NIIT NIIT NIIT NIIT
Daeri membuka matanya.
NIIT NIIT NIIT NIIT
Dimatikannya alarmnya, lalu duduk dikasur.
"males masuk, deh," gumam Daeri, mengucek mata lalu jalan setengah sadar ke pintu kamar dan turun tangga.
Eh masih setengah sadar loh, dia.
Daeri jalan dan kakinya terantuk sesuatu.
"eh-eh, EEEEHHHH!!!!"
GEDEBUK
BUK
BUK
BRUKKKKK
"adu-du-duh sakit..." Daeri mengelus lututnya. By the way, buat yang penasaran tadi itu suara apa, tadi itu suara Daeri jatoh ditangga. Dari atas sampe bawah.
"apaan sih ribut-ribut?" tanya Daehyeon. "kakak jatoh...?"
"menurut lu?" Daeri bangun dan bergegas ke kamar mandi.
***
"Daeri!"
Daeri nengok ke belakang, dimana ada Changkyun lagi lari.
"apan?"
Changkyun berhenti disamping Daeri, ngatur nafas.
"kemaren gua telfon kok yang ngangkat bukan lu?"
Daeri mengangkat alis.
"kapan lu nelfon?"
"sore,"
"yang ngangkat siapa emang?"
"yang ngangkat tuh si itu," Changkyun menggaruk kepala. "Chan."
"oh, iye kemaren dia kerumah gue."
"dia ga bilang ke lo kalo gua nelfon?"
Daeri menggelengkan kepala.
"oh oke, nanti ya," lalu Changkyun kembali lari.
Daeri jalan lagi. Ke kelas.
Ia buka pintu kelas, masuk dan duduk dimejanya.
'tumben belom dateng?' tanya Daeri lebih ke diri sendiri melihat bangku samping kosong.
Sampe bel bunyi pun Chan belom dateng. Daeri bingung.
'tar pulang gue kerumahnya ajadeh' pikirnya lalu senyum.
***
Chan tiduran dikamarnya.
"mending hari ini gua gausah masuk kali ya," gumamnya. "eh nanti ga ketemu Daeri.."
Chan mikir.
"tapi gua kelamaan mikir, inimah udah bel kali. Yaudah gausah masuk. Lagi, Daeri mana peduli. Ya ya ya haha sedih amat," gumamnya lagi.
"terusss..." Chan bangkit dari kasur.
"sekarang gua ngapain ya enaknya.."
***
Daeri berdiri, nelen ludah.
'apa ga sokap banget ya kerumahnya...' pikirnya.
'udah deh gajadi.' Daeri berbalik badan dan denger pintu rumah dibelakangnya kebuka.
"lo ngapain?"
Daeri nengok.
"ngga, gue salah rumah. He, he, hehe.. daaa...dah" lalu Daeri pergi.
"hhh goblok goblok goblok. Gembel lu Daeee!!!" Daeri ngacak rambutnya sambil duduk di kasur.
drrt
Daeri melirik handphonenya.
call from Changkyun
Daeri membelalakkan mata lalu memencet tombol ijo di hape.
"halo?"
Daeri?
"iya ini gue, kenapa?"
gini, gua mau nanya. Boleh?
"itu lu udah nanya,"
...serius tau.
"iyaiya. Apaan?"
lo ikut hagwon yang dimana?
"hagwon? Oh, di depan halte deket sekolah. Kenapa emang?"
oh, oke. Gua mau ikut juga soalnya.
"oh, lu mau ikut? Bareng, dong,"
Chan ngeliat ke jendela seberang, dimana Daeri lagi nelfon Changkyun sambil senyum.
Chan mengedikkan bahu lalu membanting diri kekasur.
"kalo lu sukanya sama dia, gua yang udah nungguin lu bertahun-tahun bisa apa?" gumamnya.
Daeri mematikan telponnya lalu duduk dikasur.
"dipikir-pikir, Changkyun lumayan juga..."
Daeri mengedikkan bahu lalu tiduran.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm annoyed ✲ l.c
FanfictionKim Daeri sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk memfokuskan diri pada pelajaran, dan tak mempedulikan sekitar. Apapun itu yang terjadi. Lee Chan sudah memiliki tekad untuk membuat Daeri meliriknya. Sedikit saja juga cukup. Bagaimana jika akhirny...