Chapter 7: Tsu-kamtut

42 4 2
                                    

Permainan sepak bola sangat digemari oleh kebanyakan cowo-cowo, termasuk di sekolah gua. Hampir setiap hari setelah pulang sekolah, gua dan kawan-kawan langsung bermain di lapangan yang udah gak dipake deket sekolah (karena gak boleh main di lapangan sekolah). Walaupun lapangannya udah terbengkalai, ada gawang (kayaknya dulu bekas lapangan sepakbola beneran). Dulu pas pertama kali gua ketemu lapangan ini, gua beserta temen temen gua (Roki, Juanita, Sungbri, dll) kerja bakti membersihkan lapangan dari rumput dan tanaman liar.

Kadang-kadang, ada anak-anak dari sekolah lain yang juga pengen make lapangan ini. Padahal, yang susah payah nyabutin rumput ampe turun bero kan kita kita! Yah, makanya tidak jarang setelah bermain bola, kita bermain clurit dan pedang sama anak-anak sekolah itu. Ini bukan untuk mengajari kita semua tawuran, tapi bagaimana pentingnya harga dan jatidiri yang perlu kita pertahanin! #sokbijak #tolongjanganditiru

Dulu, gua sama temen-temen gua sampe dah bikin klub sepakbola sendiri, yaitu Pren FC. Kita sampe menyewa pelatih asal Belanda (KW Super), Louis Van Santoso, yang bisa diitung, sebulan gajinya bisa bolak-balik dari desa gua ke Jakarta. Setelah 3 bulan dilatih, akhirnya kami setuju dan sepakat untuk mengikuti turnamen antar RT/RW! Hari pertandingan pun dimulai. Kami melawan klub asal Portugal (KW juga) yang dilatih oleh pak RT sendiri. Nama klubnya bukan main. ERTE FC, karena yang bikin klub itu adalah si Pak RT. Pertandingan berakhir dengan kemenangan pertama klub kami dengan skor 10-0, karena ERTE FC gak ada kipernya. Kami masuk ke perempat final, yang akan berhadapan dengan klub ERWE FC, sodaranya ERTE FC. Gua cuman bisa ngusap jidat (sendiri). Bukan main, kami harus berhadapan dengan ERWE FC setelah 3 jam bertanding!
-Dilanjutkan di part 2-

-Cerita ini hanyalah fiksi belaka! Tidak ada maksud untuk menyinggung SARA, apalagi orang tertentu! Terima kasih telah membaca!-

Cerita Tentang: Seorang yang bernama SimonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang