HSL Part 15

222 12 7
                                    

Seluruh isi Williams High School sedang digemparkan oleh kecelakaan yang dialami Shannon. Banyak dari mereka yang mencoba bersimpati dengan keadaan Shannon. Sebagian dari mereka berencana untuk mengunjungi sang icon dan aset Williams tersebut.

Tak sedikit orang yang berpikir kalau kejadian ini adalah karma untuk apa yang telah Shannon lakukan akhir-akhir ini. Perilakunya cukup aneh dan terbilang sangat buruk. Karena sebelumnya ia adalah gadis yang pendiam, tidak banyak tingkah dan sedikit bodoh.

Semenjak ia berubah menjadi sedikit kasar, ia malah menjadi lebih pintar. Tidak hanya dalam bidang Kimia dan English. Tapi seluruh mata pelajaran. Aneh. Sebelumnya ia tidak pernah bersikap kasar pada orang-orang disekitarnya, walaupun sebenarnya Shannon adalah pribadi yang sangat dingin. Jangankan pada guru, pada teman-temannya pun tidak pernah.

Hari ini Williams High School membawa pulang para atletnya yang telah berprestasi. Kemenangan mereka diumumkan dihadapan seluruh penghuni Williams. Dengan bangganya kepala sekolah menerima trofi kemenangan dari siswanya.

Setelah apel pagi, para siswa telah diperkenankan untuk kembali ke kelas masing-masing. Sonny menuju kelasnya setelah bersalaman dengan para guru dan kepala sekolah. Ia telah menjadi kapten yang baik selama ini. Ia melepaskan medali yang menggantung dilehernya dan masuk ke kelas. Sonny duduk dibangkunya yang telah ia tinggalkan selama dua minggu. Ia sangat merindukan suasana kelasnya.

Selama diluar kota, ia tidak pernah memiliki kesempatan untuk menghubungi Shannon. Ia merogoh saku celananya, mengambil ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan.

"Eh, udah denger berita belum?"

"Apaan?"

"Shannon anak MIA, katanya kecelakaan mobil malam minggu kemaren.."

Sonny berhenti mengetik.

'Kecelakaan?

Ia menyimpan ponselnya kembali kedalam saku celana. Apa hanya Sonny yang tidak mengetahui hal ini? Sonny mencoba untuk mendengar gosip yang sedang dibincangkan oleh teman perempuan dikelasnya dengan lebih detail.

"Kecelakaan? Mobil sama mobil?"

"Gak, dia lagi nyebrang, terus ditabrak, deh."

"Itu yang namanya karma." Edho menghampiri gerombolan siswi yang sedang membicarakan Shannon dikelasnya. Para siswi itu saling pandang tidak mengerti.

"Maksud lo, Dho?" tanya salah satu dari mereka.

"Lo gak tau apa yang udah dia lakuin akhir-akhir ini?" ujar Edho dengan wajah menyalahkan penuh rivalnya, Shannon. Para siswi itu hanya mengangguk tanda mengerti.

"Miris banget, kenapa itu anak gak mampus aja sekalian!" tambah Edho lagi dengan wajah sinis dan senyum penuh kemenangan. Sonny yang mendengarnya pun naik pitam. Ia bangkit dari bangkunya dan menendang meja yang ada didepannya dengan sangat keras. Semua pandang mata mengarah padanya

"Apa lo bilang?"

Sonny menghampiri Edho dengan wajah merah penuh amarah. Sonny yang memiliki tubuh lebih pendek dari Edho menarik kerah kemeja Edho dan melilitnya dengan sangat kuat menggunakan tangan kanannya. Tak hanya itu, ia juga mendorong Edho hingga membentur tembok dan tanpa melepas cengkraman tangannya pada kerah kemeja Edho.

"Coba lo ulangin kata-kata lo tadi? Gue pengen denger lebih jelas." Sonny menatap Edho dengan sangat tajam. Yang ditatap hanya diam dalam takut dan bingung harus melakukan apa.

Sonny termasuk siswa terpandang dan terkenal kuat di Williams. Ia pernah mengusir dan menghajar habis segerombol preman yang dulu sering mengganggu siswa Williams. Dan hingga saat ini, preman itu tidak pernah lagi terlihat disekitar Williams High School.

HIGH SCHOOL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang