FINAL

61 1 0
                                    


"CONGRATULATIONS MY BEST FRIEND"  teriak Ashton setelah menembaki Rafi

Seluruh para tamu undangan terkejut dan waktu seperti berhenti ketika melihatnya tertembak tepat dihadapanku. Di hari pernikahan kita.

"Rafi!" Aku menangis menahan darahnya agar tidak banyak keluar. Aku melihat Ashton mendekatiku

"Now, your turn, Bella Rose" Ucap Asthon sambil mengarahkan pistolnya kearahku

Aku memeluk Rafi dan menutup mataku.

"Ashton!" Teriak seorang wanita

Ashton berbalik mencari suara itu. Suara yang dia rindukan selama ini.

"Ca-Carris-sa?" Ucapnya ketika mendapati seseorang yang dicintainya

"Stop. You kill him, and now you want to kill my sister too?" Ucap carrisa sambil berkaca kaca

"Carrisa"

"I don't even know that you are a killer now, Ash"

"I'm sorry,Carrisa"

"No. I can't take a killer's Apologize" Ucap Carrisa

"Just get away from here. I hate you, Monster!" Lanjutnya

"I'm not monster, Carrisa. I love you, i don't know she is your sister, i just-"

Duarrr

Polisi menembak Ashton ditempat.

Tiba tiba Rafi sadar dan memegang erat tanganku.

"Rafi, you okay? Hold on babe please" Aku memopongnya kedalam rumah

----

2 Tahun Kemudian

"Just try..." aku merengek kepadanya, kepada seorang laki laki yang telah menjadi suamiku selama 2 tahun

"You pregnant, honey. You can't do a stupid thing" Larangnya

Aku hanya menginginkannya. Dan dia mengatakannya seperti itu. Dia sungguh tidak mempunyai perasaan.

"Okay, if you say so" Jawabku

"Hey..." ucapnya sambil menahan tanganku

"Trust me, i want too. But i can't, Bella" Jelasnya padaku

Aku menunduk. Kulihat perutku yang semakin hari semakin membesar. Rafi mengelus perutku.

"Hey baby, grow up fast. Papa miss your mom" Ucap Rafi

Aku menatapnya kesal. Aku memintanya tetapi tak ia kabulkan padahal kata dokter kami bisa melakukan itu jika dia berhati hati dan tidak sampai mengganggu janinnya. Tetapi ia sangat penakut.

"Makan tuh kangen! Surga telinga aja lo!" Ucapku kesal

Rafi menatapku bingung dan dia hanya tertawa renyah.

"Istri aku manis banget sih kalo marah, apalagi kalo marah gara gara ga dapet jatah" Godanya

Aku turun ke lantai bawah menghampiri Ibu ku hendak melaporkan kejailan Rafi.

"Kesel kan ma? Kalo mama jadi aku pasti mama kayak pengen tai tai in dia kan?" Ucapku

Mama hanya tertawa dan Rafi pun ikut tertawa

"Dia bener bener pengen,Raf" Goda mama

"Ya gimana ma, dia harus nunggu 2 bulan lagi" Kata Rafi sambil mengambil Apel dari kulkas

"Sabar aja,sayang. Rafi bakalan kasih kamu yang terbaik kalo baby kamu udah lahir" Kata mama

"Nah bener tuh" Sambung Rafi

Aku hanya mengkerutkan wajahku. Tidak ada yang paham kemauanku. Tetapi setelah ku pikir pikir aku terlalu memaksakan kehendakku tanpa berpikir apa yang akan terjadi kepada bayiku. Aku sangat menyayanginya. Dia ada nyawaku.

Aku tersenyum tiba tiba dan Rafi mendatangiku.

"Udah balik nih moodnya? Ga kepengen lagi? Padahal aku udah pengen loh" Lagi lagi Rafi menggodaku

Aku injak kakinya tetapi ia malah memelukku erat. Pelukan yang sangat aku butuhkan dimasa seperti ini. Aku mencintai kalian berdua. Jagoanku. I wanna be with you, Forever.

SELESAI.

Akhirnya selesai woy!!!

BE WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang