CHAPTER 6

74 3 0
                                    

Seminggu sudah Ali melewati liburan sekolahnya karena kelas 3 sudah menyelesaikan UN nya, dan giliran Ali yang akan berpusing ria yang minggu depan akan menghadapi ulangan kenaikan kelas. Hari ini hari minggu Ali bangun seperti biasa, dengan aktivitas seperti biasa.
Kini keluarga Ali sedang terlihat berkumpul di ruang televisi sedang menonton televisi bersama.. Semuanya terlihat serius menonton acara tv favorite mereka bersama, lalu papa memulai pembicaraan.

Papa : Anak-anakku papa mau bicara serius bisa didengarkan sebentar?
Ali : iya pa ada apa?
Papa : begini .... papa kan punya bisnis di daerah bandung dan bisnis papa di Bandung lumayan banyak dan papa harus menangani perusahaan papa yang ada di bandung karena bawahan papa sudah papa tempatkan di beberapa tempat yang lain, dan mereka ga sanggup jika harus menangani perusahaan yang di Bandung juga.
Ali : terus pah?
Papa : iya perusahaan kita yang disini sudah papa serahkan ke yang lain dikarenakan bisnis yang di bandung itu sedang bagus dan meningkat, jadi papa yang harus tangani mungkin berdua bersama papa kevin, jadi kita sekeluarga mungkin harus pindah ke Bandung.

Kaia : hah ?? apa pa kita akan pindah? Ke Bandung?
Mama : iya ka, ya harus gimana lagi emang udah tuntutan kerjaan papa jadi kita harus ikut kemana papa pergi, Bandung itu lumayan jauh jadi masa kita disini papa di Bandung sendiri kan ga mungkin jadi mending kita semuanya yang pindah ikut papa semuanya.
Ali : ya Ali si terserah aja, toh ada papa kevin, pasti kevin juga ikut kan pa? Jadi Ali masih ada temen deh.
Papa : iya kevin sama keluarganya juga ikut pindah Li.
Kaia : yah terus aku gimana dong masa aku ga punya temen, terus temen-temen aku yg disini gimana dong aku ga bisa main sama mereka lagi, aku pasti kangen banget sama mereka (sambil menangis sedikit merengek seperti anak kecil)

Mama : udah ka jangan nangis gitu ah km udah gede juga, nanti disana juga kan km pasti dapet temen yang lebih banyak qo tenang aja, udah ya jangan nangis.
Kaia : hmmm tapi kan aku sedih ma, terus kapan kita akan ke Bandung nya?
Papa : ya seusai kalian selesai Ulangan nanti kita langsung ke Bandung
Ali : yaudah Ali si ikut aja
Kaia : yaudah deh kalo gitu biar kaia bisa kangen-kangenan dulu sama sahabat kaia semuanya.

SKIP

Dua minggu berlalu, Ali dan Kaia pun sudah melewati Ulangan nya. Besok adalah hari terakhir mereka di Minang, karena lusa mereka berangkat ke Bandung. Malam ini Ali terlihat sedang memetik gitarnya di balkon atas rumahnya seperti biasa ia bersandar di kursi memetik gitar sambil bersenandung dengan suara khas nya yang terdengar sedikit serak namun begitu enak di dengar. Ia menyanyikan beberapa bait dari sebuah lagu yang entah mengapa ia menyanyikannya ia sendiri tidak tahu.

      Terlalu manis untuk dilupakan
Kenangan yang indah bersamamu
Di dalam mimpi .....

Sepenggal lagu yang dinyanyikan Ali, karena malam semakin larut Ali memutuskan untuk tidur. Keesokan harinya Ali bangun seperti biasa. Jam menunjukan pukul 9 pagi, semuanya terlihat membereskan beberapa barang, dan mempersiapkan barang – barang yang akan di bawa nanti. Semuanya terlihat sibuk, termasuk Ali, terdengar bunyi hp berdering ternyata hp Ali berdering, ada sebuah message dilihatnya dari Kelvin sahabatnya.

Kelvin
bro besok kita berangkat bareng kan sama keluarga kita
Ali
iya vin kata bokap si gitu, ini gue sama fam gue lagi beres-beres
Kelvin
sama bro gue juga lagi nyiapin nih buat dibawa besok.
Ali
sip dah, udah dulu ya besok kalo otw kabarin gue
Kelvin
oke siap boss
Ali pun tidak membalas pesan dari kelvin ia melanjutkan pekerjaannya lagi.

Hari sudah malam semuanya memutuskan untuk tidur begitupun dengan Ali karena besok mereka akan berangkat ke Bandung.

SKIP

Hari sudah pagi Ali dan keluarganya bangun pagi seperti biasa.. dan terlihat mereka sudah bersiap-siap karena pukul 08.00 mereka akan segera berangkat ke bandara karena jam 10.00 mereka harus sudah berada di bandara.

Dapat MemilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang