Wendy’s Cafe
Mereka bertiga sedang duduk terpekur di depan meja bartender setelah bertemu klien dan mendapat misi baru. Pandangan mereka tertuju ke gelas minuman mereka yang hampir kosong. Wendy sedang membersihkan gelas-gelas kaca sambil memunggungi mereka, asyik dengan dunianya sendiri. Kafe sedang sepi waktu itu.
“Jadi, kapan kita berangkat berburu?” tanya Neil.
“2 hari lagi,” jawab Rey.
“2 hari lagi di penginapan itu?” keluh Dann.
Musik muram mengalun dari sebuah kotak radio tua setinggi pinggang di pojokruangan, sesekali diselingi dengan suara berkeresak. Dann bisa mengenali bagian lagu yang sedang dimainkan, Enerst lu Lourin Warst. Nyanyian di bulan purnama.
Neil mendecapkan bibirnya, lalu bersenandung pelan mengikuti irama lagu. “Neil hentikan,” seru Dann
Neil menoleh ke arah Dann sambil nyengir lebar,” Ada apa Dann? Hari ini kelihatannya kau sensitif sekali dengan sesuatu yang agak berbau...horor,”
“Uhh,” Dann hanya mengerang. Melihat ekspresi Dann, Neil mulai mengeluarkan senyum jahilnya. “Kostum yang mana lagi yang akan kugunakan untuk menakutimu Dann?”
“Berhenti menggodanya seperti itu Neil. Benar-benar kurang kerjaan kau ini,” tukas Rey.
“Hahaha, tapi ini menyenangkan,” Neil tertawa tergelak.
Rey menaikkan salah satu alisnya. Lalu kembali menatap gelas minumannya. Rootbeernya tinggal setengah. Rey memutar-mutarkan jarinya di bibir gelas itu. “Daripada itu, apa kalian merasa ada yang aneh dengan Alfred itu,”
“Kenapa? Ada apa dengannya?” tanya Neil
“Sudah kuduga,” pekik Dann, “Dia benar-benar hantu kan,Rey,” matanya membelalak lebar.
Rey memutar bola matanya. “Bukan Dann. Dia manusia tulen,”
“Lalu apa?” alis Dann bertemu.
“Mungkin ini cuma perasaanku. Tapi, aku merasakan ada yang aneh pada tatapannya saat dia memandang Nuva. Sesekali aku melihatnya menatap menerawang ke arah Nuva. Kali lain,matanya kelihatan penuh hasrat dan bersemangat. Pernah juga aku melihat matanya bagai serigala lapar,”
Tapi anehnya, Nuva bersikap acuh saja, dia seolah tidak menyadarinya atau pura-pura tidak tahu, entahlah. Tapi aku tidak terlalu yakin dengan Nuva. Apa yang kelihatan dari luar terkadang berbeda dengan apa yang ada di dalam. Kita tidak bisa menebak jalan pikiran Nuva karena kita belum terlalu mengenalnya. Kita hanya bisa berspekulasi. Tidak ada salahnya kita bersikap sedikit waspada.”
“Aku sudah waspada sejak pertama kali melihatnya,”tukas Neil sambil meraih gelas minumannya dan menghabiskan isinya dalam satu tegukan besar. “Ada yang tidak beres dengan matanya, aku tahu itu”
Wendy tiba-tiba saja sudah berada di hadapan mereka. “Kelihatannya kalian ada masalah dengan gadis yang bernama Nuva ini,” seperti biasa matanya tampak rakus dan serakah.
“Ya, memang. Gadis itu bermasalah dengan sifatnya,” Neil mengiyakan,”Kemarin pagi aku baru saja bertengkar dengannya,”
“Jadi, itu benar. Kau bertarung dengannya hingga meledakan sebuah toko? Benar-benar gila,” kata Wendy.
Neil memutar bola matanya,”Lalu? Kau ada masalah dengan itu?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Heroes of Gaia
FantasiKarena ini bukanlah legenda yang ditulis dengan tinta emas, melainkan dengan darah, airmata, dan cinta. Apa yang disandang oleh bahu mereka bisa membuat seluruh dunia membenci mereka. Bayangan hitam dari masa lalu yang terus menghantui bahkan dal...