NiallPOV
Aku baru saja pamit pulang dari rumah Chris. Dalam perjalanan pulang didalam mobilku, aku terus mengingat perkataan Chris.
Benarkah kalau Maddi itu love at the first sight with me?
Aku tidak begitu mengenal sosok Maddi, tapi aku yakin dia itu perempuan yang baik, manis, dan cantik pula. Bukannya apa, tapi memang kenyataannya kan. Buktinya Harry sangat terkagum-kagum dengan Maddi.
Yaa.. mungkin itu biasa, karena Harry tekenal dengan trik modus nya terhadap semua perempuan yang menurutnya menarik..typical Harry.
Sekarang aku bingung, semenjak kejadian di pesta Harry itu antara aku dan Maddi. Aku terus memikirkan Maddi. Jika saja Louis tidak meneriaki ku seperti itu, mungkin aku dan Maddi akan terlarut dalam hal tersebut.
Tapi jujur saja....aku juga tidak bisa menolak perasaan ku terhadap Chris. Memang aku jarang sekali berbincang-bincang dengan Maddi, tapi..arghh!
Enough! I just can't choose between Chris and Maddi.
Biarlah waktu yang menjawab dan menentukannya..
Akhirnya aku sampai dirumah dengan selamat. Tapi tunggu...ada sebuah mobil sport berwarna merah terparkir di depan rumah ku. Mobil milik siapa ini? Tapi dari warnanya dan aksesoris mobilnya sih, ini pasti milik seorang perempuan. But who?
"I'm home!"
Saat itu juga aku sangat terkejut karena yang menyambutku tidak lain dan tidak bukan adalah.. Holly.
"Hey Niall..Welcome home." ucapnya sambil tersenyum manis padaku. Cih! Aku sudah tidak terpana akan senyuman penuh kebohongan itu.
Aku hanya memasang tampang tidak peduli padanya.
For what the fuck is she doing here?! Tidak kah dia mengerti kalau dia telah merusak semuanya??
"Untuk apa kau kesini?" tanya ku ketus.
"Untuk menemuimu tentunya. Niall please.. bisakah kita mengulang semua ini dari awal? Aku menyesal atas perbuatanku waktu itu Niall. Sangat.."
Aku hanya menanggapi ucapannya tersebut dengan ketidak pedulian.
".....aku lelah. Aku ingin tidur. Terserah kau ingin menetap atau langsung pulang, yang jelas aku tidak ingin bicara padamu lagi."
Aku berjalan pergi meninggalkannya, tapi dia malah menarik tanganku membuatku berbalik menghadapnya.
"Please Niall, forgive me.." tanpa basa-basi dia langsung mencium bibir ku. Aku ingin melepaskannya tapi, dia malah tambah menarik ku lebih dekat.
"Hwollwyy..stwoppp!!!" ucapku ditengah ciuman kami. Akhirnya aku berhasil melepaskan diriku darinya.
"Stay the fucking away from me!! Don't you dare to destroy my life just like you did that time!! Get out!!"
Aku langsung berjalan menaiki tangga dan memasuki kamarku. Aku mencoba untuk menenangkan diriku, dengan merebahkan diriku ke kasur, dan menghembuskan nafas panjang.
Tok! Tok!
"Honey, apa kau baik-baik saja? Siapa yang barusan datang?"
"Yeah I'm fine mom. Itu Holly..mantanku. Aku kesal dengan perbuatan seenaknya itu, jadi aku kelewatan emosi. Tapi ibu tenang saja, sebagai laki-laki yang tau diri, aku tidak berani menampar bahkan sampai memukulnya."
"Ibu tahu perasaanmu sekarang. Kenapa..kamu tidak mencoba memaafkannya darling?"
Aku tersentak dengan perkataan Ibuku barusan dan langsung duduk menghadap ibuku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Telekinesis [One Direction Love Story]
Fanfiction"Due to the power of myself, I feel something special. Something that evokes a sense of pessimism in me. That I'm just a piece of a shattered justice, where the strip has been recognized into a sincerity by you." Copyright © 2015 by Chelsea Abigail...