Aku melangkahkan kaki ke sekolah dan seluruh penjuru sekolah melihat ke arahku.
"Benarkah itu Lami? Yatuhan dia cantik sekali"
"Aku tak boleh kalah cantik darinya"
"Kalau ia populer mungkin aku akan menyukai dia"
Aku mendengar semua bisikan mereka tentang aku dan akupun tersenyum senang.
Bagaimana tidak. Aku benar-benar merubah penampilanku. Dan ayolah tidak usah mengelak, aku memiliki gaya fashion yang menarik di banding anak sosialita. Ternyata gampang sekali membuat sekolah gempar.
Aku berjalan menuju loker dan melihat Koeun dan Herin. Mereka tersenyum padaku dan aku membalasnya dengan senyum tipis. Tak lama kemudian Mark menghampiriku.
"Wah. Kau berbeda. Sangat berubah" kata Mark.
Aku menutup pintu loker dengan sedikit keras dan tersenyum licik. "Kenapa? Kau mulai suka padaku?" Tanyaku.
"Tentu saja tidak. Kau tetap saja gadis tidak populer" Jawab Mark.
"Akui saja aku lebih keren dari anak sosialita. Buka begitu?" Tanyaku. "Bukan aku yang mengajakmu perang, tapi kau yang mengajakku lebih dahulu. Jadi selamat datang" kataku
Aku tersenyum dan meninggalkan Mark. Aku menuju halaman belakang sekolah dan bertemu Jeno.
"Kau lihat itu?! Aku baru saja menjadi bintang! Aku menjadi bintang!" Senangku.
"Aku melihatnya. Ternyata kau pandai menjalankan misi. Bagus kalau begitu. Pertahankan" kata Jeno.
Aku mengangguk dan tersenyum. Bel berbunyi dan aku berjalan bersama Jeno dan kami terpisah di pintu kelas.
"Kita akan membicarakan misi kedua nanti. Arasseo? Belajarlah yang tekun" kata Jeno.
"Kau juga. Sampai jumpa nanti!" Kataku.
Aku masuk ke dalam kelas dan duduk di kursiku. Lalu datanglah Tiffany songsaenim guru bahasa inggris kami.
"Selamat pagi semua. Pagi ini kita akan membahas tentang rencana" kata Tiffany songsaenim. "Apakah ada yang tahu apa itu rencana?" Tanyanya.
Aku langsung mengangkat tanganku.
"Apa itu, Lami?" Tanya Tiffany songsaenim.
"Rencana adalah hal yang kita ingin lakukan di masa yang akan datang" jelasku.
"Okay, what is your planning?" Tanya Tiffany.
"My plan is, i want to be a good person and i want to do what people think i can't" kataku.
"Good! Thats a good plan, Lami! Give applause to Lami!" Kata Tiffany songsaenim.
Satu kelas memberiku tepuk tangan dan aku sangat senang sekali. Dan aku mendengar lagi orang-orang berbisik.
"Dia pintar juga"
"Aku baru tahu ia pandai berbahasa inggris"
Aku tersenyum penuh kemenangan. 1-0, Changguk.
-
"Jinjja seperti itu? Wah itu keren sekali!" Kata Jeno.
"Iya aku bahkan tidak tahu itu mimpi atau bukan" kataku antusias.
"Misi kedua tetap harus kita lakukan. Kau harus masuk ke organisasi dan jadilah bintang di sana" kata Jeno
"Organisasi apa itu?" Tanyaku.
"Club akting sedang tidak mencari orang, club senam dan menari Koeun berada di sana. Bagaimana kalau club musik?" Tanya Jeno.
"Kau menyuruhku merusak alat musik sekolah?" Balasku.
"Club olahraga?" Tanya Jeno.
"Aku pemalas" jawab Lami.
"Club robotik?"
"Tidak" balasku. "Sekolah memang tidak pernah memberiku kesempatan" sambungku putus asa.
Jeno langsung membulatkan matanya dan menepuk tangannya. "Kau harus masuk OSIS"
"O..OSIS?!" Heranku.
Aku teringat tahun lalu aku di depak saat melakukan testing OSIS.
"Ne. Itu adalah club paling populer di sekolah ini. Kau pasti bisa masuk!" Kata Jeno.
"Kau tahu? Tahun lalu aku diusir saat testing" balasku.
"Tidak. Kau harus membuat mereka memilihmu apapun caranya" kata Jeno.
"Aku tak yakin aku bisa..." kataku.
"Kau harus yakin" kata Jeno.
Aku menarik nafas dan tersenyum. "Aku pasti bisa"
-
Aku menatap formulir OSIS ku yang baru terisi data diriku saja. Aku belum menuliskan tujuanku.
"Ayolah Lami... berfikir!" Seruku.
Tiba-tiba ide pun muncul. Aku menuliskan tujuanku yaitu belajar berorganisasi dan menjalani hubungan yang baik sesama pengurus OSIS.
"Sudah selesai!" Senangku.
Aku melirik ke arah jendela dan melihat jendela di sebrangku yaitu kamar Jeno. Aku melempar batu kerikil yang aku sediakan dari waktu lampau ke jendela kamar Jeno. Jeno membuka jendelanya dan berteriak.
"Waeyo?" Tanyanya.
"Aniyo. Hanya ingin menganggumu" Jawabku. "Kau memangnya sedang apa?" Tanyaku.
"Tidak ada. Hanya bersiap untuk tidur. Formulir OSIS mu bagaimana?" Tanyanya.
"Sudah selesai. Tinggal akan kukumpulkan besok" Jawabku.
"Aku mengantuk jadi aku mau tidur duluan. Annyeong" balas Jeno.
"Annyeong. Jangan memimpikanku ya" kataku.
"Ya teruslah menghayal" kata Jeno.
Aku tertawa melihatnya dan mengunci kembali jendelaku dan aku berbaring di tempat tidurku.
"Aku jadi tidak enak hati kepada Koeun dan Herin" kataku sambil menatap langit-langit atas kamarku.
Tiba-tiba setan kembali menggerogoti tubuhku. "Mereka menganggapmu parasit Lami. Kau tak salah sepenuhnya. Kau harus mengalahkan mereka" kataku lagi.
"Lalu... tadi kenapa aku mengira Mark menyukaiku? Kenapa aku geer sekali?" Kataku.
"Tidak. Aku tidak akan menyukainya. Ia harus menyukaiku nanti sebagai balas dendam" kataku sambil tersenyum licik.
Akupun masuk ke alam mimpiku.
Haloo maaf baru update! Jangan lupa vote&comment ya. Hari ini aku update 2 chapter ok?