Author: mendekati detik-detik pernikahan antara Ai dan Takeshi. Chapter sebelumnya Ai belum membahas pernikahan kontrak yang ia inginkan dengan Takeshi. Mungkin disini Ai akan mengutarakannya.
Selamat membaca dan jangan lupa votenya ya. Happy reading
……………………………………………………
Usai memilih baju, cincin dan catering makanannya, Ai dan TAkeshi diizinkan untuk pergi jalan berdua. Mereka tahu maksud keluarga untuk membuat mereka semakin dekat.
Takeshi mengajak Ai jalan-jalan di taman. Ia berjalan sendiri tanpa menghiraukan keberadaan Ai.
"Manganji, aku lelah" kata AI pada Takeshi.
TAkeshi tidak menghiraukan perkataan Ai. Kesal karena tak diperhatikan.
"Manganji! Aku lelah berjalan. Kita istirahat sekarang atau kutelp supir menjemputku pulang"teriak Ai kesal. TAkeshi menghentikan langkah kakinya. Ia tersenyum
"Kau bisa lelah juga nona?"cibir Takeshi. Ai cemberut mendengarnya.
"Baiklah kita istirahat."kata takeshi akhirnya. Ai tersenyum lega. Ai duduk dengan lepas. Rasanya kakinya ingin copot berjalan cepat mengikuti ritme langkah TAkeshi.
Ai menyelonjorkan kakinya lurus. Ia merasa seluruh tubuhnya pegal semua. Tiba-tiba TAkeshi menenggelamkan kepalanya di pangkuan Ai.
"A-apa yang kau lakukan"Ai panik sikap spontan Takeshi.
"Sebentar. Aku mau tidur" ujar takeshi menutup mata.
Hembusan nafas Takeshi mulai teratur. Ia bisa merasakan hembusan nafas TAkeshi dengan jarak sedekat ini.
Ia membiarkan takeshi tidur dipangkuannya. Ai melihat beberapa kerutan diwajah Takeshi. Kerutan yang biasa dimiliki oleh orang dewasa yang sudah bekerja.
Mungkinkah ia sudah bekerja? Apa ia bekerja membantu perusahaan ayahnya? Batin Ai.
Ai mencoba menghitung kerutan diwajah takeshi. Sambil mengingat apa yang sudah ia alami bersama Takeshi. Ai tersenyum.
"Calon suamimu ini memang sangat tampan. Kau beruntung memiliki suami tampan sepertiku"kata TAkeshi mengagetkan Ai. Dipukulnya TAkeshi karena gemas.
"Terlalu percaya diri. Nah,kau sudah bangun. Ayo cepat bangun. Kau itu berat" protes Ai.
"Ini belum seberapa. Belum nanti kita melakukan yang biasa dilakukan oleh suami istri"ujar Takeshi membuat Ai merona.
"Memangnya apa yang mereka lakukan?"tanya Ai pura-pura tak paham.
"Itu loh...se...."sebelum Takeshi melanjutkan ditutupnya mulut Takeshi dengan tangan.
"Aku ingin bicara serius"kata Ai takeshi memejamkan mata sejenak.
Diturunkannya tangan Ai yang menutup mulutnya."Kau ingin bicara apa?"tanya Takeshi.
"Aku ingin menikah kontrak dengan mu" kata Ai sedikit ragu.
"Apa? Kontrak?"tanya Takeshi belum mengerti.
"Iya. Pernikahan kita hanya sebuah kontrak nantinya dan ada rentang waktu dimana kita akan berpisah nantinya"jelas Ai.
Takeshi bangun dari posisi tidurnya. Ia mengamati Ai seksama.
"Baiklah. Apa keuntungannya untukku?"tanya Takeshi tanpa basa basi.
"Keuntungan? Tidak ada"jawab Ai singkat.
"Kenapa tidak ada? Apa kau mau melakukan kontrak tanpa adanya suatu keuntungan. Hei, di dunia ini tidak ada yang gratis nona"kata Takeshi sombong.
"Tentu saja tidak ada. Aku bisa saja memutuskan sekarang pernikahan kita jika kumau. Dan keluargamu akan sangat malu karena undangan pernikahan kita sudah tersebar di seluruh kolega keluargamu, bukan? Bukankah itu akan menjatuhkan nama baik keluarga jika keluarga Manganji ditolak oleh keluarga Zala?" Balas sombong Ai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry me
Romanceketika orang tua pernah mengikat janji untuk menikahkan anak mereka kelak. Tentu hal ini menjadi tantangan bagi mereka. Ketika dua kepribadian diikatkan dalam satu pernikahan. Satu-satunya jalan hanyalah berpura-pura menikah hingga menemukan pasanga...