fuck for what they think!

283 21 2
                                    

Danang terdiam didepan pintu kamar Bad. Mungkin Bad membutuhkan ketenangan sekarang. Jadi, Danang memutuskan untuk kembali kerumah.

Disudut kamar. Bad masih merasa geram dengan Cat yang datang kerumahnya hanya untuk meributkan hal yang sangat tidak peting seperti itu. Rozi. Dia adalah sahabat Gab yang menjadi sahabat Bad juga. Cat dia adalah sepupu Bad. Cat memutuskan akan pindah kesekolahnya demi Rozi. Tentu saja Bad sangat kesal dengan hal itu. Berarti dia akan susah untuk berbicara dengan Rozi.

Bad sudah menganggap Rozi sebagai kakaknya yang kedua. Bad memakai hoodie serta sepatu converse yang berlogo nirvana berwarna putih. Tanpa mengeluarkan kalimat apa-apa Bad menuju garasi dan mengendarai mobil Range Rover nya yang berwarna putih juga. Gab tidak menghiraukan adiknya tersebut. Tentu saja Gab sudah tau pasti Bad mau pergi kerumah Rozi.

Dengan cepat Bad mengendarai mobilnya. Bad meraih tasnya lalu mengambil handphone.

"Halo Zi? Are you at home?"

"Iya Bad. Kenapa?"

"Wait me there!"

KLIK.

Bad melempar asal hpnya dikursi penumpang.

Terlihat Rozi yang berdiri digerbang rumahnya. Bad membunyikan klakson mobil dan memarkirkan mobilnya dihalaman rumah Rozi.

"Wiiii lama-lama makin mirip Avril Lavigne lo Bad"

"Bacot! Gue mau ngomong sama lo"

Rozi terlihat bingung. Tidak biasanya Bad berkata kasar padanya. Rozi menuntun Bad untuk masuk kerumahnya dan menuju teras atas rumah Rozi yang menjadi tempat favorit siapapun yang kesini.

Masih degan perasaan yang bingung Rozi menatap kearah Bad dan mengekspresikan wajahnya yang berisyarat 'kenapa?'. Terdengar hembusan nafas yang berat berasal dari Bad.

"Well, lo kenal Caitlyn dari mana?"

"Caitlyn Liora Bimantoro?"

"Exactly!"

"Dia duluan sih yang invite bbm gue. Kenapa emang?"

"Dia tadi dateng kerumah gue dan marah-marah. Dia ngelarang gue buat deket lo"

"Hah? Kok?"

"Dia suka lo Zi"

"Tapi kenapa harus gitu? Gue sama elo kan temen deket aja Bad"

"Gue juga berfikir begitu. Tapi si Cat garong itu gak suka sama gue"

Hp Rozi berdering ditengah obrolan mereka. Rozi menunjukkan layar Hpnya yang menunjukkan nama penelpon. Cat. Sambil memutar bola matanya Bad beranjak pergi. Sementara Rozi menerima panggilan Cat.

"Shit!"

Terlihat seorang pria yang sedang nonton tv. Bad belum pernah melihatnya selama datang kerumah Rozi. "Persetan sama dia. Gak peduli. Paling sodara Rozi"

Tanpa memperdulikan apa-apa Bad langsung pergi keluar. Pria tersebut melihat kepergian Bad bingung.

"Kim cewek tadi kemana?" tanya Rozi sambil menuruni anak tangga

"Tadi keluar. Dia siapa? Pacar lo?"

"Bukan. Dia sahabat gue"

Kim Harya Junuar. Dia adalah sepupu Rozi yang baru datang dari Inggris. Dia sedikit terlihat asiatis. Jauh lebih tampan dibanding Rozi.


BAD'S POV~

Sumpah demi Nicki Minaj naek haji! Apapun itu gue sebel banget sama CAT GARONG! Kalo gak ada Danang udah abis tuh anak sama gue. Kalian tau gak sih rasa kesel gue punya sepupu macem tukang ager kayak dia?!

Salon. Kayaknya cocok buat nenangin fikiran gue yang kusut sekusut benang.

Yang pas gue udah sampe di salon langganan gue disalah satu Mall, hampir aja gue tinju tuh banci salon. Lagian siapa suruh sok kenal? Najis!. Pake acara mau cipika cipiki. Idih.

"Saya mau rambut saya di ombre. Atasnya pirang bawahnya pink tua. Kayak avril di vc rock n roll"

"Duh situ bikin eke pusing deh sis"

"Bacot! Cepetan!"

"Iya iya sis. Duh cakep-cakep galak amat"

"Lo sekali lagi komentar tentang gue, gue ombre mulut lo!"

Sumpah ya gue sebenernya mau ketawa ngeliat tuh muka banci yang ketakutan wkwkwk. Biarin lah. Ya kali gue ketawa. GAK!

Sambil nyalon, gue baca-baca majalah yang ada. Basi. Semuanya tentang fashion
Huft! Kiblat fashion gue udah mentok di Avril Lavigne. Gab nelpon gue. Huh.

"Yes hun?"

"Lo dimana?"

"Salon"

"Warnain rambut dah"

"Itu tau"

"Besok kan senin hun"

"So what?"

"Kalo ketauan guru Bk gimana?"

"Iam tired being normal"

"Yaudah ke RSJ aja gih dah. Kan gak normal semua isinya"

"Are you fucking crazy? It's not what i mean"

"Yaudah terserah lo. Langsung pulang"

"Iyee"

Setelah beberapa lama akhirnya rambut gue udah masuk ke tahap pengeringan rambut dan ditata dengan sentuhan sedikit curly diujung rambut gue.Wait hold up! Itu Danang?! Sama siapa? Kok cewek? Gandengan? Ihh.. Kok gue kesel. Sumpah ini dinding salon bisa diganti semen semua aja gak? Jangan kaca kayak gini. Dasar cowok sama aja semuanya asshole.

Dengan tergesa-gesa gue menuju meja kasir buat bayar semua embel-embel ini. Dengan cepat gue keluar salon. Rambut gue yang lumayan panjang bikin gue tibet. Akhirnya tanpa peduli rambut gue yang baru ditata gue cepol asal rambut gue dan dengan santainya gue coba jalan didepan Danang.

"Badriel"

Gue nengok. Cewek yang sama Danang langsung ngelepas pegangannya. Danang nyamperin gue dan cewek itu diam ditempat.

"Gue bisa jelasin sama lo siapa dia"

"What? Emangnya penting buat gue?"

"Bad gue cuma gak mau seolah-olah modus sama lo"

"Lo ngomong apa sih? Sekalipun dia pacar lo. Gue gak peduli. It's not my fucking problem"

"Bad please. Lo cemburu kan"

Deg!

Kenapa tiba-tiba gue susah jawab. Apa bener gue cemburu. Enggak enggak. Mustahil.

"Tuh kan lo gak jawab"

"Bodo. Gue mau pulang"

"Gue anter"

WHAT?! Danang megang tangan gue?! Dikit dikit gue lirik cewek itu yang udah menghilang.

"Bad lo denger gue kan?"

"Ih lepasin! Gue bawa mobil sendiri jadi gue bisa pulang tanpa lo!"

Dengan acuh Bad pergi meninggalkan Danang yang mematung.

I'AM BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang