The Right Target

464 31 0
                                    

*Bragg*

Suara pintu gudang terbuka. Aku pun membalikan kepalaku secara spontan.

---

Terlihat siluet seseorang dari kejauhan.

"Selalu saja mereka mengganggu ku ditengah permainan" Aku menghela nafas karena merasa sedikit lelah

"Dee.. dimana kau?" suara Viana sedikit cempreng.

"Huh.. pasti dia sudah terlebih dahulu memulai permainan tanpa kita." sahut Emilly.

Mereka pun berjalan mendekati ku.

"Kalian itu mengganggu ku saja"

"Sudah sampai mana kau memainkan boneka mu Dee." tanya Emilly yang disertai senyuman miringnya.

"Tuh sampe situ doang" Aku menunjuk kepala Zahra yang sudah terputus dengan wajah tak karuan.

"OMG... Dee dia jelek sekali" saut Viana yang agak sedikit teriak "tapi aku suka dengan caramu Dee"

"Siapa kalian sebenarnya dan mau apa kalian Bitch!!!" teriak Tere ditengah tangisnya dengan ketakutan yang semakin menjadi.

Kamipun mendekat dan serempak berkata...

"KITA ITU ORANG-ORANG ISTIMEWA"

Tawa kami pun menggelegar diruangan ini.

"Oke girl. You're the next target and the real baby doll" kataku sambil menyeringai.

Kami mendekatinya. Aku sudah siap dibelakang tubuh Tere, Viana sudah siap dengan pisau lipat warna merahnya dan Emilly yang sudah siap membawa mesin pencukur rambut.

"LET'S GO GIRLS, kita puasin permainannya sekarang!" kataku sambil menjenggut rambutnya hingga membuat kepalanya menjadi mengadah keatas.

Ia meringis kesakitan. Emilly yang sudah siap dengan mesin pencukur rambut langsung menempelkan mesin itu diatas kepalanya hingga membuat rambut indahnya dan kulit kepalanya berhasil terlepas.

"Arrrrggggghhhhhhh sakit... kumohon hentikan" teriak Tere sambil disertai tangis.

Tapi Emilly tak memperdulikannya dia tetap memainkan mesin pencukur nya itu tanpa ampun.

Kini kondisi Tere telah benar-benar hancur, dengan kepala tanpa kulit dan wajah penuh sayatan.

"Heyyy kalian berdua bagianku kapan?" teriak Viana dengan bibir yang sedikit manyun.

Aku dan Emilly saling pandang lalu kami tertawa, karna sampai lupa kalau Viana yang sedang menunggu gilirannya.

"Okey.. okey.. Viana This your time" kataku sambil menjauh dari tubuh Tere.

"Berikanlah dia hadiah terindahnya na" sambung Emilly yang mengikuti langkahku sambil tersenyum miring.

Viana berjalan mendekati Tere sambil memainkan pisau merah ditangannya.

Tere yang sudah terkulai lemas karena sudah kehilangan banyak darah pun hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menangis.

Dapat ku artikan bahwa itu merupakan permohonan pada kami agar kami berhenti bermain.

Hoho.. tapi sayang itu tidak tercantum dalam buku kami. Siapapun yang ingin bermain, maka dia harus memainkannya sampai selesai.

"Viana mulai ya mainnya.." kata Viana dengan nada polos layaknya anak kecil.

"Tolong maafin aku, aku nyesel, aku janji ga akan cari gara-gara sama kalian lagi. Ampuni aku." ringis Tere.

"Uhh.. manisnya, tapi sayangnya dibuku aku ga ada kata pemberhentian saat main tuh"

Tere hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan sedikit berontak.
Kini jarak Tere dan Viana sangat dekat. Kulihat Viana memberikan senyuman pada Tere sampai akhirnya ku lihat Viana menancapkan pisau kesayangannya tepat di bahu kanannya.

"Aaaarrrrrgggggghhhh" Tere menjerit cukup keras.

"Kamu tuh berisik banget sih dari tadi!" bentaj Viana yang kemudian mencabut pisaunya secara kasar.

"Rasain nih" Viana menancapkan pisaunya ditelinga kanan Tere kemudian menarik panjang garis sampai ke telinga kiri Tere.

Aku dan Emilly hanya tertawa riang melihat aksi Viana sungguh itu pemandangan yang indah.
Dan kini ku lihat kondisi Tere sangat mengenaskan.

Tanpa basa basi lagi Viana langsung menancapkan pisaunya bertubi-tubi tepat dijantungnya sampai akhirnya Tere terkulai lemas dan tak bergerak sedikit pun.

Menandakan permainan telah USAI.

---

Taraaa.... akhirnya selesai juga nyelesaiin permainan bersama Zahra dan Tere wkwk.

Buat part berikutnya maybe bakal ngepost agak lama karena inspirasiku lagi puntul-_-
butuh penyemangat nih #bahhh

lupakanlah~

Makasih yang udah mau numpang lewat dan baca ceritaku ini. aku harap kalian suka;)
jan lupa vote sama comment ya♥♥♥

You're My Baby DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang