dorrrrrrrrr! saya muncul lagi. Ko cepet banget muncul sih? mungkin sebagian dari kalian ada yang bertanya-tanya kaya gitu, tapi ini saya mau bayar hutang saya di muka /nah loh :'v / saya cuma takut gak bisa ngepost ini cerita buat waktu dekat makanya di post sekarang ^^v
happy reading dear ;)
***
Edlyn menguap beberapa kali dan segera membuka pintu rumahnya. Dia menggeliat nikmat dan merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Pagi ini dia terbangun pada jam biasanya. Edlyn mengucek matanya dan mengerjap beberapa kali, dia baru tahu jika sekarang dia memiliki dua tetangga baru samping kanan dan di depan rumahnya. Kemarin, saat dia tiba di rumahnya dia tidak sempat memerhatikan karena dia terlalu sibuk dengan pikirannya terhadap Marcuss yang tiba-tiba membebaskannya.
Tidak! Jangan biarkan nama pria itu mengotori otak cantiknya.
Nikmati hari-hari bebasmu, Edlyn. Kau terbebas dari sikap arogan dan teriakan yang kadang membuat dirimu bergetar ketakutan.
Edlyn tersenyum pada dua orang di rumah berwarna abu di sampingnya, sepasang manusia berbeda jenis. Mungkin mereka sepasang kekasih atau bahkan sepasang suami istri. Di depan rumahnya juga dia melihat seorang pria muda, tinggi dan tampan. Edlyn menyempitkan matanya, dia merasa tidak asing dengan pria di sebrangnya itu. Meskipun pria itu sedang menunduk karena Koran pagi yang dibacanya namun Edlyn yakin dia pernah melihat pria itu sebelumnya.
Dia menggeleng cepat, dia tidak boleh memikirkan yang tidak-tidak. Saat ini hanya akan ada dirinya dan kebebasan. Edlyn menghela napas, meskipun bebas tapi dia masih harus berurusan dengan Marcuss. Hutang-hutang ayahnya!
Kakinya buru-buru menyeret tubuhnya untuk masuk lebih ke dalam, dia harus memikirkan cara untuk mencari pekerjaan yang layak dan cukup untuk bisa membayar hutang ayahnya. Dia akan memikirkannya nanti setelah mengisi perutnya yang benar-benar kelaparan karena tidak menyentuh makanan beberapa hari terakhir.
***
Dalam diam dia menatap punggung yang mulai menjauh dari pandangan matanya dan menghilang di balik pintu. Dia bisa melihat tatapan heran dan mencurigai dari wanita itu. Dia tidak boleh gagal dalam rencana hebat yang telah di susun rapi bersama Tuannya. Dia harus berhasil bagaimana pun caranya dia telah berjanji akan memantau keadaan Edlyn.
"Nona Edlyn mencurigai saya. Anda harus mengirim Bryan kemari, Tuan"
Dia berbicara dengan seseorang di seberang sana melalui ponselnya kemudian menutupnya setelah mendengar interupsi dari atasannya.
Lalu matanya beralih pada rumah sederhana di seberang sana yang juga merupakan tetangga baru baginya. Dia menerima tatapan tajam dari dua orang itu. Dia yakin jika mereka berdua tak jauh seperti dirinya yang di tugaskan untuk mengawasi Edlyn oleh orang yang telah di anggap sebagai musuh tuannya.
***
"Apa yang salah denganku?"
Marcuss menatap dokter Calvin dengan tenang namun dia tak bisa menyembunyikan rasa cemasnya, dia penasaran.
"Anda mengalami Hiperemesis Gravidarum" (bener gak nulisnya?)
Marcuss mengernyit, dia tidak mengerti dengan istilah-istilah sialan yang selalu digunakan para dokter. Dia menghela napas untuk mencoba lebih sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Arrogant ( Selesai )
RomanceEdlyn terperangkap jerat hutang-hutang ayahnya yang membuat dirinya tidak bisa melarikan diri dari seorang lintah darat dan juga seorang pria arogan. Dia berusaha mati-matian memikirkan segala cara agar bisa keluar dari tempatnya di tahan. Namun usa...