CLOSER

44 0 0
                                    

"Ms.Bella?"

Lah ini siapa lagi

"Ya?"

"Here's your drink"

"Who send this?"

"That guy" benar saja dia menunjuk ke arahnya

"Thank you" aku tersenyum. Ternyata dia masih punya hati

.
.
.

Aku mengamati sudut demi sudut isi casino ini,permainannya,orangnya,alat yang mereka gunakan,dan ya uangnya. There is a lot of money and they are all USD.

"If he take a fold one, you will win" tanpa sadar aku ikut terhanyut dalam permainan casino

Fantastic. Aku menebak dengan benar. Lelaki tua itu menang. Aku merasa bangga terhadap diriku sendiri. Lelaki tua itu melirik ke arah Rafi seperti membisikkan sesuatu. Lelaki tua itu pun menghampiriku.

"Hello Sweetheart, wanna be my Lucky Girl?"

Oh no. No the old one.

"I'm sorry Sir, i can't play" aku melirik ke arah Rafi tampak ia menyuruhku untuk tidak mengiyakan ajakan lelaki tua itu

"Why? I see you can read the game"

Otak kotor pun menghampiriku. Mungkin aku coba saja untuk bermain dengan menggunakan uang lelaki tua ini supaya aku tak bersusah payah menunggu lelaki itu menyelesaikan usurannya. Oke aku coba.

"Well.. i'll make a deal if you want to lend your money" Rafi menatapku

"Of course Honey. Come sit beside me"

30 menit berlalu dan sudah 4 kali aku memenangkan permainan ini, tumpukan USD sudah tertata rapih didepanku.

Ronde kelima sudah selesai dan aku sudah merasa lapar. Aku melirik ke arahnya.

"Udah?" Katanya sambil melirikku

"Gue...laper"

Dia mengangguk dan membisikan sesuatu di telinga lelaki tua tadi. Setelah itu dia mengambil beberapa lembar uang dan menarikku keluar Casino.

"Tadi itu klien gue,dia takjub liat lo bisa main casino"
"Gue aja baru tau kalo gue bisa main casino"

Dia hanya tertawa mendengar ucapanku.
Akhirnya kita sampai di salah satu restaurant kecil.
Aku melihat sekeliling dan mataku tertuju pada sebuah......kepala babi.

"No way"

"Kenapa?"

"Disini jual daging babi?"

"Ya semua restaurant di Macao jual babi"

Aku langsung terduduk.

"Ya ngga semua olahannya pake babi lah, sayur ga mungkin pake babi, jadi lo bisa makan HotPotnya aja"

Aku hanya melihatnya. Dia duduk didepanku dan mulai mengeluarkan Handphonenya. Sepertinya dia orang yang sangat sibuk.

"Gue belum tau nama lo siapa.." ucapku

"Rafi" dia membalas pertanyaanku tanpa berpaling dari monitor HandPhonenya

Aku hanya mengangguk. Dan makanan kami tiba. Bukan, ini bukan benar benar makanan 'kami' karna hanya ada satu porsi.

"Lo ga makan?" Tanyaku pelan

Dia hanya menggeleng. Mungkin di casino dia sudah makan. Licik sekali dia hanya memberiku minum di casino tadi sedangkan dia minum wine dan makan beberapa makanan.

Aku menghabiskan makananku yang benar benar lezat ini, ternyata ada makanan asing yang pas di lidahku. Apa tadi namanya? HotPot? sangat lucu.

Setelah makan, aku mengikutinya ke salah satu gudang tidak jauh dari restaurant HotPot tadi. Dia membuka gudang tersebut dan ternyata terdapat mobil AUDI Sport Putih didalamnya. Lagi lagi aku terkesima.

"masuk" katanya sambil membuka pintu mobil

Aku masuk di jok depan bersebelahan dengannya.
Mobilnya benar benar mewah. Dia mulai mengemudikan mobilnya dan aku tersadar kalo hari sudah malam. Di dalam mobil dia terus saja memberikanku pertanyaan seputar ciri ciri hotel tempatku menginap dan perlahan lahan aku ingat detail demi detail. Aku beruntung.

Kami pun sampai di Hotel.

"Makasih udah nolongin gue sampe sini"

"Iya gue juga makasih udah bikin klien gue seneng"

Aku tersenyum kepadanya dan turun dari mobil menuju lobby hotel. Tetapi...

"They are already Check Out for some reason"

Tiba tiba mimpi buruk itu datang lagi. Tidak bisakah mimpi indah itu datang?

Aku pun keluar dari hotel dan mendapati Rafi belum beranjak.

"Kenapa keluar? Gimana?"

Aku menatapnya sejenak, aku seperti sedang menahan tangisku. Tetapi ku tahan didepannya.

"Mereka udah check out"

"Loh kok bisa?"

Aku hanya bisa tertunduk diam, semua barang barangku bersama rombongan ayahku dan apa yang kupunya sekarang hanyalah....nothing

"Lo inget abis dari sini mereka mau kemana?"

Lagi lagi Rafi bertanya.

Aku menggelengkan kepalaku.

"Yang gue tau mereka pasti balik ke hongkong 4 hari lagi tapi dimana mereka sekarang gue gatau"

"Yaudah masuk mobil dulu, lo balik ke apartemen gue "

BE WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang