Chapter 12: FIN

31 5 1
                                    

Di mana ada perkenalan, di situ pun harus ada perpisahan. Mungkin, inilah akhir dari cerita gua, si Kamtut. Padahal dari awal judulnya SiMon, kok Kamtut. Yah tapi gak apa-apa, gua ikhlas sama penulisnya. Sebenernya masih banyak kejadian-kejadian lucu di dalam hidup gua yang sangat unik nan menggelitik. Membuat 12 Chapter ini sudah sangat susah, ditambah dengan pengorbanan waktu, keringat, tangan kapalan, dan tokoh-tokoh yang sangat unik. Mungkin di bagian penutup ini gua bisa cerita sesuatu. Gak usah sedih lu! Sedihan juga gua gak bakal muncul lagi di layar hp lu!

Cerita yang paling menarik menurut gua itu ketika gua pergi ke Jakarta untuk menyelematkan seseorang. Di situ banyak sekali suka dan duka yang gua alami, dan membuat gua bertumbuh menjadi pria sejati sekarang ini #ahay. Ceritanya cukup lucu, berawal dari gua yang males sekolah dengan alasan untuk membantu teman yang jadinya males membantu temen dengan alasan sekolah. Perjalanan itu sangat menggetarkan hati dan mengiris hati, bukan karena sedih ceritanya, karena ceritanya yang GREGET :v . Cerita ini akan segera dibuat. Jadi, tunggu di situ sampe cerita terakhir dari gua nongol! Menurut kata pepatah di desa gua, "Jangan bermain air di tanah gersang. Karena air mahal." Artinya, jangan sia-siakan batere hp lu buat ngelakuin hal yang gak penting! Mendingan juga baca cerita ini :v. Oh ya ada satu lagi yang pengen gua kasih tahu. Ini bukanlah akhir! Cie kena tipuan kamtut :v (Tapi tentang cerita ke Jakartanya beneran oi!)

- Cerita ini hanya fiksi, tidak ada maksud untuk menyinggung SARA, apalagi orang orang tertentu! Terima kasih telah membaca! -

Cerita Tentang: Seorang yang bernama SimonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang