FLASHBACK

415 21 0
                                    

*PRANGG*

Bunyi sesuatu diluar kamarku.
Aku terbangun akibat bunyi gaduh dari luar kamarku.

"Suara apa itu, sepertinya berisik sekali. Apakah Ayah dan Ibu belum tidur" Gumamku.

Tapi ini sudah larut malam.

Aku melirik jam beaker ku yang menunjukkan sudah jam 1 dini hari.

Aku pun memberanikan diri untuk mengintip keluar, tapi aku takut karna aku masih berumur 8 tahun. Tetapi rasa penasaranku sangat kuat.

Aku membuka pintu kamarku sedikit, dan betapa terkejutnya aku. Aku melihat seseorang dengan penampilan serba hitam sedang mencabik-cabik brutal Ayahku.
Aku ingin sekali berteriak tetapi aku takut, aku masih cukup kecil untuk melawannya.

Aku tidak kuat melihat kejadian seperti ini.
Tuhan tolong aku.

Pada saat aku mulai menutup pintu kamarku dan menjauh dari pintu..

*BRUGG*

Pintu kamarku terbuka dengan kerasnya membuat jantungku ingin sekali copot.
Pada saat aku mendengak keatas untuk melihat siapa yang membuka pintu.
Mataku fokus tak berkedip melihatnya ingin sekali aku berteriak tetapi aku tak bisa. Ya dia si jubah hitam itu.

"Sedang apa kau nona kecil?" tanyanya membuat aku ketakutan.

"Mengapa kau menangis?" tanyanya lagi sambil memegang pisau yang berlumuran darah Ayahku.

Aku hanya menangis, aku ingin keluar atau melawannya tetapi aku tak bisa. Kini aku sudah sangat pasrah.

Oh tuhan tolong aku.

Dan kini ia mulai mengayunkan pisau itu ke arahku.

"Aaahhh.. jangannn" teriakku sambil menutup mata.

Tunggu.. Aku tidak merasa kesakitan, apa aku sudah mati?

Akupun memberanikan membuka mata.

"Ibuuu." Teriakku dengan diiringi tangisanku.

"Kau tidak apa-apa anakku?" kini Ibu mengelus pipiku lembut dan kulihat pisau itu berhasil menancap tepat di punggung ibu, dan orang berjubah hitam itu melarikan diri saat polisi datang.

"Kenapa Ibu lakukan ini untukku?" isak tangisku kini makin keras.

"Karna Ibu sayang kamu Naldya Deeova anak Ibu" kini Aku memeluk tubuh Ibuku erat.

"Jangan tinggalin Dee bu, nanti Dee sama siapa? Dee takut sendirian bu." Aku mempererat pelukkan ku.

"Dee anak Ibu, kamu janji ya kamu harus kuat, jangan nangis, Ibu pesan sama kamu tolong kamu beri dia pelajaran bila kamu sudah besar nanti"

"Bagaimana caranya bu?"

"Lakukan seperti dia memperlakukan Ayah dan Ibu seperti ini"

"Maksud Ibu, Aku bunuh dia?"

"Benar Dee, dia orang jahat dia sudah membuat keluarga kita seperti ini"

"Baiklah bu, Aku akan melakukan itu demi Ibu, di dunia ini tidak boleh ada orang seperti dia. Dia orang jahat!"

"Benar sayang"

Tak lama dari kejadian itu Ibu meninggal karna kekurangan darah. Ibu sempat dibawa kerumah sakit oleh pihak polisi dan luka dipunggungnya itu cukup dalam, karna hal itu Ibu tidur untuk selamanya.

Dan aku ingat kata Ibu, Aku harus beri pelaharan kepada jubah hitam itu. Lihat saja aku akan datang untuk mengawasimu.

---

Saat ini aku duduk dibangku SMP kelas 1, menurut ku ini adalah waktu yang tepat untuk memberi pelajaran kepada jubah hitam itu.

Aku sangat mengenalnya karna kata Ibu dia salah satu teman kerja Ayah, jadi aku tidak perlu mencarinya kemana-mana.

"Dee.. kamu baik-baik ya disekolah, ciee.. udah besar" ledek tante Ina.
Tante Ina itu adik dari Ibuku dan semenjak Ibu meninggal aku tinggal bersamanya.

"Oke tante.." kataku dengan mengacungkan jempol, lalu mencium pipi tante Ina.

"Baik-baik ya sayang"

"Iya tante.. byebye"

---

Aku sudah sampai disekolahku, ya suasana disini cukup menyenangkan. semoga aku mendapatkan teman yang asik, ya karna murid baru jadi mungkin aku agak kurang bisa beradaptasi.

"Hello.. siapa namamu?" tanya seseorang disebelahku.

"Hai.. Aku Naldya Deeova, bisa dipanggil Dee" Aku tersenyum kepadanya.

"Aku Daru Akbar, kita temen sekelas loh"

"Oh benarkah?" ucapku riang.

"Iya, kekelas bareng yuk?"

"Ayoo.."

Semenjak kejadian itu Aku dan Daru berteman sangat dekat. Aku sangat merasa nyaman dekatnya.

---

"Tante aku pulang.." Aku memasuki rumah tante Ina.

"Hai sayang. Ayo cepat masuk"

Sesampai dirumah aku langsung masuk ke kamar untuk beristirahat dan mamikirkan cara untuk membalaskan perbuatan sijubah hitam itu.

Cukup lama aku berfikir sampai akhirnya aku mendapatkan cara yang menurutku cukup briliant.

Esok harinya aku pergi menuju tempat bermainku dulu bersama Ayah dan Ibu. Tempat ini sangat terpencil.
Ayah sengaja membuat tempat ini hanya untukku. Disini masih terdapat ayunan, prosotan dan juga gudang yang penuh perkakas milik Ayahku.

Aku memasuki gudang, ya walau ini gudang tapi tetap tertata rapih dan bersih, sudah cukup aku melihat-lihat. Aku langsung memutuskan untuk berjalan pulang.

---

Saat aku berjalan pulang aku berpapasan dengan seorang laki-laki, mungkin seumur dengan Ayahku kalau Ayah masih hidup.

Tunggu.. sepertinya aku mengenalnya.

Dia.. Dia itu si jubah hitam itu, ya aku sangat yakin itu pasti dia.

Aku pun memutuskan untuk membuntuti nya dari belakang, dia masuk kesebuah gank dan disana dia tidak sendiri, dia bersama seseorang. Aku agak mendekat untuk dapat mendengarkan pembicaraannya.

"Kau sudah menemukannya?" Kata si jubah hitam itu. Tapi sekarang dia tidak sedang berpakaian serba hitam.

"Ya saya sudah menemukannya Tuan. Dia tinggal bersama tantenya yang bernama Ina, Tuan" jawab orang yang bersamanya.

"Bagus, ini akan lebih mudah untuk mendapatkannya"

Apa? tante Ina? apa yang dia bicarakan adalah tante Ina ku? dan mendapatkan apa? Apa yang ingin dia lakukan dengan Tante Ina.

"Lalu apa rencana Tuan selanjutnya?"

Dia tidak menjawab pertanyaan nya, dia hanya membalas dengan senyum menyeringai itu membuatku semakin bingung.
Setelah itu tak ku dengar lagi dia berbicara apapun. Aku memutuskan untuk bergegas pergi dari tempat itu.

Apa yang akan dia lakukan lagi dengan keluarga ku?
Ya tuhan tolong aku...

TBC~~~

HAHA.. maaf ya kawan aku updatenya agak lama.
Aku mau ngepost ini aja segala nanya ke temen, bagus apa engga haha.
dan bab ini banyak banget dikoreksinya jadi agak lama deh maap ya~

Makasih yang udah mampir dan baca ceritaku semoga kalian bisa jadi psychopath eehh. canda deh :D

Vote dan Coment ya kawan~

Makasih:*:*:*:*

You're My Baby DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang