalan mendahului Ronald yang bengong karena perkataannya barusan. Ronald mengejar Raya dan langsung menarik tangan gadis itu
"lepasin" suara tersebut mampu membuat Ronald dan Raya menoleh ke arah sumber suara. Ronald yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri tidak menyadari jika Angga sudah melayangkan tinju nya ke wajahnya
BRUKKK
Ronald terjembab di aspal dengan luka di bibirnya. Raya tidak pernah menyangka bahwa Angga yang dikenalnya sangat baik dan penuh kasih sayang dapat memukul Ronald sampai membuat nya seperti itu. Raya memang mengetahui kalau sahabatnya ini pemimpin dalam tawuran, tetapi ia tidak pernah melihat Angga berkelahi di depan matanya sendiri
"jangan pernah ganggu Raya, atau hidup lo bakal gue bikin kaya di neraka" Angga berbicara dengan wajah merah padam sembari mencekal kerah baju sang pentolan SMA Pekerti Luhur
***
Kringgg... kringgg...
Bel tanda pulang sekolah berbunyi, Angga yang biasanya terlihat bersama Claudia hari ini benar benar hanya memperhatikan sahabat cewe nya yang tadi pagi baru saja di ganggu oleh Ronald yang notabene adalah musuh sekolahnya. Kejadian tadi pagi membuat Angga lebih memperhatikan Raya, takut apabila Ronald bertindak lebih jauh lagi.
"lo balik ama gue" ucap Angga tegas ketika melihat Raya yang baru keluar dari kelasnya
"terus Claudia?"
"gampang, yang penting lo dulu" perkataan Angga mampu membuat hati Raya menjadi melambung
"Angga lebih mentingin gue dibanding Claudia? Yaampun mimpi apa sih gue semalem" pikirnya
Angga menjalankan motornya dengan kecepatan penuh sambil memasang perasaan was - was terhadap sekelilingnya, sementara cewe yang sekarang ada di balik punggungnya hanya tersenyum senang berharap agar waktu berjalan sangat lama sehingga ia bisa lebih lama menikmati waktu bersama lelaki ini.
***
Raya keluar dari kamarnya menggunakan dress se lutut berwarna nude dengan sepatu berwarna senada. Wajahnya hanya dioleskan make - up tipis dan lipstick berwarna pink, rambut panjang nya yang indah dibiarkannya terurai membuat pria di hadapannya tersenyum kagum pada kecantikan anak perempuan nya yang sudah beranjak dewasa.
"aduh aduhh anak gadis papa cantik banget" pria dihadapannya tersenyum tulus
Raya tidak menanggapi perkataan ayahnya, pria paruh baya tersebut mengenakan tuxedo berwarna gelap dan sangat rapih. Raya tidak mau tahu menahu mengenai penampilan ayahnya, yang ia ingin hanya agar pertemuan ayahnya dengan perempuan yang sebentar lagi akan jadi ibu tirinya berlangsung cepat. Tadinya ia hanya ingin berdandan apa adanya saja tanpa ber make - up tetapi ayahnya memintanya untuk menemani dengan senyum di wajahnya yang mulai terlihat tua karena dimakan usia.
***
Sekarang mereka bertiga duduk di sebuah restoran mewah yang berada di kawasan jakarta selatan. Perempuan dihadapan Raya memakai gaun yang benar benar membuat wanita itu terlihat anggun dan feminin, ia melihat ayahnya tersenyum bahagia dan memandang wanita itu dengan pandangan kagum.
"aku gak nyangka mas, ternyata kamu mempunyai putri yang begitu cantik dan sopan" pandangan wanita itu benar benar kagum dan tersenyum tulus
"hahahah, siapa dulu papanya" sembari mengedipkan sebelah matanya
"maaf ya anak laki laki ku tidak bisa ikut bergabung bersama kita" wanita ini mengucapkan nya dengan nada sedih
"tidak apa apa, mungkin dia belum siap. Oh iya Raya papa lupa ngasih tau kamu kalau kamu bakalan punya kakak laki laki" ucapnya santai
Percakapan kedua orang dewasa tersebut membuat Raya membeku di tempat, ia tidak mengeluarkan suara sama sekali bahkan ketika mobil yang di kendarai ayahnya memasuki garasi rumah. Ia hanya ingin menyendiri karena ia yakin tidak ada satu orang pun yang mengerti perasaannya saat ini
***
"adik tiri? Mama gak bercanda kan ma?" tanyanya setengah berteriak
"iya sayang, anak nya manis, cantik pula" ucapnya sambil menerawang
"aku gak butuh adik ma, aku gamau"
"kamu ngomong gitu karna kamu belum liat orangnya, kalo kamu udah liat orangnya juga kamu bakalan seneng kok mama yakin banget"
"tapi ma a..." belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya tetapi sang ibu sudah terlebih dahulu berbicara
"gaada tapi tapian ya sayang, lagiankan kamu juga dari dulu pengen ngerasain punya adik perempuan kan. Jadi tolong jangan bantah mama" wanita cantik itu berlalu meninggalkan anaknya
***
Pesta pernikahan itu berlangsung dengan meriah, walaupun hatinya tidak ikut merasakan kebahagiaan tersebut tetpi bukan berarti ia tidak manyukainya. Ayahnya kelihatan sangat bahagia dengan perempuan yang bersanding dengannya, Raya cukup kecewa karena Angga tidak dapat menghadiri pesta pernikahan ayahnya. Walaupun Angga sudah bilang kalau ia tidak bisa datang tetapi Raya tetap menunggunya di depan pintu masuk, tiba tiba matanya tertuju pada seorang lelaki yang sepertinya pernah dilihatnya. Dengan memakai tuxedo berwarna biru malam dan rambut nya agak panjang di tata agak klimis, seketika juga tatapan mereka bertemu
"ngapain lo disini?" suara nyaringnya membuat lelaki di hadapannya membulatkan matanya
"kok ada lo sih" Ronald benar benar takjub dengan gadis cantik yang sedang ada di hadapannya ini, tetapi melihat Raya berada di sini dengan gaun seperti itu memunculkan tanda tanya di benaknya
"emang kenapa? Ini pesta gue? Lo mau ngapain kesini? Mau minta makan gratis? Atau mau cari ribut?" tanya Raya menyelidik
"apa? pesta lo? jangan jangan..." Ronald benar benar bingung dengan situasi yang sedang di hadapinya ini. Segera ia melangkahkan kaki nya dengan langkah besar memasuki gedung yang sudah di padati para tamu, tetapi sangat sulit untuk menemukan sesorang itu.
"kok dia ada disini sih.. ngapain yah tuh anak? Kayaknya dia bukan keluarga bokap deh soalny gue kenal semua ama keluarga bokap, kalo buan dari keluarga bokap berarti DARI KELUARGA NYOKAP TIRI GUE!!!.." bathinnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta Sama Lo?IMPOSSIBLE
Randomhallo guys.. ini pertama kalinya gue nulis cerita di wattpad dan di published. cerita ini tentang persahabatan yang melibatkan sebuah perasaan cinta dan juga terdapat konflik keluarga. semoga cerita ini dapat kalian nikmati ya. jangan lupa juga di v...