“Untung saja, ya, Neil. Kristal mananya masih ada,” kata Dann dengan penuh syukur. “Haha, aku tidak bisa membayangkan kalau kita benar-benar kehabisan di tengah jalan,” kelakar Neil sambil mengemudikan mobilnya menyusuri jalan setapak keluar dari penginapan.
“Tapi ngomong-ngomong, aku belum terlalu mengerti bagaimana prosesnya Kristal itu sehingga bisa menjadi energy bahan bakar seperti ini,” tanya Dann penasaran. Neil hanya tersenyum, “Rasa terima kasihmu itu, setengahnya harus kau berikan pada Iar lon Leewark. Dialah pencipta mesin pertama yang menggunakan tenaga Kristal mana. Dia mengimplementasi mesin pertamanya itu untuk membuat prototip sebuah mobil. Yang mana kemudian menjadi hobinya, lalu berkembang menjadi bisnisnya. Jip ini sendiri merupakan hasil keluaran pabriknya. Sebenarnya bukan hanya mobil sih. Ada kapal laut dan berbagai kendaraan lainnya. Tapi itu akan menjadi hal yang kita bahas lain waktu saja.
Dan orang yang berhasil menemukan cara untuk mengkristalkan mana itu, adalah seorang alkemis jenius berusia 16 tahun waktu itu. Namanya mungkin pernah kau dengar, Eiga Braden. Dia hidup sekitar zaman 350-400 tahun yang lalu, namun penemuan itu akan selamanya diingat oleh orang-orang seluruh Gaia. Mengenai proses kristalisasi energy mana itu sendiri aku belum mengerti betul. Tanpa mereka berdua kita mungkin tidak bisa menggunakan berbagai kendaraan untuk bepergian, dan sebagai gantinya mungkin kita harus menggunakan hewan. Meski itu bukan pilihan yang buruk, menurutku,” jelas Neil.
“Hmm,” Dann terdiam sambil berusaha mencerna kata-kata Neil. Berusaha membayangkan apa jadinya dunia tanpa penemuan si jenius ini. Rey hanya tertawa. “Jangan paksakan untuk berpikir terlalu keras Dann, Kasihan otakmu nantinya,” candanya.
“Hey, kata Alfred aku harus sering-sering menggunakan otakku ini. Dia selalu bilang, gunakan sel abu-abu di otakmu,” seru Dann sewot.
“Yah, itupun jika kau tahu cara menggunakannya,” timpal Neil. Tawa pun meledak di jip itu. Neil dan Rey tertawa tergelak melihat wajah Dann yang berubah merah. “Uhh. Jahat sekali kau, Neil,” ujar Dann sambil bersungut-sungut.
“Hahaha, maaf Dann. Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerjaimu,” kata Neil sambil berusaha meredam tawanya.
“Uhh, lain kali aku akan membalasmu, Neil,” ujar Dann kesal.
“Hey, sudah cukup. Apa kau mau ceritanya dilanjutkan, Dann?” ujar Rey melerai mereka.
Dann mengangguk. Lalu dia menepuk bahu Neil, ”Neil, ceritakan lebih banyak tentang Eiga ini,”. Lalu sepanjang perjalanan hari itu, Neil menceritakan mengenai riwayat sang alkemis jenius. Latar belakang keluarganya. Pendidikannya. Minat dan hobinya. Lalu penemuan-penemuan mengagumkan lainnya, tapi tetap tidak bisa mengalahkan penemuan terhebatnya, pengkristalisasian energy mana. Dann mendengarkan dengan seksama sambil sesekali mengajukan pertanyaan. Rey turut mendengarkan sambil membantu Neil melengkapi ceritanya. Tanpa mereka sadari, Nuva yang duduk diam di samping Dann ternyata mendengarkan percakapan itu dengan seksama. Dia pura-pura acuh-tak acuh, tapi sesekali dia melirik ke arah Neil yang sedang asyik bercerita. Dan diam-diam, Nuva tersenyum.
******
Hingga malam menjelang dan mereka memutuskan berhenti untuk mendirikan tenda dan beristirahat, Hari itu mereka berkemah di tengah hutan, di suatu lapangan yang cukup luas. Hanya beberapa saat Dann diam dan berhenti bertanya ini dan itu tentang energi mana. Tapi saat tenda selesai dibangun, Dann mulai menuntut Neil melanjutkan kisahnya. Bahkan sampai Neil kelelahan dan meminta Rey untuk melanjutkan.
Mereka bertiga duduk mengelilingi api unggun di depan tenda. Mereka telah sampai pada inti pembicaraan hari itu, energy mana itu sendiri.
“Setiap makhluk, yang bernyawa, bernafas dan bergerak memiliki energy. Tapi darimana energy itu datang, merupakan sebuah siklus yang tidak bisa diputus. Tumbuhan mendapatkan energy dari bumi dan matahari, hewan ternak memakan tumbuhan dan pemangsa yang akhirnya memakan mereka. Tapi apa berakhir di situ? Tidak, karena suatu saat satu pemangsa juga akan mati, dan kembali ke tanah. Singkatnya, ini seperti proses daur ulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heroes of Gaia
FantasyKarena ini bukanlah legenda yang ditulis dengan tinta emas, melainkan dengan darah, airmata, dan cinta. Apa yang disandang oleh bahu mereka bisa membuat seluruh dunia membenci mereka. Bayangan hitam dari masa lalu yang terus menghantui bahkan dal...