"Diam sialan!"
Kemarahan Marcuss sudah berada di puncak, dia tidak bisa mengontrol dirinya. Kali ini Marcuss yang melayangkan pukulan pada Aiden dengan sekuat tenaganya. Dia melihat darah keluar dari sudut bibir Aiden dan berhasil melukainya, namun luka itu tidak sepadan dengan apa yang dirasakan oleh hatinnya.
Edlyn side
Edlyn hendak memberontak saat seseorang menutup mulutnya dan menyuruhnya untuk ikut dengannya. Ketakutan pada Marcuss belum surut namun dia kembali dibuat takut oleh seseorang yang lain. Orang itu membawanya ke sebuah gudang yang gelap. Edlyn berpikir dia akan berakhir di tangan orang ini sekarang juga.
"Ssttt... ini aku Ethan" Edlyn memekik saat Ethan membalikkan tubuhnya agar menghadap padanya.
"Paman Ethan?"
"Ya, Edlyn ini aku. Dengarkan aku baik-baik, kita harus segera pergi dari tempat ini. Marcuss menyimpan niat buruk padamu dan aku tidak ingin itu terjadi. Sebaiknya kau pergi meninggalkan suamimu itu"
"Ya, paman. Aku sudah mengetahui semuanya dan aku memang ingin segera pergi dari tempat ini"
"Bagaimana mungkin kau mengetahui semuanya dan kau masih betah berada disini?"
"Ceritanya panjang. Aku akan menceritakannya nanti. Sekarang bisakah kita pergi?"
"Baik, kita pergi sekarang dan menyelamatkan Aiden juga anak buahnya yang mungkin saja sudah menjadi bulan-bulanan anak buah Marcuss"
"Kau datang bersama Aiden?" Ethan mengangguk lalu pergi dari gudang, mereka berjalan mengendap-endap karena mungkin saja Marcuss sudah mengerahkan anak buahnya untuk mencari Edlyn.
Mereka berhasil dan mereka tiba di mansion bagian depan, tempat mereka akan keluar dari tempat itu. Disana ada keributan antara anak buah Marcuss dan Aiden yang saling menyerang tanpa senjata. Mereka saling memukul dan saling melukai. Namun pemandangan lain membuat Edlyn terperangah, dia melihat Marcuss menyerang Aiden dengan pukulan yang bertubi-tubi hingga Aiden tidak bisa melakukan perlawanan dan Aiden sudah terkulai lemas di bawah tubuh Marcuss. Banyak darah menghiasi wajah Aiden akibat pukulan Marcuss.
Edlyn menghampiri keduanya dan mencoba melerai,
"Astaga... berhenti Marcuss, kau bisa membunuhnya."Edlyn menahan lengan Marcuss yang melayang dan hampir mendarat di wajah Aiden untuk yang kesekian kalinya. Pandangan mereka bertemu, Marcuss seolah tidak terima jika Edlyn melindungi pria yang sebentar lagi menemui ajalnya itu.
"Kau melindunginya? Dia pantas mati!" teriak Marcuss, namun Edlyn tidak menghiraukannya sedikitpun.
Edlyn mencoba mengangkat Aiden untuk bangun dan membopongnya, menahan berat tubuhnya yang sudah hampir tidak bisa berdiri tegak.
"Kau tidak perlu menolongnya, biarkan anak buahnya membawanya pergi" desis Marcuss, dia meraih dan mencengkram pergelangan tangan Edlyn dan dia terkejut saat Edlyn menyentakan lengannya.
"Aku akan pergi bersamanya. Aku tidak mau bertahan hidup bersama seseorang yang terobsesi pada kematianku"
Marcuss terpaku dan tidak berbicara apa-apa lagi saat Edlyn membawa tubuh Aiden berbalik dan berjalan meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Arrogant ( Selesai )
RomansaEdlyn terperangkap jerat hutang-hutang ayahnya yang membuat dirinya tidak bisa melarikan diri dari seorang lintah darat dan juga seorang pria arogan. Dia berusaha mati-matian memikirkan segala cara agar bisa keluar dari tempatnya di tahan. Namun usa...