"Mark menembakmu?" Tanya Jeno.
Lami mengangguk keras karena antusiasnya.
"Apakah... kau benar-benar mencintainya?" Tanya Jeno.
"Iya. Aku mencintainya" Jawab Lami.
"Dan apakah kau mengira Mark serius padamu?" Tanya Jeno.
"Tentu saja. Akhir-akhir ini Mark baik kepadaku dan juga ia sopan" Jawab Lami. "Ah aku akan menerimanya besok" kata Lami.
"Kalau menurutku... sebaiknya... kau jangan menerimanya dahulu. Apakah kau tak ingin mencari tahu dulu?" Kata Jeno.
"Kenapa aku harus mencari tahu? Ia mencintaiku dan aku juga mencintainya! Apakah kau tak suka kalau aku bahagia?" Tanya Lami.
"Bukan begitu. Tapi-"
"Aku kecewa padamu Jeno. Aku kira kau akan mendukungku. Aku kira kita teman" kata Lami beranjak dari halaman belakang Jeno menuju rumahnya.
"Mianhae Lami. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu. Dan juga kita"
-
Mark dan Lami berangkat sekolah bersama lagi.
"Hmm.. Lami apakah kau sudah mempertimbangkannya?" Tanya Mark.
Lami mengangguk.
"Apa jawabanmu?" Tanya Mark.
"Ya.. aku mau" Jawab Lami.
Mark tersenyum senang dan ia bersorak. "Terima kasih Lami. Jeongmal saranghae" kata Mark.
Merekapun melanjutkan perjalanan bersama.
-
Jeno dan Somi berjalan bersama menuju kantin. Sebenarnya Jeno tak suka tapi Somi terus saja memohon padanya.
"Hari ini cerah ya" kata Somi.
"Ya begitulah" balas Jeno.
Jeno dan Somi melihat segerombolan orang bergrasak grusuk. Mereka menghampiri mereka.
"Ada apa ini?" Tanya Somi.
"Lami dan Mark sudah berpacaran" Jawab seorang siswa.
Somi menutup mulutnya kaget. "Jinjja?! Pasti Kim Yeri sedang terkena serangan jantung sekarang!"
Jeno hanya menunduk. Ia tak menyangka Lami tetap menerima Mark.
"Cih aku jadi benci Lami. Dasar sok populer"
"Diakan kebelet populer"
"Ia populer juga karena Jeno. Tapi kenapa ia berpacaran dengan Mark? Mulai sekarang aku tak ingin berdekatan lagi dengannya"
Telinga Jeno panas mendengar semua ucapan mereka. Ia langsung menarik tangan Somi dari situ.
"Waeyo Jeno?" Tanya Somi.
"A..ani" balas Jeno.
Somi dan Jeno berjalan beriringan dan mereka bertemu dengan Lami dan Mark.
"Hai Lami. Hai Mark" sapa Somi.
"Hey, Somi. Jeno" balas Mark sedangkan Lami hanya tersenyum.
"Aku dengar kalian berpacaran? Selamat ya!" Seru Somi.
"Ne. Gomawoseubnida" balas Mark. "Kalian berdua? Apakah kalian-"
"Somi-ya, kau ingin makan kan? Kajja aku temani" ajak Jeno.
Rasanya Somi ingin bersorak senang. "Lami, Mark aku dan Jeno akan ke kantin ya? Annyeong" kata Somi sambil meninggalkan Lami dan Mark berdua.
Lami menatap punggung mereka dengan tatapan sedih. Jeno sama sekali tidak melihat ke arahnya, menyapanya, bahkan tersenyum sedikitpun. Ia merasakan perubahan sifat Jeno.
![](https://img.wattpad.com/cover/54749165-288-k137509.jpg)