Badriel Quinn Bimantoro

283 16 0
                                    

Pagi-pagi sekali Bad sudah bangun. Menggunakan celana sebatas atas lutut dan menggunakan baju hitam tanpa lengan tidak lupa dengan headphone nya. Bad menuju ruang bawah tanah yang sengaja dibuat untuk latihan tinju.

Bad masih melakukan aktivitasnya yang satu inu setiap minggu. Sambil menggunakan sarung tinjunya Bad menayap samsak yang berada didepannya seperti santapan yang lezat.

Bad mulai meninju samsak tersebut dari pelan, sedang, hingga kencang. Sesekali Bad menggunakan kakinya untuk menyerang samsak itu.

Peluh-peluh mulai membasahi sekujur tubuhnya. Lama-kelamaan headphone yang Bad gunakan turun kelehernya beriringan dengan gerakan Bad yang semakin lincah. Mamah dan Papah nya sedang pergi ke Bandung untuk arisan keluarga. Tinggalah Bad dan Gab. Tentu saja Gab belum bangun. Suday is sleep day itulah motto Gab untuk hari minggu.

Bel berbunyi. Bad mencoba untuk menghiraukannya dan masih fokus dengan tinjuannya. Tapi suara bel itu tak kunjung berhenti. Sedikit perasaan kesal Bad menuju pintu.

"What the fuck sih?!" umpat Bad sambil membuka pintu dan langsung mempersilahkan masuk tanpa melihat tamu yang datang

"Masuk!"

Danang hanya diam sambil menyunggingkan senyum. Menurutnya Bad sangat menarik dengan penampilannya yang sekarang.

"Lain kali kalo mencet bel biasa aja kek!" ucap Bad dari dapur

Bad tercekat melihat tamu yang sedang duduk dibangku ruang tamu.

"Da..naa..nang"

"Danang. Bukan Dananang"

"Heheehe.. Sorry if i so rude to you before" ucap Bad mencoba membuat dirinya setenang mungkin

"Lo lagi apa emang?"

"Boxing"

"Wihh... Keren juga"

"Ada apa lo kesini?"

"Disuruh tante Zie nemenin lo"

"Oh jadi ini disuruh Mamah?" Gab duduk disebelah Danang

"Iya"

"Gab lo temenin Danang ngobrol dulu ya. Gue mau mandi"



Diam. Sesekali Danang melihat kearah Gab yang sedang diam. Terlihat Gab memikirkan sesuatu.

"Kak"

"Just call me Gab"

"Eh.. Iyaa. Gab. Lo bener-bener kembar ya sama Bad. Mirip banget. Beda versi doang"

"Iya" Gab sedikit ketus

"Btw, lo setuju kalo lo dijodohin sama Bad?" sambung Gab

"Setuju aja. Lagian Mamah selalu bener"

"Kalo lo mau serius, serius dari sekarang. Kalo nggak mending pergi aja"

"Iyaa Gab. Ini kan juga lagi proses. Lagian gue gak maksain Bad kalo emang dia gak respect sama gue"

"Good. Lo harus tau. Bad belum pernah jatuh cinta"

"Iya gue tau"

Disela-sela obrolan mereka terdengar suara bel berbunyi. Gab bangkit dan bergegas membukakan pintu.

Caitlyn.

Sepupu Gab dan Bad. Tapi, dia dan Bad tidak pernah akur. Selalu bertengkar jika bertemu. Maklum saja karakter Cat memang sedikit menyebalkan dan jahil. Selalu saja menggangu Bad.

"Ehh Cat.. Come in"

Tanpa berkata apa-apa Cat langsung menuju kamar Bad. Gab yakin sedikit lagi akan ada perang dunia. Dengan santai Gab kembali duduk disebelah Danang dan dengan santainya menyandarkan diri disofa sambil mengeluarkan senyum yang sulit diartikan.

"Dia siapa?"

"Caitlyn. Sepupu gue. Liat aja apa yang bakali terjadi"

"Maksudnya?" Danang mengernyitkan dahinya

"1.. 2.. 3.." Gab menghitung

"WOYY WANJING! BACOT LO! KALO KERUMAH GUE CUMA BUAT NGOMONGIN ITU MENDING GAK USAH DATENG SAT! SAMPAH DASAR" ucap Bad lantang

Gab tertawa kecil. Sementara Danang kebingungan.

"EH MESKIPUN LO SAHABAT ROZI TAPI PLIS GAK USAH DEKET DIA"

"HEH SIAPA ELO? EMAK NYA? BUKAN KAN? OH MY FUCKING BITCHES!! KOK BISA SIH GUE PUNYA SEPUPU YANG KAYAK ASSHOLE MACEM LO?"

"JAGAA YA MULUT LO! MOTHERFUCKER"

"HEH GUE KUNCIR LAMA-LAMA MULUT LO!"

Danang sudah tidak tanhan mendengar ocehan yang semakin memanas seperti itu. Sementara Gab semakin tertawa mendengar perseteruan Bad dan Cat.

"Lo mau kemana? Misahin mereka? Percuma. Nunggu ada yang berdarah baru berenti"

"Heh?" Danang semakin bingung tetapi tetap melanjutkan langkahnya

"MENDING LO PULANG! SEBELUM GUE TELANJANGIN!"

"LO PIKIR GUE TAKUT?"

"OHH GITU!"

"EHHH.. Udahhhh stopp!"

Bad langsung menarik tangannya yang sudah siap untuk merobek baju Cat. Terlihat Bad yang langsung mengepalkan tangannya.

"APA? MAU NONJOK GUE? NIH NIH" ucap Cat sambil menunjuk pipinya

"Ehhh udahhh jangan ribut ih. Cat mending lo pulang dari pada ditonjok Bad" ucap Danang

"Siapa elo? Sok kenal!"

Cat mulai melangkah meninggalkan Bad dan Danang. Terdengat hembusan nafas yang sangat berat dari Bad. Hingga akhirnya..


BUK!

Bad meninju wajah Cat hingga sedikit mengeluarkan sedikit darah disudut bibirnya. Danang sangat terkejut. Tapi Cat terlihat biasa saja dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Bener kata Gab"

"Jangan kaget kalo liat gue begitu" Bad menutup pintu kamarnya.

I'AM BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang