"Sabtu depan, Harry akan mengadakan pesta kemenangan tim basket kita tempo hari lalu, aku ingin mengajak mu, kamu mau kan?"
"Uhm.." sekilas aku melihat ke arah Louis yang sedang melihat keluar jendela "Niall, boleh aku bicara denganmu? Berdua saja."
"Uhm..bagaimana dengan Louis dan Zayn?"
"Chris, it's okay..I can handle this okay? Don't be so worried. I promise...I will protect you from them. So, kamu mau kan?"
Aku menimbang ajakan Niall terlebih dahulu, sebelum akhirnya aku memutuska untuk setuju dan ikut dalam acara tersebut.
"Baiklah." akhirnya kita kembali ke tempat Harry dan Louis.
"Okay. So, Chris, acaranya diadakan hari Sabtu, hari uhm..Kamis, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."
"Hah? Kemana Niall?"
"Sudah. Nanti aku beritahu..Oh ya, aku antarkan kau pulang ya?"
"Oh tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri Niall."
"Well baiklah kalau begitu. Hati-hati di jalan ya."
"Hey Chris, don't forget to invite Maddi okay?" kata Harry. Aku hanya mengangguk dan pulang. –Chris'sPOVoff
Chris masih memikirkan tentang pesta itu. Dia sedikit ragu. Dia merasa tidak ingin pergi ke pesta itu karena pasti yang datang ke pesta itu hanya orang-orang populer. Termasuk Ele dan Parrie karena mereka adalah pemain cheerleader terbaik di sekolah . Tapi ada rasanya juga dia ingin ikut ke pesta itu karena yang mengajak adalah Niall. Dan Niall juga berkata, kalau dia akan menjaga Chris jika terjadi apa-apa dengan nya disana. Dan Niall juga berkata kalau dia akan mengajak Chris ke suatu tempat sehari sebelum pesta itu.
Chris masih penasaran dengan semua ini. Tapi dia percaya dengan perkataan Niall, kalau dia pasti akan menjaga Chris.
"Aduh..pakaian apa yang harus kupakai ya?" tanya Chris pada sendiri saat dia kebingungan utk memilih baju.
Akhirnya Chris hanya memakai setelan biasa. Yaitu kaus putih tanpa lengan polos, skinny jeans, dan sneakers hitam. Dia menyerah dengan semua pakaian nya.
From: Niall
To: You
I'm outside ur house:)
Akhirnya Chris segera menghampri Niall.
"Mom, I gotta go. Bye!"
"Okay. Take care."
Chris melihat Niall yang sedang berdiri sambil menyenderkan punggung nya di mobil, dengan busana yang menurut Chris..keren. Apa mungkin karena Chris menyukai Niall, sehingga semua yang Niall kenakan terlihat keren?
Niall pun mendongak dan mendapati Chris yang sedang melihat dirinya tanpa kedip.
"Hey, are you alright? Let's go."
"Uhm. Okay, let's go."
Mereka pun sampai di sebuah mall.
"Mall?"
"Yes."
"Mengapa kita ke mall Niall?"
"Memang kenapa?"
"Uhm..tidak ada apa-apa sih. Baiklah.."
Chris'sPOV
Aku kira Niall akan mengajak ku kemana. Ternyata hanya ke mall? Kukira dia akan..mengajak ku ke tempat romantis? Ah! Jangan terlalu berharap Chrisy.
Ternyata Niall mengajak ku ke toko baju?
"Nah..sekarang pilih lah baju dress yg simple okay? Aku tunggu di bangku itu.."
"But niall..isn't it..too much? I mean. Mengapa kau harus belikan aku dress seperti ini?"
"Hey, ini adalah kemauan ku kau tahu. Aku ingin membelikanmu, apa itu salah?"
"Ya well bukannya begitu, tapi..baiklah aku akan ganti-.."
"No. Anggap saja ini.. hadiah okay?"
"Haha..but it's not my birthaday."
"Hahaha..your so funny. Hurry, choose your dress and i will pay." Niall pergi menjauh yang sebelumnya mengacak-acak rambut ku.
After found my dress, aku memanggil Niall.
"Niall, aku pilih yang ini saja. Aku sudah mencobanya dan ini pas.."
"Okay. Wow, good choice Chrisy haha.. Kau pasti akan terlihat berbeda nanti.." ucap niall sambil menatap baju ku.
"Hehe thanks. Dan maksudmu ber-.."
"Kau pasti akan terlihat cantik.." oh..baru saja aku akan menanyakan apa maksudnya terlihat 'berbeda'. Cantik? Hmm...
"Really? I bet Eleanor and Perrie are looks prettier than me."
"Hey don't you think like that..your beautiful just the way you are Chris. So, let's go."
Wow. Saat itu juga aku blushing mendengar perkataan Niall. Perasaan ku tidak karuan saat itu juga.
Setelah membayar bajunya, Niall membawa ku ke toko sepatu.
"Oh niall you don't need to do this for me."
"Haha.. Come on."
"Niall dengar, kau tidak harus memaks-.."
"Aku memaksa. Ayo." Potongnya sambil menarik tangan ku dengan lembut ke arah toko sepatu tersebut.
Is that necessary Niall?
Akhirnya mau tidak mau, Niall membelikan ku sepatu. Lagi. –Chris'sPOVoff
"Hey, apa kau lapar?"
"Uhm ya. Aku lapar hehe."
"Bagus hahaha. Aku juga lapar. Kalau begitu ayo kita ke McD."
"Excuse me..Saya pesan satu double cheese burger, dua kentang goreng, dan satu porsi chicken nuggets. Minumannya coca cola yang large."
"Niall..kalau kau mencoba membelikan ku sesuatu lagi-.."
"Siapa bilang? Haha. Itu semua pesananku. Aku baru saja ingin menanyakan kau mau memesan apa."
Dalam batin Chrisy
"What??? Dia memesan makanan sebanyak itu hanya untuk dirinya sendiri??"
"Hey, kenapa melamun? Kau mau pesan apa?Antrian panjang menunggumu."
Chris menoleh kebelakang. Dan benar saja. Antrian terlihat panjang, dan menunggu dia untuk memesan sesuatu.
"Oh uhm..Aku pesan satu cheeseburger dan satu kentang goreng. Dan minumannya coca cola large."
HALO!:)
Akhirnya Part 5 nya di update juga yeay hahaha. How is it?
DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENTS YAA;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Telekinesis [One Direction Love Story]
Fanfictie"Due to the power of myself, I feel something special. Something that evokes a sense of pessimism in me. That I'm just a piece of a shattered justice, where the strip has been recognized into a sincerity by you." Copyright © 2015 by Chelsea Abigail...