Di pagi yang cerah, Atikha duduk sendiri dikursi yang khusus dibuat, letaknya tepat dibawah pohon besar tak jauh dari gerbang sekolahnya dengan tas sekolah yang masih dipunggungnya, ia sengaja belum masuk ke kelas karena ia masih ingin menikmati pagi yang indah dibawah pohon, sambil melihat pemandangan di lingkungan sekolahnya. Sebagian banyak siswa sudah berdatangan, mata Atikha teralih kesebuah motor besar berwarna merah memasuki gerbang sekolah, dia tau siapa pemilik motor itu, melihatnya membuat Atikha bahagia dan membuat dadanya kembang kempis. Inilah alasan lain Atikha terburu-buru sampai kesekolah selain takut terlambat. Setelah sampai di parkiran, laki-laki itu turun dari motornya membuka helm yang berwarna putih, terpampanglah wajah tampan itu, apa yang dilakukan laki-laki itu tak luput dari pandangan Atikha. Merasa cukup memperhatikan laki-laki itu Atikha beranjak dari duduknya dan berjalan ke kelasnya.
Sama halnya dengan Alvaro laki-laki yang tadi diperhatikan oleh Atikha. Ketika Alvaro berjalan meninggalkan parkiran sekolah ia melihatnya punggung cantik itu yang sedang berjalan menuju kelas. Dalam hati ia berkata "Selamat pagi cinta, apa kabar dengan hatimu?" Alvaro tersenyum melihat punggung itu. Dan senyumannya itu ber efek pada gadis-gadis di sekolanya yang sempat melihat Alvaro tersenyum.
Alvaro terus berjalan sambil sekali-kali melihat punggung cantik itu, dia memandang ke samping ketika merasa ada yang memanggil sambil merangkulnya, mereka adalah sahabatnya Galih dan Dino.
"Woy bro lo ngga dengar kita manggil-manggil lo? Lo sich jalan sambil ngelamun. " Ucap Galih.
"Owh sorry bro. Gue ngga dengar." Jawab Alvaro.
"Al, kemarin pulang sekolah lo kemana? Ngilang gitu aja, kita mau ngajak lo nobar pertandingan sepak bola!!"
"Gue ada urusan kemarin"
Sambil bercakap-cakap dengan sahabatnya matanya sering melirik ke punggung cantik itu yang sekarang telah memasuki kelas.
*********
Saat bel istirahat berbunyi sebagian besar siswa berhamburan keluar kelas. Terlihat Atikha sibuk merapikan buku dan ATMnya, ia sedikit terkejut saat sebuah suara menegurnya.
"Hey Atikha, eeum lo ngga ke kantin? Tanya Dion sambil tersenyum. Alvaro yang mendengar sahabatnya bertanya kepada gadisnya hanya bisa memberi tatapan peringatan.
"Eum iya " Jawab Atikha sambil tersenyum formal untuk membalas senyum yang diberikan oleh Dion. Begitulah Atikha jika orang lain bertanya ia menjawab seadanya dan ketika orang lain tersenyum padanya ia membalas senyum itu. Atikha tak ingin dikatakan sombong.
Senyum yang diberikan Atikha berefek pada Dion, sambil memegang dadanya dengan lebay Dion berkata.
"Ayo bareng kita bertiga aja, iya ngga bro? Tanya Dion, meminta persetujuan dari kedua sahabatnya. Galih hanya mengangguk tanda persutujuan sedangkan Alvaro memberikan tatapan membunuhnya pada Dion, Alvaro tidak suka ada yang mengganggu gadisnya seperti itu apalagi orang itu mendapat senyuman gratis dari gadisnya sekalipun dia sahabatnya.
"Trima kasih, tapi maaf saya masih mengembalikan buku ini" tolak Atikha.
"Sudahlah Dion, ayo kita ke kantin, nanti ada yang cemburu!!" Ucap Galih sambil merangkul Dion.
"Buruan Al. . .!!! " Lanjut Galih mengajak Alvaro yang masih duduk di kursinya.
Dengan malas Alvaro mengikuti kedua sahabatnya, ketika Alvaro melewati Atikha, ia sengaja menatap wajah indah milik gadisnya tapi sayang sang pemilik wajah indah itu tak menatap balik, sampai Alvaro hilang dari pintu.
Lain halnya dengan Atikha, ketika Alvaro melewatinya bau parfum milik Alvaro dapat dirasakan oleh indra penciumannya, hhmm bau yang menenangkan, ia ingin tau apa merek parfum milik Alvaro, agar ia membeli satu untuk dia semprotkan dikamarnya, supaya ia bisa menghirup baunya Alvaro setiap hari, hehehe. . . Atikha menertawakan pikiran konyolnya itu.
Ketika Alvaro dan kedua sahabatnya berjalan menuju kantin, Galih tiba-tiba berbisik pada Alvaro.
"Gue tau lo menyukainya, sejak kapan lo suka sama dia? Lo ngga bisa bohongin gue!! Mata lo bila menatapnya ada cinta didalamnya!!"
Alvaro terkeke mendengarnya.
"Bahasa loe alay"Melihat sikap cuek dari Alvaro membuat Galih mendengus " Kalian berdua punya kesamaan, sama-sama irit ngomong!!! Ckckckkck. . . "
"Apa yang kalian bicarakan tanpa melibatkan gue heum? Tanya Dion
"KEPO, hahahaha. . ." jawab Alvaro dan Galih secara bersamaan. Dion sebagai orang yang ditertawakan kemperlihatkan muka benci pada kedua sahabatnya.
*********
Di dalam kantin Alvaro dan kedua sahabatnya, duduk sambil menyantap makanan pesanan mereka. Mata Alvaro sekali-kali melihat pintu masuk kantin, Alvaro menunggu Atikha muncul, bukannya gadisnya tadi bilang mau pergi ke kantin?? Tapi ke mana dia sekarang ?? . Asik bercanda dengan teman-temannya, Alvaro mendengar bisik-bisik dari seberang meja mereka.
"Yon, Seperinya gue bisa hidup dengan tenang saat ini, soalnya dewi kehidupan telah datang!!!!"
"Iya gue juga bersedia mati sekarang juga asal bisa melihat muka cantik itu!!!" Ucap yang lainnya.
"Eh Gus minta aja dia duduk bareng kita, gue rela bila harus duduk dilantai asalkan sang Ratu duduk di kursi, ckckckck. . . "
Alvaro terus mendengar bisik-bisik dari siswa yang lain. Alvaro melihat seluruh siswa yang berada dikantin ini melihat ke arah pintu masuk, lalu Alvaro mengikuti arah pandang mereka, astaga itu dia gadisanya telah datang.
Sedangkan Atikha yang baru tiba dikantin matanya mencari-cari kursi kosong tapi tak kunjung menemukannya. Perutnya sudah dari tadi minta diisi. Dengan kecewa Atikha berbalik meninggalkan kantin. Alvaro yang melihat gadisnya keluar, buru-buru bangkit dan pamit pada kedua sahabatnya dengan alasan pergi ke toilet, Bagas yang tau tujuan sebenarnya Alvaro hanya tersenyum.
Alvaro mencari-cari keberadaan gadisnya tadi tapi tak kunjung ia temukan, ketika ia berbalik ia melihat gadisnya sedang duduk dikursi yang terletak ditaman sekolah. Alvaro mendekat menuju taman itu, ia baru berhenti ketika jaraknya dengan gadis itu sudah cukup dekat, dari samping Alvaro melihat gadisnya itu sedang asiknya makan Roti sambil membaca buku yang ada ditangan sebelahnya. " Ah kasiang sekali istri masa depanku itu, dia kelaparan!!! Apa yang harus aku lakukan untuk membantumu sayang???" Ucap Alvaro dalam hati dengan prustasi. Alvaro tau gadisnya ini tak mau menerima dengan mudahnya pemberian dari orang lain. Cukup lama Alvaro memperhatikan gadisnya, dengan pura-pura sibuk dengan smart phon ditangannya tetapi matanya sering meliat ke arah tepat Atikha berada.
Meeeooonnnggg meeeooonggg. .
Alvaro melihat Atikha melepaskan buku yang ada di tangannya dan gadisnya itu menunduk kebawah sepatunya. Apa yang dia lakukan?
"Nci nci nci. . . Ah lucunya!!!!" Ucap Atikha sambil tersenyum. Alvaro melihat Atikha berjongkong sambil membelai bulu anak kucing yang berwarna putih itu. Alvaro merasa bahagia melihat senyuman dari Atikha. ah senyuman itu, andaikan tertuju untukku, pikir Alvaro.
"Hey kucing kecil!!! Kenapa kamu kemari? Kamu kesasar yach? Tanya Atikha pada kucing itu sambil membelai si anak kucing. Wajah Atikha terlihat serius dan itu membuat Alvaro tertawa dalam hati
"Meoong meoong meong" suara halus dari anak kucing itu.
"Kamu lapar? " Atikha mengambil roti yang belum habis dimakannya tadi dan memberi kepada si anak kucing.
Atikha tersenyum lagi ketika anak kucing itu mau memakan roti yang dikasih."Kemana ibumu?" Tanya Atikha lagi dengan wajah sedih.
"Selesai kamu makan, kita cari ibumu sama-sama yach?
"Meeong meoong meoong"
Setelah kucing kecil itu menghabiskan roti yang dimakannya, Atikha membawa kucing itu di gendongannya dan mencari induk kucing kecil itu. Atikha melepas kucing itu ditangannya ketika menemukan induknya, lalu anak kucing itu berlari menuju induknya.
"Selamat tinggal kucing kecil" Atikha berucap sambil berlalu kembali ke kelasnya.
#WM