Angga benar benar merasa ada yang memperhatikannya dari lantai atas, tetapi kemudian ketika ia menengok tidak ada siapapun dan melanjutkan langkahnya ke kolam renang karena ia yakin kalau sahabatnya itu selalu menyendiri di kolam renang
"Tebak siapa" tanyanya seraya menutup kedua mata gadis yang membelakanginya. Gadis itu tidak segera menjawab, tangan Raya terangkat dan membelai kedua tangan yang menutupi matanya, sebenarnya ia merindukan sentuhan lelaki ini. Entah kenapa sentuhan ringan Raya barusan berhasil membuat Angga merasakan perasaan aneh yang selama ini belum pernah ia rasakan, ia segela melepas tangannya yang menghalangi pemandangan mata Raya
"Kok dilepas? Kan belum gue jawab" tanya Raya bingung, Angga hanya tersenyum simpul dan duduk bersebelahan dengan sahabatnya dan kini ia melihat Raya yang dengan mendongak menatap langit tetapi jelas terlihat oleh Angga bahwa tatapan mata gadis disebelahnya ini kosong dan selah olah ingin menemukan kekuatan yang tersimpan di langit
"Ada apa?" tanya Angga lembut
"Ga, sekarang gue punya mama tiri"
"Ray, gak semua nyokap tiri itu jahat kok" Angga melingkarkan sebelah tangannya di bahu Raya yang terbuka seolah ingin menenangkan nya
"Bukan itu aja, sekarang gue juga punya kakak tiri" ia berbicara tanpa melihat wajah lelaki yang disayanginya itu. Diam diam Angga sangat terkejut dan kehilangan kata kata untuk menenangkan gadis di sebelahnya
***
Suara gaduh yang dibuat Ronald membuat Angga tersadar dari lamunannya dan menoleh ke asal suara kegaduhan tersebut, Angga melotot mendapati lelaki yang sedang duduk di meja makan dengan tatapan tajam pula ia melihat Angga. Ketika sadar sepenuhnya Angga berdiri kemudia berjalan cepat kearah Ronald dan meninju nya tepat di wajah tampan lelaki itu.
"Anggaaaa" Raya menutup mulutnya dengan kedua tangannya
"ehhh bajingan!! Ngapain lo disini?" tanya Angga dengan tatapan membunuh
"Makan" jawab Ronald tenang
"Ray, tolong lo jelasin sama gue kenapa dia ada disini" Angga menguncang bahu Raya
"Dia kakak tiri gue Ga" Raya menjawab sambil memalingkan wajahnya. Ronald menatap Angga penuh dengan sorot kemenangan, Angga menarik sebelah tangan Raya dan mengajaknya keluar
"Lo bercanda kan Ray?" Angga mulai gelisah sekarang
"Apa muka gue nunjukin kalo gue lagi bercanda?"
"Kok bisa?" tanya Angga lagi
"Gue juga baru ketemu dia pas pesta pernikahan, sebelumnya gue gatau kalo dia itu calon kakak tiri gue Ga. Sama kaya lo awalnyan gue gapercaya dan gamau terima tapi lo tau kan papa orang yang kaya gimana" Raya meneteskan air matanya yang sudah lama dibendungnya. Angga yang mengetahui Raya menangis langsung memeluk gadis kesayangannya itu
***
Ronald keluar kamar sudah rapi dengan baju sekolahnya dan celana abu - abu khas anak berandalan, rumah yang ditempatinya sangat sepi seperti tidak ada orang. Banyak hal - hal yang ia fikir kan pagi ini yang membuatnya sedikit pening
Apa gue harus bersikap baik sama dia? Tapi kan dia musuh sekolah gue tapi dia adik tiri gue, tapi kan gue juga gapernah setuju sama pernikahan nyokap dan janji gapernah bakalan anggep Raya itu adik gue. Tapi kayaknya dia bener bener kacau banget semenjak kejadian itu, kayaknya dia benci banget sama gue emangnya gue sejahat itu banget ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta Sama Lo?IMPOSSIBLE
Randomhallo guys.. ini pertama kalinya gue nulis cerita di wattpad dan di published. cerita ini tentang persahabatan yang melibatkan sebuah perasaan cinta dan juga terdapat konflik keluarga. semoga cerita ini dapat kalian nikmati ya. jangan lupa juga di v...