Makan malam hari itu membuat mereka tercengang. Meja makan di tata dan dihias sedemikian rupa. Bunga-bunga laut disusun membentuk berbagai hiasan di sisi- sisi meja makan. Lilin-lilin dinyalakan dan diletakkan di tengah-tengah meja. Berbagai jenis masakan dari hasil laut telah tersaji di atas meja makan. Steak ikan tuna, potongan daging ikan barracuda yang digoreng kering dan dibumbui rempah-rempah. Serta segelas besar jus rumput lautmerah. Lalu masih ada lagi beberapa masakan yang belum pernah mereka lihat.
“Wow, hari apa ini?” seru Neil sambil mencolek sepotong daging barracuda dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Bola matanya berputar saat lidahnya merasakan kelezatan masakan itu.
“Wah wah, apa ada yang sedang berulang tahun?” ujar Dann sambil menarik kursi di samping meja lalu duduk di atasnya. Rey dan Neil melakukan hal yang sama. Neil menatap seisi meja dengan tatapan lapar samil menggosokkan kedua tangannya. Yang mana dulu akan kumakan, pikirnya.
Alfred keluar dari balik pintu dapur sambil membawa semangkuk besar sup berwarna bening. Nuva mengikuti di belakangnya sambil membawakan mangkuk kecil di tangannya. “Hari ini adalah hari biasa, tapi yang membuatnya luar biasa adalah kedatangan seorang teman lamaku ke sini. Dia membawakan banyak sekali ikan hasil tangkapannya,” seru Alfred sambil meletakkan mangkuk itu di atas meja. “Nah, ini adalah mahakaryaku. Sup sirip hiu, dengan potongan hati ikan salmon”
Mata Neil membelalak, lalu dia bergerak tidak sabaran di atas kursinya. “Nah, itu baru namanya masakan,” serunya gembira.
******
Seusai makan, Rey dan Dann langsung pergi ke kamar mereka untuk membicarakan rencana perburuan selanjutnya. Neil masih duduk di ruang makan sendirian. Malam ini, Dann meminta sekamar dengan Rey. Tentu saja Neil protes. Tapi toh, akhirnya Neil mengalah juga. Tapi Neil lebih-lebih tidak mau sekamar dengan Nuva. Lebih baik aku tidur di ruang tamu saja, daripada harus sekamar dengan dia, pikir Neil. Sementara kedua kakinya diangkat ke atas meja, dan kedua tangannya bersedekap di depan dadanya, pikiran Neil malah melayang ke sana-kemari. Kata-kata Wendy mengenai ‘Near’ terngiang di telinganya. “Mengapa dunia seakan menutup-nutupi sejarah mengenai orang ini?” gumamnya.
“Menutupi apa?” Alfred melangkah keluar dari pintu dapur sambil mengelap tangannya. Neil tersentak kaget. “Bukan, bukan apa-apa,” kilahnya seraya menurunkan kakinya.
“Begitu, oh ya Neil. Bagaimana menurutmu mengenai masakanku tadi?” tanya Alfred sambil duduk di samping Neil.
“Wah, yang tadi lezat sekali, apalagi steak tunanya,” puji Neil.
“Bagus kalau kau menyukainya,” Alfred tersenyum lalu mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya. “Rokok?”
“Tidak terima kasih, aku tidakmerokok,”tolakNeil. Satu ide terlintas di kepalanya. “Oh, ya Alfred, aku ingin bertanya. Bagaimana rupa dunia ini 50 tahun yang lalu?”
“Wah, aku senang jaman sekarang masih ada anak muda yang masih tertarik dengan sejarah. Ada banyak kejadian-kejadian besar yang terjadi pada masa itu. Dan terkadang antara satu kejadian dan satu kejadian memiliki keterkaitan yang erat satu sama lain. Kau mungkin tidak akan mengerti jika aku hanya menceritakan satu kejadian beberapa puluh tahun silam tanpa kita menelusuri penyebab peristiwa tersebut beberapa ratus tahun sebelumnya. Perang Penyatuan adalah contohnya. Perang ini dimulai sekitar 50 tahun lalu dan berakhir 30 tahun setelahnya, setelah seluruh benua di Gaia tunduk kepada satu kekuasan absolute, Kekaisaran,” Alfred menggosok-gosok tangannya. Dahinya berkerut.”Tapi ide untuk menyatukan seluruh benua ini justru telah dicetuskan oleh leluhur kaisar kita yang sekarang ini, dan itu nyaris beberapa ratus tahun yang lalu. Aku tidak bisa menyebutnya sebagai cita-cita mulia sebenarnya. Kekaisaran mengumumkan bahwa perang itu adalah perang yang bertujuan untuk mencapai satu kedamaian mutlak dengan menaklukan seluruh kekuatan-kekuatan yang terpencar di Gaia, dan menjadikannya satu. Pada masa itu, memang perang seringkali berkecamuk di beberapa kerajaan. Tidak terkecuali kerajaan yang merupakan cikal bakal Kekaisaran sekarang ini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Heroes of Gaia
FantasyKarena ini bukanlah legenda yang ditulis dengan tinta emas, melainkan dengan darah, airmata, dan cinta. Apa yang disandang oleh bahu mereka bisa membuat seluruh dunia membenci mereka. Bayangan hitam dari masa lalu yang terus menghantui bahkan dal...