Alasannya kenapa diriku memberikan nama Alvaro pada Tokoh prianya dikarenakan, diriku ngefens bingitzzz sama pemain sepak bola mudah dari clup Jupentus, Namanya adalah Alvaro Moratta. Diriku juga ada niatan kalo punya anak lelaki diberinama Alvaro gtu hehehe.
Ok lanjut yach jika masih ada yang ingin membaca kelanjutan cerita yang gaje ini.Di dalam ruangan dokter Arga Atikha duduk di depan pria baik nan tampan itu yang selama ini sering ditemuinya karena kebetulan ayahnya dokter Arga adalah dokter pribadi dari keluarga Athika. Ayah Atikha merupakan sahabat dari Dokter Frans yang tak lain adalah ayah dari dokter Arga, berhubung Dokter Frans telah cukup umur untuk pensiun, jadi digantikanlah Anaknya yang sudah lima tahun ini menjadi seorang dokter yang katanya adalah dokter terganteng di rumah sakit ini.
"Bagaimana kabarmu gadis kecil? Kenapa kamu sudah tak datang mengunjungiku di sini, kamu tau kan aku sangat merindukanmu." Ujar dokter itu dengan mimik wajah yang dibuat semenyedihkan mungkin.
Hahahaha, Dokter Arga sangat lucu. "Oh yach? Pulang dari rumah sakit ini aku punya rencana untuk mengunjungi Cafe Mawar, aku kenal baik dengan pemiliknya loh dan akan dipastikan dalam hitungan detik Dokter akan batal nikah " Atikha menujukkan muka yg dibuat se perhatian mungkin untuk membalas Dokter Arga. Atikha tertawa senang dengan melihat raut wajah dokter Arga yang berubah seketika.
" Hahahaha nggak kok dok Aku kan cuma bercanda, sumpah muka dokter itu lucu, hahahaha.
"Eh kalaupun aku tak jadi nikah dengan Mawar, saya akan mencarimu untuk menjadi pengantinku gadis kecil, hehehe. . ."Eh enak aja aku sudah punya calon imam loh dok, jauh lebih tampan dari dokter apalagi dokter udah tua. Atikha berujar dengan raut yang terlihat sangat bahagia senyum tak pernah lepas dari bibirnya, sambil membayangkan wajah sang pria. Siapapun yang melihat senyum Athikha ini akan membuat orang itu ikut tersenyum saking mempesonanya hingga menular ke orang lain.
Dokter Arga melihat Senyum Atikha dengan perasaan bersyukur Akhirnya gadis kecil ini bisa tersenyum lagi seperti 10 tahun lalu saat dia mengenal gadis kecil ini baru berumur kurang lebih 6 tahun sebelum kejadian buruk satu persatu datang menghampirinya. Dia sendiri waktu itu baru duduk di bangku SMA saat anak itu dibawah ke rumah sakit. Dan ayahnya Dokter Frans yang mengobatinya. Saat itu senyuman diwajah gadis kecil itu hilang digantikan dengan ketakukan dan keterpurukan yang tidak sepantasnya ditanggung oleh gadis sekecil itu. Baru beberapa tahun ini dia mulai tertawa tapi itupun saat dokter Arga sering bercanda dengannya. Dokter Arga telah menganggap Atikha seperti adik yang tidak dimilikinya di keluarga karena Dokter Arga cuma punya saudara laki-laki yang kini sudah menikah dan tinggal di Amerika.
"Oh ternyata gadis kecilku ini sudah punya pacar yach? Siapa? Mana? Kenalkan dulu padaku baru aku beri penilaian padanya apakah dia yang lebih tampan dariku.
"Hehehe. . Dia bukan pacarku dok, tapi dia Adalah sumber semangatku."
" Oh gitu, jadi sekarang aku telah dicampakan oleh gadis kecil ini, Mawar tolong aku. " Ujar dokter Arga dengan mimik pura-pura patah hati, Mawar adalah nama calon istrinya dokter Arga, yang Atikha sendiri sudah mengenalnya.
"Hahahaha. Ngga kok Dokter tetaplah Abang dokterku yang baaiiikkk banget.
"Hehehe, ok jadi apa yang mau kamu omongin gadis kecil?
"Hhmm gini Dok, boleh kan untuk sekarang aku tak usah lagi menemuimu? Tenang saja aku sudah merasa sehat kok dok. "
"Yakin? Apakah kamu sudah tak sering mimpi buruk gadis kecil?
"Ada sich skali-skali, aku ingin belajar pelan-pelan mengatasi traumaku tapi aku kadang masih suka terjaga ketika tidur makanya aku butuh obat tidur dari dokter"