he's..

305 17 0
                                    

BAD'S POV~

Akhirnya gue pulang. Gue seneng sih bisa ketemu dan ngobrol sama Danang yang katanya bakal "dijodohin" sama gue hmm..

Gue mematung ngeliat Gab yang lagi duduk dikamarnya dengan pintu yang terbuka. Gue coba menghampiri Gab.

"Gab, boleh gue masuk?"

"Masuk aja"

Gue berjalan menuju pinggir ranjang Gab. Dia masih keliatan fokus sama laptopnya. Kayaknga sih dia lagi design di photoshop gitu.

"Gab lo kenapa marah?"

"...."

Gak ada jawaban yang keluar. Sampai pada akhirnya Gab memutar bangku rodanya dan mensejajarkan posisinya sama gue.

"You always know gue gak akan marah sama lo. Gue cuma takut. Karena Danang bukan pilihan lo secara natural"

"Gab gue tau lo khawatir. Tapi gue lumayan tertarik sama Danang"

"Are you sure?"

"Belum tau juga sih. Tapi seenggaknya dia ngasih kesan yang cukup bagus yang pas gue kenalan dan ngobrol sama dia tadi"

POV'S END~

Gab merubah posisi duduknya menjadi disebelah Bad. Tatapan sendu yang terlihat disudut mata Gab sangat menusuk kerelung hati Bad. Perlahan Gab menyibak rambut Bad kebelakang telinganya.

"Lo tau kan gak ada yang lebih penting selain ngelindungin lo adik gue satu-satu nya dan perempuan"

Bad menyandarkan kepalanya kebahu kanan Gab. Gak ada yang lebih tenang selain berada didekat Gab.

"Gab semoga Danang bisa ngelindungin gue kayak lo. Meskipun gak akan sama"

Gab sedikit tersenyum jahil mendengar pernyataan Bad.

"So my little girl fall in love now?" ucap Gab sambil menurun naikkan alisnya

"WHAT?! Iam not say that"

"Tapi lo udah berharap gitu. HAHAHAHA..."

Entah Bad merasa wajahnya memanas saat Gab bilang berharap.

"Tuh kan lo blushing HAHAHAHAHA..." tawa Gab semakin pecah

Bad berlari menuju kamarnya dengan wajah yang masih memanas. Bad menghadap cermin dan benar saja mukanya merah. Fokus Bad berpaling, Hpnya berdering.

Ditengoknya nomor sang pemanggil yang Bad tidak ketahui. Setelah berfikir sejenak Bad menerima panggilan tersebut.

"Halo?"

"Halo, Bad ini gue Danang. Oh ita headset lo ketinggalan dikursi ruang tamu"

Bad diam. Masih mencoba mencerna setiap kata yang Danang ucapkan.

"Bad?"

Panggilan itu menyadarkan Bad

"Eh ii..iya. Emm, nanti aja kapan-kapan gue ambil"

"Oke, eh gue ada tiket premier film. Mau ikut?"

Deg!

"Kok perut gue jadi ngilu?"

"Emm.. Kapan Dan?"

"Senin"

"Oke gue bisa. Eh udah dulu ya perut gue ngilu banget"

"Lo sakit?"

"Gak tau. Tiba-tiba ngilu. Byeee.."

Bad menuju kamar mandi. Tidak pakai menunggu Bad sudah duduk di closet. Tapi sakit perutnya sudah hilang. Aneh!.

Bad baru ingat, dirinya belum bertanya jam berapa filmnya akan mulai. Bad kembali meraih Hpnya dan menghubungi Danang.

"Halo? Dan gue lupa nanya. Mulai filmnya kapan?"

"Jam 7. Lo pulang sekolah jam berapa?"

"Jam 3 sore"

"Yaudah gue jemput lo dirumah jam 5 ya"

Deg!

Perut Gab kembali ngilu.

"O..ok..e.."

"Bye"

Sekali lagi. Bad kembali menuju kamar mandi. Tapi hasilnya tetap nihil. Bad tidak mengeluarkan poop sama sekali.

"Ini gue kenapa sihh?!"

Bad menuju kamar Bad memasang tampang bete. Gab mengernyitkan dahinya menatap bingung adiknya yang tiba-tiba tidur disamping Gab diatas kasur king size miliknya.

"Kayaknya gue gak enak badan deh Gab"

"Seriously?"

"Kan tadi Danang nelpon gue, trus yang pas gue ngomong sama dia perut gue kayak ngilu dan gue keringet dingin, tapi yang pas udah gue tongkrongin diwc gak keluar poop nya"

Gab masih mencerna kalimat Bad.

"Ada hal lain?"

"Trus udah kan tuh gak sakit perut lagi. Nah gue nelpon Danang ada hal that i want to ask. Dan perut gue ngilu ditambah gue deg-deg an kayak mau ngambil rapot"

Sekarang Gab tau. Benar-benar tau.

"HAHAHAHHHAHAHAHAH..."

Melihat Gab yang tertawa terbahak-bahak Bad menjadi bingung.

"IIHH GABB KOK MALAHH KETAWA!"

"Lo tuh yaa emang blo'ond banget" ucap Gab sambil menoyor ringan kepala Bad

"Ihh apaa sih gue kan nanya itu sakit apa?! Malah dikatain blo'ond"

"It mean you get start have a feeling to him hunn.."

Bad tercekat. Tidak percaya.

"WHAT?! NO! BIG NO! Gimana bisa aku baru kenal dia"

"That was simple thing. Love at the first sight! That was you"

"Love at the first sight cuma ada di ftv Gab!"

"Oh ya? Trus lo apa?,HHAHAHHAHAHAH..."

"GABBB!!!! IHHH BACOT!" amuk Bad sambil melempar Gab dengan bantal dan pergi keluar

Nafas Bad memburu saat berada dibalik pintu. Jantungnya berdebar cepat mendengar pernyataan Gab tadi. Sambil memukul kecil pipinya Bad mencoba mencerna kembali kalimat Gab.

Danang!

I'AM BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang