Apa ini?

1.3K 102 0
                                        

Autumn -Prilly's Diary in Autumn

Ali's Story
Karna Ali hanya ingin memotret kincir raksasa dan sungainya saja,ia bermaksud menghapus foto-foto yang ada wanita itu di dalamnya.Tapi,saat Ali ingin menekan tombol hapus di kameranya.Kamera itu tiba-tiba mati.Layarnya gelap."Yah,baterainya abis lagi.Padahal mau ngehapus foto-foto ini."ucap Ali."Ya udahlah nanti aja.Gue belum mau pulang.Gue kan kesini mau ngeliat sunset diantara gedung-gedung itu."ujar Ali sambil menunjuk ke arah gedung di seberang sungai."Masa gue pulang duluan sebelum matahari terbenam.Ya,gak asiklah.Mendingan gue duduk di bangku itu aja."Ali berjalan ke arah bangku yang tadi diduduki wanita dalam fotonya.Setelah sampai di depan bangku itu,Ali langsung duduk di sisi kiri bangku menghadap matahari yang hampir terbenam di antara gedung-gedung.Setelah beberapa menit,waktunya pun akhirnya tiba.Matahari tenggelam begitu indahnya.Menghilang di balik gedung-gedung,menyisakan warna jingga di langit yang membaur dengan warna daun-daun.Ali begitu menikmati detik-detik tenggelamnya matahari.Sayangnya,ia tidak bisa mengabadikan keindahan itu dengan lensa kameranya.Ia berharap ada kesempatan lain untuk mengabadikan keindahan sunset musim gugur.Mungkin besok atau lusa.
Langit perlahan-lahan kehilangan warna jingganya berubah menjadi hitam.Lampu-lampu jalan dinyalakan serentak.Sekarang,hanya cahaya lampu yang menerangi jalan.Ali menghela nafas."Cepat banget ya,sunsetnya.Nungguinnya berjam-jam,tenggelamnya cuma beberapa menit."Ali meletakkan kedua tangannya di samping tubuhnya.Ali merasa tangan kanannya menyentuh sesuatu.Ali melihat tangan kanannya menyentuh sebuah buku,lebih tepatnya buku diary dengan sampul bergambar menara Eiffel."Punya siapa nih?Jangan-jangan punya cewek yang tadi."Ucap Ali sambil membolak balik buku diary itu."Semoga ada identitasnya biar bisa gue kembaliin."Ali membuka buku itu."Wah,ini sih harus dikembaliin
Udah banyak banget catatannya."kata Ali sambil memeriksa buku itu lembar demi lembar.Di lembar terakhir buku itu tertulis nama "PRILLY" disertai alamatnya."PRILLY?"Ali bertanya-tanya apa buku ini milik gadis dalam fotonya.Suara azan terdengar sayup-sayup diantara gemuruh angin.Suara itu berasal dari masjid yang tidak jauh dari taman itu.Ali beranjak dari tempat duduknya sambil membawa buku diary itu.Ia berjalan ke tempat ia memarkirkan mobilnya.

Prilly's Story
Setelah dari tempat laundry,Prilly langsung pulang kerumahnya.Ia memarkirkan sepedanya di teras rumah.Ia mengambil kunci dari saku bajunya.Prilly memasukkan kunci ke lubang kunci lalu memutarnya 2 kali."Klek..Klek.."Prilly memutar gagang pintu lalu membukanya.Ia mengambil bungkusan dari dalam keranjang sepedanya lalu membawanya masuk dan menutup pintu.Suara azan tidak terlalu terdengar karna ditutupi kebisingan mesin mobil dan motor yang lalu lalang di jalan.Prilly menaiki anak tangga lalu masuk ke kamarnya.Prilly menaruh bungkusan-berisi baju-baju- itu di atas meja riasnya lalu menggantung tasnya di gantungan baju.Prilly menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur.Ia menatap langit-langit kamarnya.Prilly menghela nafas.Ranjang inilah tempatnya melepaskan kepenatan.Prilly sedang tidak bisa melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslimah karna ada tamu bulanan.Biasanya setelah azan berkumandang,ia segera mengambil air wudhu lalu shalat.Tapi,sekarang ia sedang membenamkan wajahnya di balik bantal.Rasanya ia belum ingin beranjak dari ranjang empuknya.Tapi,keringat membuat tubuhnya terasa lengket dan tidak nyaman.Ia bangkit dari ranjangnya lalu mengambil handuk.Ia masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya setelah seharian penuh beraktifitas.Prilly keluar dari kamar mandi sambil menggosok-gosok rambutnya dengan handuk.Prilly membuka tas mungilnya untuk mengambil buku diarynya.Tapi,di dalam tasnya tidak ada apapun kecuali dompet.Prilly mencari disetiap laci di rumahnya.Di kolong tempat tidur,di bawah lemari sampai di halaman rumah tetangga ia mencarinya tapi tidak juga menemukannya.Ia teringat terakhir kali menyentuh buku itu saat di taman tadi sore."Pasti ketinggalan di taman."pikir Prilly.Ia bergegas mengayuh sepedanya ke taman.Dia tidak peduli dengan angin malam yang dingin menusuk tubuhnya dan sorotan lampu mobil menyilaukan matanya.Dia menerjang gelapnya malam dengan ditemani cahaya bulan yang muram.
Sesampainya di taman,Prilly langsung menghampiri bangku yang didudukinya tadi.Tapi,tidak ada apapun di bangku itu.Prilly mencari ke seluruh penjuru taman tapi tidak juga menemukan buku itu.Lalu ia duduk di bangku yang ia duduki tadi sore.Air matanya perlahan-lahan mengalir dari sudut matanya.Menurutnya,ini semua karna kecerobohannya.Prilly kesal pada dirinya sendiri.Bagaimana bisa dia lupa dengan buku itu."Hanya karna buku,kamu menangis?"Jangan berani mengatakan hal itu di depan Prilly.Karna itu bukan hanya sekedar buku diary untuk menulis perasaan.Tapi,buku itu sudah menemaninya selama hampir 4 tahun sebagai teman curhatnya.Semua yang terjadi padanya pasti selalu ditulisnya dalam buku itu.Lagi pula,buku itu diberikan mamanya agar saat Prilly pulang ia bisa menceritakan semua pengalamannya selama di London.Ia tidak mungkin bisa mengingat semua kejadian tanpa buku itu.Jadi,buku diary itu bukan buku diary biasa.Buku itu sangat berharga bagi Prilly karna menjadi saksi perjalanannya selama di London.

Ali's Story
Setelah shalat maghrib di masjid dekat taman,Ali mengemudikan mobil ke arah rumah sewaannya.Ali memasuki rumahnya sambil sesekali memperhatikan buku diary yang ia temukan di taman tadi.Ia menaiki anak tangga lalu masuk ke kamarnya.Dia meletakkan kamera dan buku diary di atas tempat tidurnya lalu masuk ke kamar mandi.Setelah mandi dan berganti pakaian,Ali mengambil laptopnya lalu duduk di ranjangnya.Ia memindahkan foto-foto dari kamera ke laptopnya.Ali memeriksa satu per satu hasil jepretannya.Matanya terhenti di foto sungai,kincir dan gadis yang duduk dibangku tadi.Ali menatap buku diary yang ada di samping laptopnya.Dia membuka lembaran yang ditandai dengan pembatas buku lalu ia membacanya."Ini kayaknya baru ditulis tadi sore."pikir Ali.

Haiii lagi..ini lumayan panjang ya..semoga kalian suka..Happy Reading,guys :*

Prilly's Diary [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang