Chapter 2

8.8K 505 15
                                    

A/N : Cerita ini cerita dewasa bgt. Please! Be a wise reader.








Enjoy.



"What the fuck!? Ap-apa!? Ini gila!"

Shay tak bisa menahan diri untuk berteriak dengan kencang mendengar seluruh penjelasan Vanessa secara mendetail mengenai kasus yang baru di alaminya beberapa puluh menit lalu. Persetan dengan suara melengkingnya yang mungkin terdengar oleh orang lain. Toh, ia sudah aman bersembunyi di apartemen Vanessa. Walaupun tidak sepenuhnya aman. Kini mereka berbaring bersama di atas ranjang king size milik Vanessa dengan masih memakai heels.

"Itulah kenyataannya. Dengar! Intinya, mulai sekarang kau harus menuruti semua peringah Papa agar kau aman! Mengerti!?" Ujar Vanessa seraya mengubah posisi tidurnya menghadap Shay, lantas menatap wanita itu lekat-lekat dengan napas yang masih terengah. Vanessa tak bisa memungkiri adrenalinnya yang masih berpacu kencang setelah berhasil kabur dari Pigalle.

Shay hanya bisa mengangguk. Tak tahu harus berbuat apa dan bereaksi bagaimana setelah mengetahui permasalahan yang terjadi. Semuanya terlalu naif dan di luar nalar yang seharusnya. Semua gila, masalah konyol yang bisa menimbulkan peperangan besar di Pigalle seperti ini, di tempat yang Shay sudah anggap sebagai kantor tercintanya.

Louis Aston, merupakan seorang mafia muda yang bersahaja. Ia adalah anak dari James Aston yang merupakan seorang CEO perusahaan besar di Australia, tepatnya di Sydney. Hidup mewah bergelimang harta disertai uang yang melimpah membuat kehidupan Louis masuk ke dalam sisi dunia yang gelap ini. Dia bahkan putus sekolah di tingkat SMA. Dan beranjak dewasa sebelum waktunya karena pergaulan bebas. Hingga akhirnya ia menjadi mafia kelas atas yang disegani banyak orang.

Louis begitu mencintai Pigalle, walaupun ia tidak menetap di Paris. Bahkan ia mengabiskan setengah dari setiap tahun dalam hidupnya hanya untuk bersenang-senang di Pigalle. Tak ada yang mengerti mengapa dia seperti itu. Padahal, Australia juga memiliki tempat prostitusi ternama yang lebih mewah dan tua di banding Pigalle, yakni Daily Planet yang berdiri sejak tahun 2002. Semua tahu tempat prostitusi yang dikenal mendapat penghargaan Australian Adult Industry Awards itu.

Awal konflik besar ini terjadi adalah, ketika beberapa bulan yang lalu Louis divonis mengidap penyakit HIV-Aids--kalian pasti tahu apa penyebabnya. Dan para ahli medis memperkirakan umur Louis taakan lama lagi karena penyakit HIV-Aids yang dia derita sudah semakin parah hingga timbul penyakit lain yang menyebabkan komplikasi. Akhir dari kehidupan bebasnya akan berujung tragis. Dia akan mati karena penyakit kelamin yang menjijikkan. Sudah sangat terlihat dari fisiknya yang berubah secara signifikan.

Louis menerima semua itu dengan ikhlas dan pasrah. Katanya, Louis berjanji akan sering ke Gereja dalam sisa-sisa hidupnya. Lantas, mengapa ia memulai peperangan ini? Semua berawal karena sumpah Louis sendiri. Dia bersumpah ingin menyetubuhi Shay sebelum mati. Shay. Shay. Iya, Shay. Alias Rita. Entah apa yang ada di pikiran Louis, dari sekian banyaknya pelacur yang dinikmati, dia memilih Shay sebagai hadiah terakhirnya. Tentu Jake tidak mungkin memberikan Shay begitu saja, walaupun Louis sudah menawarkan bayaran yang tinggi, namun Jake menolak. Jake mungkin bermaksud untuk menjaga aset-nya dalam jangka panjang. Itu sebabnya Louis memulai peperangan hingga berakhir seperti ini. Semua konyol, bukan?

"Lalu, aku harus bagaimana!? Oh astaga! Aku harus bagaimana!!!" Seru Shay panik. Dia beranjak dari tidurnya seraya mengusap wajahnya dengan gusar. Shay tak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika dirinya dan Louis kembali bercinta dengan keadaan pria itu yang sudah hancur seperti sekarang. Lalu Shay ikut tertular oleh penyakit kelamin sialan lantas mati.

"Kau tidak boleh bekerja sementara waktu! Kau harus disembunyikan. Selama Louis masih hidup, dia akan terus menyerang Pigalle untuk mencarimu."

SLUT [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang