halah fuck.

62 9 1
                                    

Dua hari kemudian...

Bad sudah bangun sejak pukul 5 pagi tadi. Semua panggilan Danang belum Bad jawab sama sekali. Hari ini mau tidak mau Bad harus kuliah karena akan ada tes yang tidak bisa Bad lewati.

Hanya mengenakan ripped jeans, flannel coklat, converse putih serta rambut sebahu yang dibiarkan terurai, Bad langsung mengendarai mobilnya menuju kampus.

Sebelum ke kampus, Bad menjemput Disa terlebih dahulu.

"Haloo quinn" sapa Disa

"Cih. Tumben banget manggil quinn"

Disa merasa agak aneh dengan Bad. Sepertinya jiwa Bad girl nya kembali muncul. Pasti karena Danang. Bad jika ada masalah sikapnya akan sangat cuek dan hanya ingin sendiri.

Disa meminjam hp Bad.

"Bad kok digaleri lo gak ada foto lo sama Danang?"

"Gua apus"

"Lo masih marahan?"

"Bukan urusan lo!"

Jika seperti ini hanya Gab yang bisa mencairkan hati Bad yang sekeras batu. Andai ada Gab, pasti dia bisa menyelesaikan masalah ini.

***

Seperti dugaan Bad. Danang sudah menunggunya di parkiran. Untuk menghindarinya, Bad memutar balik langkahnya dan mencari jalan lain.

"Bad.. Tunggu"

Danang menarik tangan Bad.

"Apaan si!"

"Bad aku minta maaf"

"Udahlah gak ada yang harus dimaafin. Lo kan nolongin dia ngasih NAPAS BUATAN!"

Danang hanya bisa diam melihat Bad yang melangkah menjauh. Kenapa harus ada masalah semacam ini?. Danang benar-benar merasa bodoh dengan dirinya.

***

Bad berpapasan dengan Serin. Gadis mungil itu melemparkan semyum pada Bad. Tentu saja Bad hanya memasang tampang datar.

"Kak Bad"

"Kak maafin aku, kakak pasti marah banget sama Kak Danang. Maaf Kak"

Bad tidak menjawab apa-apa dan langsung pergi.

Untunglah tes kali ini tidak terlalu sulit. Bad bisa menyelesaikannya dengan baik dengan suasana hati yang sangat tidak mendukung ini.

Bad benar-benar sedang tidak ingin bedebat dengan siapapun dan tidak ingin ada orang yang menanyakan soal Danang. Bad sangat butuh waktu sendirian untuk melakukan apa yang dia mau.

"Bad ya ampun dengerin aku dulu kenapa sih" ucap Danang yang sudah berada didepan kelas Bad

"Gue lagi mau sendiri"

Tiba-tiba Serin menghampiri mereka dan membuat Bad semakin ingin memukul seseorang.

"Kak jangan marah sama Kak Danang dia gak salah"

Habis sudah kesabaran Bad dengan perempuan ini.

"LO GAK USAH IKUT CAMPUR BISA?!. DENGERIN GUE! LO PIKIRIN KALO LO ADA DIPOSISI GUE!"

Bad langsung meninggalkan koridor yang ramai dengan orang karena kejadian tadi.

"Gue bilangin sama lo. JAUHIN GUE!" ucap Danang kepada Serin

Danang kembali mengejar Bad. Betapa terkejutnya Danang melihat Bad menangis terduduk disamping mobilnya.

"Bad.."

I'AM BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang