Tengtong..... tengtong....
"Duh.. siapa sih yang dateng pagi pagi gini ganggu gue aja" bathinnya. Ia pun segera menghampiri pintu karena bel yang berbunyi sudah berhasil membuatnya sangat tergangu. Ketika membuka pintu ia melihat seorang lelaki yang berdiri membelakanginya dan detik itu juga lelaki itu membalikan tubuhnya menghadap gadis yang sudah mematung di hadapannya
"Selamat pagi" sapa lelaki itu
"apa apaan nih maksudnya? Lo tau rumah gue darimana? Terus itu maksudnya apa (sambil menunjuk sebuah koper yang berada di samping lelaki itu)?" Raya yang benar benar terkejut dengan apa yang dia lihat langsung membombardir Ronald dengan begitu banyak pertanyaan yang berkecamuk di dalam kepalanya. Ronald tidak menghiraukan pertanyaan yang diajukan gadis yang sekarang berstatus sebagai adik tirinya itu kemudian ia melangkahkan kakinya masuk ke dlam rumah. Raya yang mengikutinya dari belakang tidaak dapat menebak apa yang akan terjadi sebenarnya, karena tidak tahan dengan kebungkaman Ronald ia menarik satu lengan Ronald hingga dapat berhadapan dengannya
"Sekarang jelasin ke gue apa maksudnya lo bawa koper kesini?"
"Kamar gue yang mana?" hanya itu yang keluar dari lelaki bertubuh atletis ini
"Hah?" Raya memebelalakan matanya
"Lo gak bego kan?" tanya nya sambil memberi penekanan pada kalimat tersebut
"Jangan bilang lo sama gue harus serumah" Sekarang ia benar benar terkejut tetapi lelaki yang sekarang adalah kakak tirinya itu hanya tersenyum samar membenarkan kalimat Raya barusan dan ia melanjutkan langkahnya menaik tangga dengan membawa kopernya, sedangkan Raya kini berkutat dengan fikirannya sendiri dan ia merasa tidak adil dengan semua ini
"Papa gak bercanda kan?" tanya nya memastikan kepada lelaki paruh baya yang sedang berbicara dengannya di telfon
"Papa gak mau ribut sama kamu, pokoknya perlakukan di dengan baik anggep dia sebagai kakak kandung kamu sendiri dan papa gamau dengar alasan apapun keluar dari mulut kamu"
"Tapi kan a...." sebelum Raya menyelesaikan kalimatnya sambungan telfon tersebut sudah terputus
***
Angga yang sedang berduaan dengan pacar barunya tidak bisa tenang dengan perubahan sikap sahabatnya kemarin malam, Raya benar benar murung dan tidak mengeluarkan sepatah katapun ia sangat ingin bertemu sahabatnya itu dan mendengar segala keluh kesahnya walaupun terkadang ia suka kewalahan menghadapi Raya tetapi sebenarnya Angga sangat menyayanginya
"Kamu kenapa? Kok bengong gitu sih?" tanya gadis cantik di depan Angga
"Enggak kok sayangJ "
"Beneran? Kamu gak lagi mikirin cewek lain kan sayang?" tanyanya penuh selidik
"Yah enggalah, mana mungkin" Angga tidak berbohong kepada Claudia karena ia tidak pernah benar benar menganggap bahwa Raya itu seorang gadis melainkan hanya seperti anak kecil. Tanpa disadarinya setiap kali mengingat Raya senyumnya mengembang dan hanya orang lain yang mengetahui perubahan ekspresi nya sekarang
***
Ronald keluar dari kamarnya karena perutnya benar benar lapar, sedak kedatangannya di rumah ini ia belum mengobrol dengan Raya dan belum keluar kamar hingga sekarang. Tiba tiba ia melihat sosok lelaki yang berjalan santai dengan rambut yang agak menutupi bagian wajahnya dan berjalan santai menuju kolam renang, tidak perlu waktu lama untuk menyadarkan Ronald bahwa yang barusan dilihatnya adalah Angga dan denagn refleks ia masuk kembali ke kamarnya dan lai ke arah balkon kamar lalu melihat ke bawah ternyata benar dugaannya Angga pasti kesini untuk menemui Raya
"Apa mereka berdua pacaran?" tanyanya untuk dirinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta Sama Lo?IMPOSSIBLE
Randomhallo guys.. ini pertama kalinya gue nulis cerita di wattpad dan di published. cerita ini tentang persahabatan yang melibatkan sebuah perasaan cinta dan juga terdapat konflik keluarga. semoga cerita ini dapat kalian nikmati ya. jangan lupa juga di v...