Bagian 7

1 0 0
                                    

Setelah kepergian ibunya Atikha kecil sering mengurung diri di kamar dan ia tidak pernah lagi mau mendekati kolam renang di rumahnya karena kejadian yang hampir merenggut nyawanya. Ayahnya tuan Lee Hyung sering mabuk dan jarang sekali pulang ke rumah.

"Non, non. . . .!! Mboh sudah siapin makan malam!! " panggilan mboh diluar pintu kamar majikan kecilnya. Pembantu yang baru dua bulan lalu bekerja dirumah mewah itu.

Atikha kecil keluar dari kamarnya.

"Makan dulu non" Ucap si mboh lagi.

"Ayah udah pulang?" Tanya Atikha kecil pada si mboh.

"Belum non, . ."

Dengan wajah sedih Atikha kecil berjalan menuju meja makan. Saat dia akan menyuapkan nasi kemulutnya tiba-tiba ayahnya datang dan langsung mencium kepalanya.

"Hallo sayang. . . !! maaf ayah baru pulang" Sang ayahnya menunjukkan wajah penyesalannya.

"Iya ayah, tidak apa-apa. Ayah sudah makan? Ayo Yah makan sama-sama? Ucapa Atikha kecil dengan wajah terlihat sangat bahagia.

"Ah anakku sudah besar rupanya, ia tau kalau ayahnya yang telah tua ini sedang kelaparan. Ucap tuan Lee Hyun dengan masih membelai rambut anaknya dengan sayang.

"Ayah bersama siapa? "Tanya Atikha kecil saat menyadari bukan hanya dia dan ayahnya yang berada di ruangan makan itu.

"Ooh ini kenalin teman ayah, om Handoko". Tuan Lee Hyun memperkenalkan teman yang datang bersamanya, sedangkan orang yang diperkenalkan bernama Handoko tersenyum pada Atikha kecil.

"Hay anak manis, ternyata kamu jauh lebih cantik dari yang ayahmu pernah katakan padaku "

"Ha hay om"Jawab Atikha kecil. Sejujurnya ia sedikit takut dengan teman ayahnya ini.

"Marih Handoko kita makan dulu, tidak usah sungkan, ayo ayo silahkan duduk " Ajak tuan Lee Hyun.

Selesai makan Atikha kecil pamit kepada ayahnya untuk pergi kekamarnya. Setelah mengerjakan PRnya, ia langsung tidur, ya karena sekarang Atikha kecil sementara duduk dikelas 1 SD. Ia menutup tubuh kecilnya dengan selumut tebalnya yang bergambar Hello Kitty berwarna pink. Sudah hampir tiga jam ia membolak balikkan tubuh kecilnya dan mencoba memejamkan matanya tapi ia tak kunjung terlelap. Bosan karena matanya yang belum ada tanda-tanda mau terlelap, ia bangkit dan berjalan keluar kamarnya menuju kamar orang tuanya. Dari luar Atikha kecil mencoba mengetuk pintu besar itu.

Tok tok tok

"Ayah. . . . !!! Ayah sudah tidur? Bolehkah Thika masuk?" Tanya Atikha dari luar kamar.

"Boleh sayang. . .!!! Masuklah. . . !!!"

Atikha kecil membuka pintu besar itu. Didalam kamar yang lebih besar dari kamarnya itu ia melihat ayahnya sedang duduk di ranjang king zhed sambil membaca buku. Ayahnya mengalihlan tatapannya dibuku itu saat Atikha kecil masuk didalam kamar.

"Sini sayang. . . !! Ada apa anakku yang cantik? Kenapa belum tidur heum ?"  Tanya sang ayah.

"Thika ngga bisa tidur Yah, bolehkah Thika Tidur disini bersama ayah? Dengan muka cemberut dan memohonnya, ia menatap sang ayah.

"Boleh sayang. . .!! Untuk anakku yang cantik kenapa ngga? Jawab sang ayah dengan senyuman dan membuka selimut untuk menyuruh Atikha kecil berbaring disampingnya. Mendengar jawaban sang ayah Wajah Atikha kecil tersenyum senang dan segera berbaring kesamping ayahnya.

"Kita tidur ya? Besok kan kamu sekolah sayang. . . "  Ucap sang ayah, Sambil tangannya meraih sebuah remote, ingin mematikan lampu dan menyisakan lampu tidur. Tapi ketika ayahnya hendak mematikan lampu Atikha kecil menghentikan kegiatan ayahnya itu.

YOU AND ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang