01

8K 392 5
                                    

Warning: typo bertebaran ditambah kata yang belum sesuai eyd Bahasa Indonesia

" Assalamualaikum"

" waalaikumsalam"

Mita melirik ke sana ke mari, kelasnya masih terlihat sepi, hanya dirinya dan Anand, salah satu cowok terpintar di kelas.

maklum, anak pinter ga mungkin telat dateng sekolah. Tapi, Mita ? pinter sih. Tapi alasan dia datang pagi karena untuk menghindar dari mereka yang selalu mengejeknya.

"baru sendiri, nand ?"

Anand mengangguk antusias sambil berjalan ke arah Mita, " PR ekonomi udah, Mit ?"

" udah, tapi essaynya belum dua lagi"

"oh gitu, gue boleh liat nomor satu essay ? gue kurang ngerti"

" bentar ya gue ambil dulu"

Mita mendengus pelas dengan pasrah ia memberikan buku tugasnya, "nih"

" Assalamualaikum"

" Waalaikumsalam" jawab Mita dan Anand serentak.

Sedangkan dalam batinnya Mita sudah mengeluarkan sumpah serapahnya setelah tau siapa yang baru saja memberi salam.

Setan alas!

Sempak setan!

Tumang!

Siapa? Itu ketua kelas di kelasnya.

" eh, dut lu udah belum ekonomi pr ?"

Mita menggeram pelan, dia kesal. Kesal saat seseorang memanggilnya dengan 'dut'. Ia jelas sangat menyadari kelebihannya itu, hanya saja Mita memiliki sebuah nama, 'M-I-T-A' bukannya 'dut'

"tuh, di si Anand" jawabnya jutek.

" sip, gue liat ya dut" Mita menangguk pasrah, mau gimana lagi ? Mita termasuk orang yang tidak bisa melawan dan menolak, walaupun dia kesal setengah mati. Jadi, ya jawabnya 'iya-iya' aja seperti orang bloon.

Kadang ia merutuki diri sendiri kenapa dia begitu bodoh tidak bisa menolak permintaan orang lain. Dia hanya bisa menutupinya dengan senyuman yang dibuat-buat. mau gimana lagi ?

***


"duh, sebel deh gue sama bokap gue. Masa gue disuruh les inggris" curhat Ocha pada Mita

Mita menatap nyalang Ocha, pasalnya perempuan itu sudah puluhan kali mengatakan kalimat tersebut, "ya udah sih ikutin aja apa kata bokap lu, Cha"

" tapi gue males, ga ada temennya Mit"

" gini aja deh, nanti gue coba tanyain mama gue. Boleh ga kalau gue ikutan les inggris. Jadi gue bisa nemenin lu"

" serius lu, mit ?"

"hemmm" balas Mita seadanya.

Ocha langsung memeluk Mita tanpa aba-aba, lalu ditanggapi dengan sebuah pelukan kembali, "duh makasih banget, Mit"

"Awas Cha, modar lu nanti kehabisan nafas dipeluk si Mita"

" kampret lo, ganggu aja. Udah sana-sana! ganggu suasana aja dasar kampret"

Fatty (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang