Hiu dan Buaya

118 4 0
                                    

Surabaya, 25 Februari 1931

Surabaya masih terkena efek pemberhenti waktu. Tidak ada satupun benda yang bergerak, termasuk hembusan angin sekalipun. Robbie sedari tadi mencoba mengontak Koko dan Lilo yang terjebak di Ruang Holo ciptaan Jatayu. "Sial, teknologi yang ia pakai mampu menangkal segala jenis gelombang suara," kata Robbie, "Bagaimana aku menuntun mereka di sana?"

Koko dan Lilo bersembunyi di salah satu ruangan di Stasiun Gubeng. Mereka terlihat kehabisan nafas akibat dikejar oleh robot yang dikirim Jatayu tersebut. "Ko, kamu yakin gak ada cara buat ngelawan robot itu?" tanya Lilo cemas. Koko menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu. Dari tadi aku menunggu kontak dari Robbie, tapi ruang virtual ini menghalangi segala macam gelombang suara," kata Koko. Lilo menghela nafas cukup panjang. "Tunggu sebentar," kata Koko. Ia mencoba mencari sesuatu di tasnya sembari memejamkan matanya. 'Ayolah, alat untuk menghentikan robot, keluarlah!' batinnya. Tak lama, tangannya menemukan sesuatu. "Sepertinya alat ini dapat kita pakai!" teriaknya sambil mengeluarkan benda yang ia temukan di dalam tasnya.

Koko dan Lilo melihat ke benda yang dikeluarkan tadi. Mereka berdua saling memandang satu sama lain. Benda yang dikeluarkan Koko ternyata adalah kentongan berukuran mini. Lilo melihat benda itu dengan tatapan kurang yakin. "Hm, apa kau yakin itu bisa membantu, Ko?" tanyanya ragu. "Aku juga ragu," kata Koko sambil melihat kentongan tersebut, "Hey, di sini ada instruksinya," lanjutnya. "Kentongan Ajaib, pukul dan rasakan efeknya! Kentongan ini mungkin terdengar seperti kentongan biasa, namun suara yang dihasilkan mampu menghentikan robot sebesar apapun, bahkan yang sedang kau hadapi! Tertanda, Turangga Online Shop. Catatan: jika alat tak bisa dipakai, anda bisa mengembalikannya sampai H+7 dari tanggal pembeliannya," kata Koko membacakan instruksinya. "Gak nyangka kakekmu punya online shop sendiri," kata Lilo menggelengkan kepalanya. "Bahkan cucunya sendiri baru tau, Lilo," kata Koko membela diri, "Sudah, lebih baik kita coba saja dulu," lanjut Koko. Koko kemudian memukul kentongan tersebut dengan jarinya.

Toooooong

Keadaan masih sangat hening. "Oke, sebaiknya kita nanti minta ganti rugi ke toko kakekmu, Ko," kata Lilo. "Eh, jangan gitu dong," kata Koko merasa tersindir. Tiba-tiba terdengar suara dentuman keras dari arah selatan tempat Koko dan Lilo bersembunyi. "Eh, suara apa tuh?" kata Lilo kaget. "Sebaiknya kita periksa saja," kata Koko sembari berjalan keluar dari ruang persembunyian mereka. Koko terkejut melihat apa yang ada di depannya. Robot yang dikirim Jatayu sudah tumbang tak berdaya, dan sepertinya robot tersebut juga sudah non-aktif. "Hmm, kakekmu ternyata trusted seller ya," puji Lilo. "Tadi aja bilangnya mau ganti rugi," sindir Koko sambil tertawa.

Stasiun WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang