Meet My Angel

5.1K 222 8
                                    

Hai..hai..hai...

Kembali lagi. Hehehe.... Ternyata oh ternyata... ada yang kangen sama Ardian. #lirikthothor@nikenkartiniwati. Hehehehe.... Kali ini Ardian akan muncul mengobati yang kangen Ardian. Hehehe....

Thanks untuk semua yang sudah membaca serta vote n komen pada ceritaku ini.

Oya, mau ngucapin Thanks ke thor thor @nikenkartiniwati yang selalu kasih support buat nulis dan cepet update. Thanks my author sableng binti sadis. Hahaha....

Ok. Mendingan kita langsung cuss aja. Happy Reading

****************************************************************************************

Ardian POV

Hahhhh....

Sudah 2 tahun sejak pernikahan Kakak cantik dan Bastian, aku tidak pernah bertemu dengan Kakak cantik lagi. wuiiihhh... lama banget ya. 2 tahun men.  Bukan tidak pernah sebenarnya, tapi sengaja tidak mau bertemu dengan Kakak cantik. Kalian pasti tahu sebabnya. Ya... aku memang menghindar dari kakak cantik. Katakanlah aku pengecut. Bahkan Tian yang adalah sahabatku sejak SMA jengah denganku saat ini. Pasalnya sejak pernikahan Kakak cantik, aku tidak hanya menghindar untuk bertemu, tapi juga terlalu larut dalam kesedihanku.

Aku memang tidak bertemu dengan Kakak Cantik, tapi aku tahu kabarnya. Kalian ingat Elsa kan? Ya... sepupu dari Bastian yang dikenalkan padaku saat pesta pertunangan kakak cantik. Ya... beberapa kali kami memang bertemu. Tepatnya aku dipaksa bunda bertemu dengan Elsa. Jangan lupa jika bunda berniat menjodohkanku dengan Elsa. Tapi... apa yang harus aku bilang ya. Jujur aku tidak merasakan apapun saat bertemu Elsa dari awal sampai sekarang. Kalau kalian mau bilang aku yang pemilih, terserah. Hati ini memang pemilih. Dari dulu hingga sekarang hanya memilih kakak cantik. Memang aku yang bandel. Terlalu fokus dan ga mau move on pada kakak cantik. Kata Elsa, kakak cantik sekarang sudah punya momongan. Namanya Luce Ernest Rousseau. .

Ughhh.... Sakit rasanya dada ini mengetahui kakak cantik semakin tak tergapai. Sudah memilik momongan, artinya semakin kecil harapanku untuk menggapainya. AKu masih mengharapkan kakak cantik? Ya. Jujur. Aku masih mengharapkannya. Tapi melihat sekali lagi fakta di depanku, membuatku kaku. Lalu, apa yang harus kulakukan? Aku seperti robot saat ini. Tak tahu apa yang harus kulakukan.

"Di, ayo kita keluar makan. Jangan hanya mengurung diri dalam kubikel kamu ini," kata Tian tiba-tiba masuk memecah konsentrasiku.

Huh... ini anak minta dipotong gajinya ya biar tahu kalau ada saat-saat tertentu dia tidak bole menganggu konsentrasiku.

"Hmm...," jawabku malas namun masih pada kursiku

"Ayo. Berdiri dan jalan," kata Tian gemas melihatku diam saja

"Aku disini saja. Males keluar Tian," jawaku ogah-ogahan

"Hahhh.... Kamu tidak ada jawaban lain lagi? Selalu malas yang kamu katakan jika aku mengajakmu keluar," kata Tian yang sedikit esmosi

"Ya... aku memang sedang malas keluar," jawabku tak bersemangat

"Malas keluar atau belum siap kalau nantinya bertemu dengan Kakak cantik?" tanya Tian yang membuatku kaget

"Ya... whatever," jawabku sekenanya

"Huh... tidak ada kata malas. Kali ini kamu harus menurutiku untuk keluar," kata Tian sambil menarikku keluar.

"Aku tidak ingin kamu nantinya menjadi vampire jika mengurung diri terus di kubikel kamu ini," jawab Tian yang terus menyeretku keluar.

"Hah.... Mana ada vampire ganteng dan mapan sepertiku ini," jawabku percaya diri

My Beloved Ex StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang