Hay anak manis apakah ayahmu ada didalam? Tanya laki-laki itu dengan wajah berantakan dan mata yang terlihat merah serta bau alkohol tercium.
"Om, om Handoko? Ayahku Ngga ada om. Belum pulang, ke ke napa om? "Tanya Atikha kecil dengan sedikit takut.
"Oh tidak, om kira ada soalnya om ada perlu dengan ayahmu anak manis. . . "
"Apakah ayahmu masih lama pulangnya"
Tanya pria dewasa yang sedikit tua dari ayah Atikha."Eeuungg ngga om, ayahku bilang sebentar lagi akan pulang" Jawab Atikha kecil dengan wajah polos.
"Boleh om masuk anak manis, om akan menunggu ayahmu di dalam. . ." Ucap pria dewasa itu dengan senyum aneh dibibirnya.
"Bo boleh om, silahkan masuk"
Jawab Atikha kecil dengan wajah sedikit bingung."Silahkan duduk om, om Handoko mau minum apa? Nanti saya suruh si mboh membuatkan minuman untuk om"
Ungkap Atikha kecil dengan wajah polos sopannya. Atikha kecil adalah anak yang sangat pintar, ia tau berperilaku sopan pada orang lain, apalagi orang itu lebih tua darinya dan dia juga sering melihat setiap kali ada tamu orang tuanya yang datang, pembantunya sering membuatkan minuman untuk tamu itu."Terserah anak manis. . ." Ucap pria dewasa yang berkumis lebat itu.
"Ya udah, sebentat ya om? Tikha tinggal dulu mau ngerjain PR"
Ucap Atikha kecil dan berjalan menuju dapur."Mboh ada tamu ayah tu didepan, tolong mboh buatkan minum ya? Ucap suara khas anak kecil.
"Baik non. . ."
Tanpa berbicara lagi Atikha kecil berjalan menuju kamar orang tuanya. Selang beberapa menit pintu kamar orang tuanya terbuka, Atikha kecil yang sedang mengerjakan PR di lantai beralaskan karpet berbulu yg warnanya putih itu terkejut dan mengalihkan tatapannya dari arah pintu. Senyum yang tadinya menghiasi wajahnya lenyap seketika. Perasaan tak enak memasuku hati gadis kecil itu.
"Eh om Handoko kenapa kemari? Kenapa ngga tunggu ayah didepan? Ucap Atikha kecil dengan wajah polosnya yang terlihat bingung.
"Ngga enak sendirian, mendingan ditemani gadis manis sepertimu"Ucap Handoko dengan menyeringai sambil berjalan mendekati Atikha kecil yang sedang duduk di karpet berbulu putih itu dengan buku yang berhamburan didepannya.
"Lagi belajar apa anak manis, ngga usah belajar, mendingan temanin om yang sendirian ini" Ucap Handoko sambil membelai rambut Atikha kecil.
"Ngga om PR Tikha belum selesai" Sambil menulis tak menghiraukan belaian Handoko.
"Ayo anak manis temanin om saja" ucap Handoko sambil memeluk dan mencium pipi gadis kecil itu dari samping badan Atikha kecil.
Atikha kecil dengan tampang polosnya, merasa risih dengan perlakuan dari pria teman ayahnya itu. Apalagi saat kumis pria itu menempel dipipinya. Iya merasa aneh dengan pria ini, ia tidak merasakan apa yang dirasakannya ketika dipeluk dan dicium oleh ayahnya.
"Ngga om, Tikha helum selesai" Tolak Tikha sopan dengan masih melihat ke arah buku didepannya.
"Ayo dong anak manis, temanin om" Kata pria itu dengan mengendus-ngendus rahang Atikha kecil.
Bau tak enak dari pria itu membuat Atikha kecil ingin muntah. Ya bau alkohol. Pria dewasa itu terus melakukan aktivitasnya itu, Atikha kecil merasa kegelian.
"Ngga om, om pergi aja. Sebentar lagi ayah Tikha datang. Om tinggu aja didepan"
"Ayo dong manis"