"Okay para satria, (murid laki-laki) geser bangku ke pinggir dan kalian membentuk lingkaran besar!" Titah Arya yang langsung dilaksanakan oleh 11-4.
Game segera dimulai, Arya memutar botol minuman yang airnya tinggal sedikit. Botol pun berputar dengan kencang dan akhirnya melambat kemudian menunjuk satu orang yaitu Sheila Soraya A.
"Okay , Sheila T&D or double T" Tanya Arya. "T&D aja deh Pak, biar seimbang."
"Okay Sheila, Truthnya kenapa kamu menyembunyikan nama belakangmu?" Tanya Arya yang membuat 11-4 bengong tak percaya dengan pertanyaannya.
"Oh ayolah anak-anak, ini cuma alasannya, bukan nama belakang kalian!" Keluh Arya saat menyadari anak didiknya menatapnya merasa ditipu. Namun akhirnya Sheila tetap menjawab.
"Okay begini Pak, my friends, maaf sebelumnya, seperti yang sudah ketahui bahwa saya ini seorang Bad Girl, jadi saya menyembunyikan identitas karena aku karena takut menjelekkan nama baik keluarga, sehingga saya jadi tidak leluasa bermain-main dan menjahili atau kasarnya ngebully orang kalau mereka tau siapa saya sebenarnya." Sheila menjawab dengan enteng tanpa beban. "Woo..." Sorak-sorai murid 11-4 saat tahu alasannya.
"Okay, selanjutnya dare, kalian mau Sheila ngapain?" Arya kembali mengambil alih perhatian, "Enggak ngebully kita-kita lagi, Pak." jawab Kanya yang merupakan salah satu korban bully Sheila.
"Okay, gue tidak akan ngebully kalian lagi, tapi itu cuma untuk member 11-4! Kalau untuk yang lain sorry-sorry aja, nggak bisa!" Sheila menjawabnya dengan antusias sambil nyengir kuda.
"Yah..., tapi oke deh." Jawab siswa 11-4 sempat kecewa namun akhirnya menyetujui.
ToD pun dilanjutkan, kini mengarah pada Aditya R. atau lebih sering dipanggil Adit. Adit ternyata juga memilih T&D, sama seperti Sheila.
"Okay pertanyaannya sama seperti Sheila dan dare-nya ditentukan oleh yang lain." Ujar Arya.
"Saya menyembunyikan identitas karena saya terlalu malas dikejar-kejar cewek matre." Adit menjawab sambil mengarahkan pandangannya pada Tasya – Anggota 11-4 yang selalu saja mengejar Adit.
"Ih Adit, kenapa lo liat gue kaya gitu? Gue kan enggak matre! Gue itu beneran suka dan cinta sama elo!" Demprat Tasya tak terima disindir matre.
"Cie Adit cie cie" sorak-sorai kembali menggema di ruang kelas penuh suka cita ini. "Okay, stop it guys!.... gimana kalau dare-nya kita suruh dia nyanyi 'My Heart Will Go On' dengan I dangdut? Plus jogednya tidak lupa." Sela Beni.
"Wah, setuju-setuju." Seru mereka dan Adit pun memulai aksinya. Permainan lanjut lagi kini giliran Karina L., dia milih double truth. Truth pertama sama dengan yang lainnya dan truth yang kedua mengapa ia nempel seperti permen karet pada Beni dan sukses membuat wajahnya merah padam seperti cabe karna malu, em.. ralat dia itu memang cabenya kelas 11-4, habis dandanannya seperti tante-tante kebanyakan.
"Okay dua truth ini aku jawab langsung. Aku nyembunyiin identitas karena aku males aja di iriin sama orang karena aku lahir di keluarga yang terlihat sempurna ini, tapi kenyataannya keluargaku enggak se-sempurna yang mereka pikirkan! Aku selalu ditinggal kerja sama orang tua, jadinya tumbuh kurang perhatian! Aku itu kesepian tinggal dirumah megah kayak istana tapi sepi se-sepi kuburan! Sampe akhirnya aku memutuskan untuk kaya gini pake make-up tebel kaya cabe! Itu tujuannya biar semua orang negur aku, perhatiin aku, hiks, hiks, hiks," Karina menangis sesegukan setelah ia menyampaikan alasannya
"Sampe akhirnya saat mos aku ketemu sama Beni, dia selalu ngejekin aku karena pake make-up tebel kaya tante-tante yang nyari sensasi, aku awalnya kesel tapi ya gitu deh aku akhirnya cinta sama dia, aku juga ngurangin kadar make-up di wajah aku. Iya kan sayang" Lanjutnya kemudian sambil tersenyum geli mengingat dirinya yang lebih parah dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Genius
Fiksi RemajaYang Keira inginkan adalah merasakan kembali hangatnya kekeluargaan yang sudah membeku sejak usianya 9 Tahun. Jatuh bangun ia menanti kembalinya kehangatan itu. Dalam penantiannya ada Vano, dan teman-teman serta gurunya yang memberikan setitik kehan...