The End but It's not Ending

9.4K 266 22
                                    

Haiii...

Comeback again

Sorry ya kalau jadinya cerita ini di private. Ini kesepakatan dengan kembaranku @nikenkartiniwati . Bukan untuk menambah follower. Seperti yang pernah dia katakan.

Ok. Mendingan langsung cuss aja ya.

Happy reading

****************************************************************************

Jeany POV

Pesta telah usai. Kini yang tinggal hanyalah memulai kehidupan baru bersama keluarga kecilku tercinta. Kami tinggal di rumahku dengan Bastian dulu. Bukan karena Ardian tidak punya rumah. Ini karena permintaan Ardian. Menurut dia, lokasi rumah kami yang dekat dengan rumah mama dan papa akan lebih memudahkanku jika butuh sesuatu atau saat Ardian terpaksa pergi ke luar kota atau luar negeri maka mama atau papa akan bisa menemaniku atau aku bisa ke rumah mama dan papa.

"Sayang bangun sudah siang ini. Nanti kamu terlambat ke kantor," aku membangunkan Ardianyang masih asyik bergelung di balik selimut.

Bukannya bangun tapi malah menarikku ke tempat tidur.

"Di..bangun..," kataku berusaha menguncang tubuhnya dan menarik tangannya dari pinggangku

"Hhh... bentar lagi sweetie," jawab Ardian malas

"Get up now or no breakfast no lunch and no dinner?" kataku mengancam karena gemas pada Ardian.

Sejak menikah 6bulan yang lalu, entah kenapa Ardian menjadi manja. Terutama 2bulan terakhir ini. Kalau protektif jangan ditanya. Semakin menjadi.

"Hahh..".

Akhirnya Ardian bangun walaupun matanya masih tertutup. Lucu sekali litany. Seketika muncul ide jehilku. Aku bangun dan mencium bibir Ardian sekilas dan segera berlari keluar kamar. Kudengar teriakannya.

"Sweetie..kamu membangunkan harimau tidur...".

Aku hanya tertawa sambil terus melangkahkan kaki ke dapur. Membuatkan sarapan untuk keluarga kami.

"Mommy...," Luc berteriak memanggilku

"Di dapur sayang," jawabku

"Anak Mommy sudah mandi?" tanyaku tersenyum pada Luc tapi tetap terus menyiapkan breakfast kami

"Sudah donk Mommy. Hari ini Luc kan mulai masuk sekolah Mommy. Jadi sudah harus rapi," jawab Luc penuh semangat

Ya... sejak umurnya hampir 4tahun, aku membiasakan Luc untuk mandi sendiri. Menyiapkan keperluannya sendiri. Mengembalikan pada tempatnya semua barang-barang yang sudah diambil dan tidak terpakai lagi. Aku ingin mengajarkan padanya untuk mandiri sejak dini, Tak perlu terlalu khawatir. Cukup awasi saja.

"Good.. anak Mommy pintar," pujiku sambil tersenyum

"Luc anak papi juga, Mi".

Terdengar suara Ardian menginterupsi memasuki ruang makan.

"Akhirnya papi bangun juga,"balasku tersenyum melirik ke arah Ardian

"Iya...tapi butuh waktu lama Mommy..," kata Ardian gemas

"Hahaha...udah..udah..papi duduk aja dulu," kataku masih menyiapkan breakfast sederhana kami

"Hmm... nasi goreng sosis dan telur serta Jus jeruk," Ardian menyebutkan menu yang aku siapkan

"Iya Pi. Sorry Cuma nasi goreng," kataku menyesal

"It's Ok Mi. Apapun yang Mommy siapin, papi akan makan. Kalaupun Mommy tidak menyiapkan breakfast, papi akan makan Mommy," kata Ardian mengerling jahil

My Beloved Ex StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang