07

4.4K 280 3
                                    


" Hari ini tugas sejarah, bikin kelompok ya. Kelompok seperti kelompok sebelumnya."

Kerja kelompok lagi, duh. Ini nih yang ngga disuka sama Mita. Tapi untungnya semua itu terobati karena Ocha juga sekelompok dengannya


" Anand, mau kerjain dimana ?"


" disini, tempat gua"


"Yuk, Mit!" Ajak Ocha sambil berjalan kearah meja Anand.

Kali ini bu Nia menugaskan untuk mencari aset peninggalan pada masa kerajaan islam. Setiap kelompok harus mencari peninggalan dan bukti peninggalan itu benar atau tidaknya.


" Mit, gimana kemarin lesnya ?"tanya Ocha sambil pandangannya focus dengah hapenya.


" Ya gitu, aja. Duh, tau ga Cha ? ada cowok ganteng yang ngajakin gue kenalannnnnn. Huaaaa! Ga nyangka gue" jawab Mita histeris.


" Cie, baper"


" serius deh ganteng banget. Putih bersih. Jadi kesemsem"


" tuh kan bener lu baper" Ocha geleng-geleng sambil ketawa.


" Jangan terlalu berharap, Mit" sela Anand. Mita sama Ocha yang tadinya lagi ketawa langsung diem. Duh perusak suasana! Batin Mita


" dih, biasa aja kali, Nand. Haha" kata Ocha.


" iya sih" timpal Mita.


" Oh, ya mit. Lo suka tipe cowok kaya gimana sih ?" tanya Ocha.


"gue ? gue sih ga punya tipe, Cha. Menurut gue ada cowok yang ngomong sama gue baik-baik aja udah bersyukur. Gue sih ga mau ngomongin tipe cowok pilihan gue kaya gimana, gue sih nunggu jawaban allah aja. Yang penting ujungnya gue bahagia aja" bales Mita panjang lebar.


"duh, kok jadi melankolis gini sih. Yang bener ga ada tipe mit ?" balas Ocha yang masih fokus aja sama hapenya.


" ya gue sih lebih prefer ke cowok putih dari pada cowok hitam" kata Mita, ya walaupun berbadan gempal Mita juga memiliki beberapa kriteria cowok yang ia sukai. Tapi untuk masalah jodoh sih dia ngga akan kebanyakan ekspetasi, seperti katanya tadi kalau ada cowok yang ngomong sama dia dengan baik dia malah udah bersyukur banget.


" Ohhhh, Mita suka cowok putih ? Anand juga putih kok" Bales Randy yang ga tau tiba-tiba aja disebelah Mita.


" Apaan sih lo!" Bales Ocha. Sedangkan Anand yang disindir kaya ga denger apa-apa terus fokus nulis sumber yang dia dapet dikertas selembar.

Fatty (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang