5

5.5K 517 16
                                    

Mian baru ngepost hehe soalnya aku buat chapter ini di sela-sela waktu belajar aku buat ujian nanti.

Di mulmed ada Irene, Yeri sama Somi ya. Mereka tokoh penting dalam cerita ini nantinya.

Happy readingg! Xx

-------------------------------------------------------------

Author POV

Lami dan Jeno berlari menuju mading untuk melihat hasil pengumuman pengurus OSIS baru. Mereka mencari nama Lami namun tidak termasuk di situ.

"Mwoya? Kenapa tidak ada namamu?!" Heran Jeno.

Lami mempoutkan bibirnya dan mulai merenek namun Jeno langsung menutup mulutnya agar ia tidak menangis.

"Hai Lami. Aku tak melihat namamu di sini" kata Mark yang tiba-tiba menghampiri mereka berdua.

"Diam kau!" Kata Lami.

"Permisi... permisi" kata Jaehyun yang tiba memotong keramaian dan membuka kaca mading itu dan ia mengganti nama satu orang pengurus OSIS dengan nama yang lain.

"Ada kesalahan saat penulisan nama. Harusnya Kim Sungkyung bukan Kim Sunkyu" terang Jaehyun.

"Kim Sungkyung?!" Kaget Lami sambil menampar pipinya berkali-kali.

"Ya kau lulus test. Selamat datang di OSIS" kata Jaehyun.

"AAAAAA!!!!" Teriak Lami sambil memeluk Jeno dan Mark terdiam.

"Kau lihat Mark? Aku berhasil. Jangan terdiam begitu" Kata Lami.

Mark hanya tersenyum dan meninggalkan mereka. Lalu tiba-tiba Koeun dan Herin datang dan menjulurkan tangannya pada Lami.

"Selamat Lami!" Kata Herin dan Koeun.

Lami menerima jabatan tangan mereka dan tersenyum. "Gomawoseubnida!"

-

"Lihatlah bukankah itu Lami? Ia masuk OSIS?"

"Jinjja? Dia masuk OSIS?"

"Dia benar-benar hebat sekarang"

Lami melangkahkan kaki dengan bangga setelah mendengar grasak grusuk penjuru sekolah.

"Lami!"

Seseorang memanggil Lami dan Lami menoleh ke belakang. "Ne, Jeesu sunbae?"

"Kita akan mengadakan rapat OSIS. Kajja ke ruang OSIS" kata Jeesu.

Lami mengangguk dan berjalan beriringan bersama Jeesu menuju ruang OSIS. Sesampainya di ruang OSIS, ia duduk di kursi yang kosong.

"Annyeong haseyo semua, siang ini aku akan membuka rapat OSIS yang akan membahas tentang Masa Orientasi Siswa. Aku ucapkan selamat datang kepada pengurus OSIS baru, semoga kita bisa bekerja sama" kata Jaehyun. "Karena kita belum mengadakan MOS, maka kita akan mengadakannya esok. Apa ada usul?" Tanya Jaehyun.

"Bagaimana kalau kita menyuruh mereka menggunakan topi setengah bola?" Usul Sohyun.

"Juga karton nama!" Usul Hyolin.

"Usul di terima. Ada yang lain?" Tanya Jaehyun.

"Bagaimana kalau kita suruh adik-adik berfoto bersama 10 seniornya?" Usul Somi.

"Apakah tidak terlalu ribet?" Sergah Lami yang membuat seluruh pengurus OSIS melihat ke arah Lami.

"Lalu... bagaimana yang menurutmu tidak ribet?" Tanya Somi.

"Bagaimana kalau kita menyuruh mereka mengumpul 20 tanda tangan para pengurus OSIS plus namanya?" Usul Lami.

"Itu lebih merepotkan" kata Somi.

"Itulah arti MOS sebenarnya. Kita memperkenalkan para pengurus OSIS dengan cara seperti itu" kata Lami.

Jaehyun bertepuk tangan dan diikuti pengurus OSIS lain selain Somi. "Usul Lami aku terima"

Lami tersenyum senang.

-

Hari esok pun tiba. Lami membantu Hyolin membereskan kursi di aula. Sesekali mereka berbincang satu sama lain.

"Usulmu kemarin sangat hebat Lami" kata Hyolin.

"Gomawoseubnida, Hyolin" balas Lami sambil tersenyum.

"Aduh aku jadi tidak sabar akan ditagih tanda tangan. Serasa jadi artis" canda Hyolin.

Lami pun tertawa kecil dan mereka menuju pintu utama untuk menyambut para hoobae mereka.

Acara MOS pun di mulai. Lami ditugaskan untuk membagikan makanan ringan kepada hoobaenya dan ia bertemu dengan Mark.

Mark bertugas untuk memngambil gambar saat kegiatan MOS karena ia juga anggota club fotografi.

"Mark tampan juga" gumam Lami dalam hati.

Mark tersenyum pada Lami dan Lami membalas senyuman Mark. Perlu seseorang untuk menampar Lami agar sadar karena Mark yang notaben nya sebagai salah satu musuhnya.

"Lami bisakah kau mengangkat satu plastik kotak kue lagi?" Kata Sohyun.

"Ne. Sebentar ya" kata Lami. Ia keluar aula dan mengambil plastik kue itu lagi dan benar saja plastik itu sangat berat.

"Fighting... Lami!" Katanya sambil mendukung dirinya sendiri.

"Bodoh, kau tak mungkin bisa mengangkatnya sendiri" kata seseorang yang membantu Lami membawakannya.

"Mark?" Kaget Lami.

"Jangan banyak bicara, mau kubantu atau tidak?" Tanya Mark.

Lami mengangguk dan mereka mengangkat plastik kue itu bersama-sama.

"Selamat ya, kau bisa menjadi pengurus OSIS" kata Mark.

"Tentu saja aku bisa. Akukan pintar" kata Lami.

Mark pun membantu Lami membagikan kue-kue itu kepada hoobae mereka, guru dan pengurus OSIS lainnya.

-

"Hmm Lami sunbae, bolehkah aku meminta tanda tangan?" Tanya seorang hoobae kepada Lami.

"Tentu saja" jawab Lami sambil tersenyum. Ia menuliskan tanda tangan di buku hoobae itu.

"Gomawoseubnida" kata hoobae itu.

Lami tersenyum manis dan tiba-tiba segerombolan hoobae yeoja menghampiri Lami untuk meminta tanda tangan. Lamipun memberikan tanda tangannya kepada hoobae itu.

"Lami sunbae sangat baik"

"Tidak sepertu sunbae yang lain"

"Apalagi Somi sunbae yang sombong"

Begitulah bisikan-bisikan para hoobae itu. Tiba-tiba Somi menghampiri Lami.

"Sekarang aku mengerti, kau masuk ke OSIS untuk menjadi eksis saja. Benarkan?" Tanya Somi.

"Jangan sok tahu. Kalau aku eksis memangnya kenapa?" Balas Lami yang membuat Somi melongo.

"Ada apa ini?" Kata Jeno yang tiba-tiba datang dan melerai mereka berdua.

"Tidak ada. Kajja, Jeno kita pulang" kata Lami sambil melirik Somi dengan tatapan licik dan pulang ke rumah bersama Jeno.

Saat perjalanan pulang, Lami tak henti-hentinya bercerita tentang antusiasnya menjadi pengurus OSIS. Dari ia membuka acara, diminta tanda tangan, bahkan ada yang memintanya berfoto bersama.

"Ahh kalau seperti ini aku sangat ingin menjadi populer!" Kata Lami.

Jeno hanya tersenyum. Lami menarik tangannya dan membuat Jeno terkejut setengah mati.

"Kajja kita pulang!"

-

Mark melihat foto-foto di kamera SLR yang digunakan untuk memotret kegiatan MOS tadi. Tak bosan-bosan ia melihat foto Lami yang terbilang cukup banyak.

"Dia sangat cantik" kata Mark. "Kenapa aku menyimpan fotonya?" Katanya pada dirinya sendiri.

"Tidak. Aku tidak mungkin jatuh cinta padanya. Adwae" gumam Mark dalam hati.

N.E.R.D ♧lami&jeno♧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang