Akhirnya aku mengajak Niall kerumah ku. Ini kali pertamanya aku mengajak seorg laki-laki kerumahku. Maksudku teman laki-laki. Karena sebelumnya, mana pernah.
"Mom, I'm home!"
Tidak ada jawaban apapun dari ibuku.
"Anybody home? Mom?"
"Sepertinya ibumu pergi Chris. Sampai kapan pun kau memanggil ibumu disini, dia tidak akan muncul haha.."
"Benar juga sih..Yasudah, kau duduk saja dulu. Akan aku siapkan minuman dulu. Maaf kalau rumahnya berantakan."
Niall hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya.
Omg..his smile...
Dan benar saja. Ibu ku meninggalkan sebuah note di kulkas. Oh ternyata ibu pergi ke rumah bibi Lydia karena ada urusan sebentar. Akupun mengambil jus untuk ku dan Niall. –Chris'sPOVoff
Niall'sPOV
Sembari menunggu Chris, aku hanya duduk sambil melihat ke seluruh penjuru ruangan. Tiba-tiba aku melihat sebuah foto yang diletakan dimeja kecil tepat disebelah ku. Di foto itu berdiri tiga orang yang kupastikan adalah keluarga kecil Chris.
Dan Chris terlihat masih kecil sekitar umur 8-9 tahun. Dia sangat lucu....
"Itu foto saat aku berumur 10 tahun." Tiba-tba suara Chris mengagetkanku.
"Oh..uhm...maaf aku lancang." kataku sambil menggaruk tengkuk ku yang sama sekali tidak gatal ini. Chris mengambil foto yang ku genggam.
"Ini foto terakhirku bersama ayah ku. Dia meninggal saat aku berumur sebelas tahun. Dan aku baru mengetahuinya setahun setelah ayah ku meninggal."
Chris memperhatikannya foto itu sejenak. Air mukanya menampakan kalau dia pasti sedang ber nostalgia dengan masa kecilnya dulu. Tepatnya, saat Ayah nya masih ada.
"Uhmm...sudahlah lupakan tentang ku..so tell me about your ex."
"Baiklah. Awalnya memang aku dan Holly adalah sepasang kekasih. Masa-masa kami saat menjalani hubungan memang menyenangkan, bahagia sampai suatu hari aku menemukannya dia...make out didepan mataku...dengan kakak ku sendiri.."
Aku berhenti sejenak dan menatap Chris. Memang sulit untuk mengingat kenangan pahit tersebut.
"Lalu? Niall..aku tidak bermaksud utk-.."
"That's okay..Lagipula aku juga yang bercerita ini padamu."
"Oh..okay, what's happened next?"
"Mereka make out diruang tamu rumah ku. Aku baru saja pulang sekolah dan sangat terkejut melihat kejadian tersebut."
Niall bercerita seolah-olah dia sedang mengalami pengalaman pahit itu sekarang. Seperti memutar kembali kejadian tersebut.
*FLASHBACK*
"I'm home! Any...body.." aku melihat pacarku Holly dan kakak ku sedang make out di sofa.
"Greg? Holly?"
Aku menatap Greg dengan tatapan sinis, begitu juga ke Holly dan aku langsung berlari ke kamarku dan menguncinya. Aku bisa mendengar Greg memanggil ku dari lantai bawah. Tapi aku hiraukan.
Saat itu, aku mulai menyesali hubunganku dengan Holly.
Keesokan harinya saat disekolah..
"Niall! Please..I can explain! Niall!" Holly terus meminta waktunya untuk menjelaskan yang sebenarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Telekinesis [One Direction Love Story]
Fanfiction"Due to the power of myself, I feel something special. Something that evokes a sense of pessimism in me. That I'm just a piece of a shattered justice, where the strip has been recognized into a sincerity by you." Copyright © 2015 by Chelsea Abigail...