10

4.2K 412 10
                                    

Seminggu telah berlalu. Satu sekolah benar-benar mengacuhkan Lami begitu juga Jeno. Lami selalu mencoba untuk menyapa Jeno tapi selalu saja ada yang menghalang.

Lami cukup merasa kesepian. Ia merasa sama sekali tidak memiliki teman. Hanya Mark yang selalu ada untuknya.

Sementara itu, Somi dan Yeri mulai menjalani rencana mereka untuk menjatuhkan Lami.

"Somi apakah kau sudah siapkan video dan foto-fotonya? Kita akan mengirimkannya kemana?" Tanya Yeri.

"Kita mengirimnya lewat device saja. Tandanya foto dan video itu akan terkirim kepada seluruh penjuru sekolah kecuali guru-guru dan video dan foto itu langsung gempar dalam waktu satu detik" Jawab Somi.

"Jeon somi kau bertambah pintar setelah bertengkar denganku" kata Yeri.

"Memang aku pintar" balas Somi yang disambut tatapan menjijikkan Yeri. Namun mereka melanjutkan misi mereka kembali.

"Akan kukirim. Dalam hitungan, 3..2..1.." kata Somi. Somi mengirim video itu keseluruh penjuru sekolah.

Dalam waktu satu detik, video itu sudah terkirim dan terdengar suara ponsel murid-murid yang berbunyi.

Somi dan Yeri melihat seluruh penjuru sekolah tertawa terbahak-bahak.

"Misi kita berhasil" kata Yeri.

"Bye bye, Lami" kata mereka berdua secara bersamaan.

-

Lami melangkahkan kaki sendiri tanpa Mark di sisinya karena Mark ada urusan di kelas fotografi.

Di lihatnya seluruh penjuru sekolah tertawa dan menunjuk ke arahnya. Tentu saja Lami bingung akan hal itu.

"Apa yang terjadi?" Tanya Lami yang heran dengan sikap mereka semua.

"Lami kau lucu sekali!" Kata seorang siswa.

"Kenapa kau tidak menjadi member Red velvet? Suaramu bagus sekali! Seperti bebek terjepit!" Kata seorang siswi.

Lami makin heran dengan sikap mereka. "Apa maksud kalian?". Lami mendekati mereka dan mereka menunjukkan fotonya dan video nya saat berkaraoke.

Lami menutup mulutnya kaget. Ia benar-benar dipermalukan sekarang. Ia berjalan untuk mencari Yeri dan Somi karena ia sudah tau kalau mereka pelakunya.

"Kim Yeri, Jeon Somi! Kenapa kalian tega menjatuhkanku?" Tanya Lami dengan sedikit terisak.

"Itu agar kau sadar diri kau itu siapa. Dulu kau bilang kau yang membenci Mark sekarang kau yang berpacaran dengannya" kata Yeri.

"Padahal aku kira ia akan bersama Jeno. Sadarlah Lami bagaimanapun kau merubah dirimu, kau tetap saja berada di kasta buangan" balas Somi.

"Kau sendiri Lami. Percayalah padaku dalam hitungan detik Mark akan segera memutuskanmu" balas Yeri.

Lami meninggalkan mereka. Air mata keluar dari matanya ia pun berlari sekencang-kencagnya dan menangis.

Sesampainya di toilet, ia mulai menangis sepuasnya. Satu sekolah menertawakannya. Satu sekolah meninggalkannya.

-

"Baiklah, saya akan mengabsen kalian dahulu" kata Jonghyun songsaenim.

Jonghyun songsaenim mengabsen nama murid di kelas 8-3 dan sampai di nama Lami tak ada yang menjawab.

"Di mana Kim Sungkyung?" Tanya Jonghyun songsaenim.

"Sedang di karaoke, saem" Jawab seorang siswa.

"Heh itu tidak lucu. Selera humor kalian rendah sekali" kata Koeun.

"Jonghyun songsaenim, aku dan Koeun minta izin untuk mencari Lami" kata Herin.

"Baiklah nona Seo. Carilah Kim Sungkyung" kata Jonghyun songsaenim.

Koeun dan Herin mencari Lami kemana-mana. Dari perpustakaan, kantin, bahkan taman sekolah. Tempat pencarian terakhir mereka adalah toilet.

"Lami... apakah kau di situ?" Tanya Koeun.

"Koeun! Herin!" Panggil Lami.

Koeun dan Herin berlari dan memeluk Lami. Lami tak dapat membendung air matanya lagi.

"Kami mencarimu kemana-mana, Lami! Kami sangat khawatir" kata Herin.

"Kalian mencariku? Kalian tidak menghinaku atau mengacuhkanku?" Heran Lami.

"Tentu saja tidak. Kau adalah teman kami!" Kata Herin.

"Lami... kalau aku tidak emosi mungkin kita tak akan bertengkar. Mianhae" kata Koeun.

"Gwenchanayo, Koeun. Aku harusnya minta maaf kepada kalian" kata Lami. "Harusnya aku sadar bahwa kalian yang selalu ada untukku" kata Lami lagi.

Mereka berpelukan lagi. "Sekarang kita berteman!" Kata Koeun.

Mereka keluar dari toilet dan saat keluar dari toilet mereka bertemu dengan Mark.

"Lami... aku ingin mengatakan sesuatu. Aku... ingin putus denganmu" kata Mark.

Koeun dan Herin melongo kaget sedangkan Lami tersenyum licik. "Kau minta putus dariku karena aku dihina sekarang? Perlu kau ketahui kau masuk dalam permainan ku akhir-akhir ini. Jadi satu sama, Mark Lee"

Koeun, Herin dan Lami berjalan bersama lagi.

"Ohya Lami, apakah besok malam kau datang ke promnight?" Tanya Koeun.

"Ntahlah. Aku masih ragu apalagi dengan masalah begini" Jawan Lami.

"Kalau kau ingin ikut, ikut saja. Kami ikut kok. Kau bisa bersama kami" kata Herin.

Lami mengangguk. "Akan kupikirkan nanti". "Hmm Herin, Koeun, aku membutuhkan waktu untuk sendiri" kata Lami.

"Oh kami mengerti. Kami akan kembali ke kelas dan mengatakan kau sedang di UKS ya" kata Koeun.

"Annyeong Lami" balas Herin dan Koeun.

Lami pun berjalan sendiri dan melewati kelas akting. Ia melihat Jeno sedang sendiri di ruangan itu. Lami membuka pintunya.

"Je..jeno" panggil Lami.

"Mau apa kau ke sini" sahut Jeno yang sedang merapikan barang.

"Aku ingin minta maaf. Aku salah dan aku menyesali semua kesalahanku" balas Lami.

"Semua sudah terlambat. Aku hanya butuh waktu" balas Jeno. "Keluarlah" balas Jeno.

"Mianhae Jeno" kata Lami.

Jeno menghiraukannya. Ia benar-benar kesal pada Lami. Tapi... ia benar-benar tak bisa membohongi perasaan hatinya pada Lami.

Lami mulai menitikkan air matanya. Jeno menjauhinya, satu sekolah menghinanya.

Halo guys! Jangan lupa voments yaa. Ceritanya udah mencapai klimaks nih so... bentar lagi udah mau finish:))

N.E.R.D ♧lami&jeno♧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang