Hari telah berganti, dan benar saja Keira menyerahkan semuanya fasilitasnya. Kartu atm, sim, surat-surat kendaraan, termasuk ponsel ia berikan kepada ayahnya. Ia tetap menjalani harinya seperti biasa walau hanya dengan sebuah ponsel jadul - ponsel lamanya - tanpa fasilitas mewah dari ayahnya.
Hari semakin cepat berganti, dan hari ini adalah hari yang paling tak ingin Keira lalui di minggu ini, hari yang membuat Keira malas, hari yang membuatnya kembali tak terlihat, hari dimana rekan kerja ayahnya akan datang berkunjung. Ya, hari Jumat.
Pagi ini keluarga Adee sedang sarapan bersama, dengan membahas sebuah topik yang tidak lain dan tidak bukan mengenai kunjungan rekan kerja Ben, ayah Keira.
"Kei ingat nanti rekan Papa mau datang, jadi saat mereka dateng dan kamu ada di rumah, kamu cukup stay di kamar sampai mereka pulang dan kalo kamu sedang di luar rumah kamu tidak boleh pulang ke rumah sebelum mereka pulang." jelas Ben.
"Iya Papaku sayang, Kei enggak lupa kok, tapi gimana Kei bisa tau kalau mereka masih ada di rumah, kalau Kei sedang di luar Rumah?" Jawab Keira dengan senyum paksanya walau hatinya terasa remuk tak berbentuk.
Keira tidak ingin mengungkit kejadian tempo hari, ia sekarang lebih memilih fokus mendekatkan diri dengan keluarganya, berharap mendapat secuil kasih sayang yang sama rata seperti dulu. Seperti dulu yang siapa pun tak ingin lepas dari hangatnya kekeluargaan.
"Oh iya-ya, gimana ya?" Ben berkerut bingung memikirkan cara untuk memberitahu Keira.
"Nanti gue kabarin lewat SMS." jawab Lisa dengan semangatnya.
"Okay."
Keira pun menyantap rotinya, tanpa perlu pikir panjang lagi. Karena semua telah diatur oleh keluarganya, termasuk Lisa yang sangat bersemangat dengan ini.
❤❤❤
Jeritan tawa, alunan lagu, riasan di meja, mewarnai pasar pagi kelas ajaib ini. Kelas 11-4 yang dihuni warga sipil ajaib.
Sejak acara curhat masal, atau maksud acara buka rahasia masal saat game ToD, seluruh warga sipil 11-4 mulai akrab dengan dengan canda tawa selalu bertebaran di kelas ini.
Entah karena solidaritas mereka yang secara serempak menyembunyikan identitas atau karena perasaan senasib atas alasan menyembunyikan identitas yang hampir mirip satu sama lainnya.
Keira mengira, teman-teman sekelasnya akan malu dan benci sekelas dengannya. Malu karena punya teman yang jelek, hitam, berkacamata bulat, culun, dan bodoh. Benci berteman dengan orang sepertinya karena alasan ia tidak memakai nama keluarga karena kecewa terhadap keluarganya, ya walaupun bukan hanya itu saja alasannya.
Tapi, ternyata Keira salah. Mereka tidak malu ataupun benci terhadapnya, mereka malah peduli pada. Mereka bahkan membentuk kelompok yang bernama 'The Pain of Bad Cabe' terdiri dari seluruh member cewek di kelas 11-4 (8 orang) yang dimana kelompok ini dipecah lagi jadi dua yaitu : 'The Bad' dan 'The Cabe'
The Bad terdiri dari Sheila, Sonya, Tasya dan Thita mereka bisa dibilang bad girl-nya 11-4 , sedangkan The Cabe terdiri dari Karina, Keira, Novi, dan Anitha. The Cabe adalah kumpulan siswi cabe kelas 11-4. Tapi... jangan salah sangka dulu, dibilang cabe bukan karena genit haus cinta ataupun nakal dan liar, tapi karena dandanannya yang bisa aneh.
Keira dimasukkan ke The Cabe dengan alasan bahwa ia sama sekali tidak mempunyai tampang bad girl dengan penampilan setannya - penampilan culun dan berantakannya - jadi, ia dimasukkan menjadi anggota The Cabe.
Saat ini, adalah menit-menit jam pelajaran akan berakhir, tiba-tiba audio speaker berbunyi dan menginformasikan bahwa kegiatan ekstrakurikuler karate diadakan nanti jam dua siang di gedung olahraga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Genius
Teen FictionYang Keira inginkan adalah merasakan kembali hangatnya kekeluargaan yang sudah membeku sejak usianya 9 Tahun. Jatuh bangun ia menanti kembalinya kehangatan itu. Dalam penantiannya ada Vano, dan teman-teman serta gurunya yang memberikan setitik kehan...