HSL [PERJALANAN AWAL]

1.1K 23 0
                                    

Nah! Yang ada diatas adalah.. karakter utama kita! Haha.. Gue masih butuh saran buat yang cocok jadi cast. Bingung prinses aey--' Butuh saran juseyo~



SATU TAHUN KEMUDIAN


ADA hal yang sangat diinginkan oleh semua orang yang biasa disebut siswa. Bukan cinta, sahabat, kecerdasan, keterampilan, nilai yang tinggi, dan guru yang baik. Ia hanya dua kata yang cukup melegakan hati seluruh siswa di seluruh dunia pada masa penyelesaian di akhir semester kedua. Ia biasa disebut naik kelas.

Tapi tidak dengan gadis remaja yang akan mulai memasuki tahun kedua setara sekolah menengah atas ini. Nilai raportnya terbilang cukup baik untuk standar siswa dengan predikat jurusan Matematika dan Ilmu Alam di sekolahnya.

Keningnya berkerut samar ketika melihat sebuah kertas bertuliskan Ledger Nilai Rata-rata Siswa X MIA 1. Ia menarik nafas panjang dan menarik garis lengkung diwajahnya yang akhirnya membentuk senyuman kecil diwajahnya.

Usaha yang cukup baik.

Tanpa gadis itu sadari, ada seseorang yang juga melihat kertas yang sedang ia pegang. Orang itu membuat sebuah senyuman di wajahnya.

Gadis itu terkejut setelah menyadari seseorang yang telah menemaninya berdiri di depan sebuah ruangan yang mempunyai banyak meja dan kursi yang tersusun rapi.

Ia kembali membuat senyuman itu kepada seseorang dibelakangnya dan segera beranjak pergi meninggalkan tempat itu bersama orang yang menemaninya.

"Choi Shannon! Choi Vernon!"

Sepasang manusia itu terkejut dan menoleh ke sumber suara. Mereka tersenyum dan berlari menuju seseorang yang memanggil mereka.

"DADDY!!" mereka berlari dan menghambur sebuah pelukan hangat untuk orang yang telah memimpin keluarga mereka tujuh belas tahun lamanya.

"Ah, anak-anak Daddy.." pria yang memiliki wajah khas Korea itu mengelus rambut kedua anaknya yang memiliki paras wajah yang sangat mirip.

Mereka kembar identik. Cara membedakan kedua anak manusia itu adalah jenis kelamin. Vernon adalah Shannon versi pria dan Shannon adalah Vernon versi wanita. Terkadang beberapa orang yang tidak mengetahui siapa anak kembar itu menganggap mereka sepasang kekasih yang sangat serasi.

"MOM! Mommy juga kemari?" gadis dengan tinggi sekitar 168cm dan berbadan ramping itu melepas pelukan dari ayahnya dan menghamburkan pelukannya untuk sang ibu yang berwajah bule yang sedang menggandeng seorang gadis kecil berusia enam tahun lebih muda dari anak kembarnya. Mereka lebih terlihat seperti adik dan kakak.

"Karena Mommy and Daddy terlambat, wali kelas nahan raport kita pas pembagian raport dan cuman ngasih kertas ini," Vernon mengangkat kertas nilai peringkat kelasnya.

"Untungnya Mommy datang bersama Daddy, gak kayak semester kemarin. Ah, Shannon gak bisa ngebayangin gimana repotnya Mommy ngurusin raport karena Shannon dan Vernon beda kelas." tambah Shannon yang sedang membayangkan bagaimana bingungnya sang ibu semester lalu saat mengambil kedua raport anak kembarnya. Dan itu diperparah dengan turunnya nilai anak gadis kembarnya. Ia harus menerima 'wejangan' yang sangat banyak dari wali kelas Shannon.

"I'm so sorry, baby. Karena kalian berada di kelas yang berbeda jadi Mommy dan Daddy harus berangkat bersama." ibu kedua anak kembar itu mengusap lembut kepala anaknya. "Okay, Mommy akan mengambil raport Shannon dan Daddy akan mengambil raport Vernon." Tambah ayahnya.

HIGH SCHOOL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang